HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 90 hari dengan parameter tinggi, diameter, jumlah daun, luas daun, luas tajuk dan kadar air
diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1. Hasil pengamatan pertumbuhan bibit sukun dengan berbagai perlakuan
Perlakuan Tinggi cm
Diameter mm
Luas Daun
cm
2
Luas Tajuk cm
2
Jumlah Daun
Kadar Air
C 3,00
0,45 10,05
51,17 3
74,08 A
4,78 1,32
55,41 254,10
5 80,80
B 3,45
0,69 25,88
89,81 4
76,42 K
3,66 0,75
37,27 108,23
5 81,49
S 3,68
0,80 28,30
113,19 4
78,01 Total
18,57 4,01
156,91 616,5
21 390,46
Rata-rata 3,71
0,80 31,38
123,3 4
78,10
1. Tinggi Bibit Sukun
Berdasarkan hasil pengukuran tinggi rata-rata bibit sukun yang disajikan pada tabel 1 menunjukkan bahwa pertambahan tinggi bibit sukun atas setiap
perlakuan yang diberikan, menunjukkan pertambahan tinggi yang berbeda-beda. Pertambahan bibit sukun tertinggi pada perlakuan A 1 kg kompos ayam sebesar
4,78 cm, sedangkan pertambahan tinggi terendah pada perlakuan C kontrol sebesar 3 cm.
Gambar 1. Grafik pertambahan tinggi bibit sukun selama pengamatan Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa pertambahan tinggi bibit sukun pada
perlakuan C, B, K dan S menunjukkan hasil yang tidak terlalu jauh berbeda. Perlakuan A memberikan pertambahan tinggi yang lebih tinggi, sedangkan
pertambahan tinggi terendah pada perlakuan C. Hasil analisis sidik ragam rataan pertambahan tinggi bibit Sukun
Lampiran 1 menunjukkan bahwasanya pemberian pupuk kandang memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi bibit sukun. Tabel 2 menunjukkan
hasil uji lanjut Duncan terhadap rataan pertambahan tinggi bibit. Tabel 2. Uji lanjut Duncan terhadap pertambahan tinggi bibit Sukun
Perlakuan Tinggi rata-rata cm
C kontrol 3,00 a
A 1 kg kompos ayam 4,78 b
B 1 kg kompos bebek 3,45 a
K 1kg kompos kambing 3,66 ab
S 1 kg kompos sapi 3,68 ab
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji jarak Duncan DMRT pada taraf 5.
1 2
3 4
5 6
III-I V-I
VII-I IX-I
XI-I Pengamatan ke-
P e
rt a
m b
a h
a n
t in
ggi cm
C A
B K
S
2. Diameter Bibit Sukun
Berdasarkan hasil pengukuran diameter bibit sukun yang disajikan pada
tabel 1 menunjukkan bahwa pertambahan diameter tertinggi terdapat pada
perlakuan A pupuk ayam yaitu sebesar 1,32 mm, sedangkan rataan pertambahan diameter terndah pada perlakuan C kontrol yaitu sebesar 0,45 mm.
Gambar 2. Grafik pertambahan diametr bibit sukun selama pengamatan Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa pertambahan diameter bibit sukun
spada perlakuan C, A, B, K dan S menunjukkan hasil yang bervariasi. Perlakuan A memberikan pertambahan diameter yang lebih tinggi, sedangkan pertambahan
diameter terendah pada perlakuan C. Hasil analisis sidik ragam rataan pertambahan diameter bibit Sukun
Lampiran 2 menunjukkan bahwasanya pemberian pupuk kandang memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan diameter bibit sukun. Tabel 3 menunjukkan
hasil uji lanjut Duncan terhadap rataan pertambahan diameter bibit.
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4
III-I V-I
VII-I IX-I
XI-I Pengamatan ke-
P er
ta mb
a h
a n
d ia
met er
mm C
A B
K S
Tabel 3. Uji lanjut Duncan terhadap pertambahan diameter bibit Sukun Perlakuan
Tinggi rata-rata cm C kontrol
0,45 a A 1 kg kompos ayam
1,32 c B 1 kg kompos bebek
0,69 b K 1kg kompos kambing
0,75 b S 1 kg kompos sapi
0,80 b
3. Luas Daun