Bila Ruang Penyimpanan Kecil Tata Cara Menyimpan dan Menyusun Obat

- Insulin - Injeksi antibiotik yang sudah dipakai sisa - Injeksi oksitosin 4. Kerusakan fisik Untuk menghindari kerusakan fisik : - Dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena obat yang ada di dalam dus bagian tengah kebawa dapat pecah dan rusak, selain itu akan menyulitkan pengambilan obat di dalam dus yang teratas - Penumpukan dus obat sesuai dengan petunjuk pada karton, jika tidak tertulis pada karton maka maksimal - ketinggian tumpukan delapan dus - Hindari kontak dengan benda-benda yang tajam 5. Kontaminasi bakteri Wadahobat harus selalu tertutup rapat. Apabila wadah terbuka, maka obat mudah tercemar oleh bakteri atau jamur. 6. Pengotoran Ruanganyang kotor dapatmengundang tikus dan serangga lain yang kemudian merusak obat. Etiket dapat menjadi kotor dan sulit terbaca. Oleh karena itu bersihkan ruangan paling sedikit satu minggu sekali. Lantai disapu dan dipel, dindingdan rak dibersihkan.

C. Bila Ruang Penyimpanan Kecil

- Dapat digunakan sistem dua rak - Bagi obat menjadi dua bagian. Obat yang siap dipakai di letakkan di bagian rak A sedangkan sisanya di bagian rakB - Pada saat mulai menggunnakan obat di rak A maka pesanan mulai dikirimkan ke gudang farmasi sambil menunggu obat datang, sementara itu obat di rak B digunakan. Pada saat obat di rak B habis maka obat yang dipesan diharapkan sudah datang - Jumlah obat yang disimpan di rak A atau rak B tergantung dari beberapa lama waktu yang diperlukan saat mulai memesan sampai obat diterima waktu tunggu - Misalnya permintaan dilakukan setiap empat bulan dan waktu yang diperlukan saat mulai memesan sampai obat tiba adalah dua bulan. Maka jumlah pemakaian empat bulan dibagi sama rata untuk rak A dan rak B. Apabila waktu tunggu yang diperlukan hanya satu bulan maka ¾ bagian obat disimpan di rak A dan ¼ bagian di rak B

D. Tata Cara Menyimpan dan Menyusun Obat

1. Pengaturan penyimpanan obat Pengaturan obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sedian dan disusun secara alfabetis berdasarkan nama generiknya. 2. Penerapan sistem FIFO dan FEFO Penyusunan dilakukan dengan sistem First In First Out FIFO untuk masing- masing obat, artinya obat yang datang pertama kali harus dikeluarkan lebih dahuludari obat yang datang kemudian dan First Expired First Out FEFO untuk masing-masing obat, artinya obat yang lebih kadaluwarsa harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang kadaluwarsanya kemudian. Hal ini sangat penting karena: - Obat yang sudah terlalu lama biasanya kekuatannya atau potensinya berkurang - Beberapa obat seperti antibiotik mempunyai batas waktu pemakaian artinya batas waktu dimana obat mulai berkurang efektifitasnya 3. Obat yang sudah diterima Disusun sesuai dengan pengelompokan untuk memudahkan pencarian, pengawasan dan pengendalian stok obat. 4. Pemindahan Harus hati-hati supaya obat tidak pecahrusak. 5. Golongan antibiotik Harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, terhindar daricahaya matahari, di simpan di tempat kering. 6. Vaksin dan serum Harus dalam wadah yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan disimpan dalam lemari es. Kartu teperatur yang terdapat dalam lemari es harus selalu di isi. 7. Obat Injeksi Disimpan dalam tempat yang terhindar dari cahaya matahari. 8. Bentuk dragee tablet salut Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan pengambilannya menggunakan sendok. 9. Untuk obat yang mempunyai waktu kadaluwarsa Supaya waktu kadaluwarsanya dituliskan pada dos luar dengan menggunakan spidol. 10. Penyimpanan tempat untuk obat dengan kondisi khusus Seperti lemari tertutup rapat, lemari pendingin, kotak kedap udara dan lain sebagainya. 11. Cairan diletakkan di rak bawah 12. Kondisi penyimpanan beberapa obat - Beri tanda kode obat - Beri tanda khusus untuk obat yang akan habis masa pakainya pada tahun tersebut - Jangan menyimpan vaksin lebih dari satu bulan di unitpelayanan kesehatan

2.3.5 Pendistribusian Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat