Pengabstrakan Analisis Kemampuan Pustakawan Dalam Pengelolaan Database Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED)

22 dan untuk dokumen dalam situs web, juga untuk bahan non naskah seperti gambar dan presentasi multimedia dengan teks atau digabung dengan media lain. 2. Indeks bahan yang telah diketahui Indeks itu mencocokan pencarian, dan indeks akan sesuai pencarian apabila pemustaka tahu persis yang mereke cari. Indeks yang bagus menyediakan berbagai sinonim sebagai titik akses dan membimbing pengguna antara istilah dengan menggunakan rujukan silang. Tentu saja pengguna cukup dengan beberapa titik entri kedalam indeks. Sementara dengan melihat-lihat memerlukan pengetahuan yang sama atau bahkan lebih. Lagi pula pandangan mereka tentang kategori yang tepat mungkin berbeda dengan pandangan yang dihadiran oleh taksonomi yang digunakan. Misalnya dalam direktori Yahoo dir.yahoo.com kita melihat bird burung dibawah binatang, akan tetapi jika kita tertarik pada kegiatan birding mengamati dan mengidentifikasi burung dalam habitatnya , kita harus mengikuti jejak rekreasi. 3. Indeks berdasarkan jenis dokumen Kebanyakan indeks situs web adalah indeks untuk keseluruhan web. Prinsip yang sama utama dalam kasus ini adalah konten yang diindeks, pengguna, frekuensi pemutakhiran, dan khalayak yang diharapkan. Indeks pada buku memerlukan pertimbangan penyediaan teks apakah kita akan mengakses bab secara keseluruhan sekaligus dan tingkat kerincian pengindeksan misalnya, apakah anda akan menautkan pada paraggraf secara individual. Para pengindeks jurnal perlu menentukan beberapa informasi sitran yang disediakan misalnya, apakah taut menyatakan volume, issue, dan tahun pengindeksan.

2.6 Pengabstrakan

Menurut Yusup Yusup dan Subekti 2010, 229 abstrak merupakan pengembangan atau lanjutan dari indeks dan memiliki fungsi yang sama yaitu merekam dan menunjukkan isi sebuah majalah, surat kabar, atau sumber informasi lainnya. Perbedaannya hanyalah dalam batasan. Kalau indeks berupa daftar susunan kata-kata yang disusun berdasarkan urutan abjad, maka abstrak berisi pemadatan atau ringkasan isi sebuah tulisan atau artikel yang sudah diindeks. Universitas Sumatera Utara 23 Bernier 2003, menyatakan setidaknya ada 7 manfaat terpenting kegiatan pembuatan abstrak, yaitu: 1. Memudahkan pembaca terutama peneliti dan akademisi menentukan dokumen yang akan dibacanya, sebab perkembangan ilmu pengetahuan demikian pesat dan luas, melibatkan lebih dari 50 bahasa dunia. Pembuatan abstrak dalam bahasa yang dikenali pengguna akan sangat membantu proses penentuan apakah sebuah dokumen perlu diambil untuk dibaca atau tidak. 2. Jumlah jurnal ilmiah dan akademik terlalu banyak untuk diperiksa satu persatu oleh para ilmuwan, sehingga sebuah kumpulan abstrak akan sangat membantu proses pemutakhiran pengetahuan. Ilmuwan tidak perlu membaca dulu satu per satu artikel di bidangnya, sebelum memutuskan untuk memilih artikel yang paling dia perlukan. 3. Seringkali abstrak dapat menggantikan fungsi artikel aslinya, terutama kalau jenis abstrak itu adalah abstrak informatif lihat penjelasan tentang jenis abstrak di bawah. 4. Dengan membaca abstrak terlebih dahulu, para peneliti dan akademisi dapat menghemat banyak waktu sebelum membaca artikel aslinya. Tanpa abstrak yang berkualitas, seringkali artikel yang dipilih untuk dibaca belum tentu benar-benar relevan. 5. Kumpulan abstrak seringkali lebih mudah dihimpun ke dalam satu bidang atau sub-bidang yang sejenis dan saling berkait, daripada kumpulan artikel di jurnal yang seringkali tidak selalu benar-benar berkaitan satu sama lainnya. Kumpulan abstrak, dengan demikian, sangat membantu peneliti dan akademisi memahami bidang pengetahuan dan batas-batasnya. 6. Abstrak semakin “ampuh” jika disertai indeks dan klasifikasi yang semakin memudahkan pencari menelusuri belantara artikel ilmiah. Tanpa abstrak yang demikian, sangatlah tidak praktis jika seorang peneliti harus menelusuri setiap bidang pengetahuan secara satu per satu. 7. Tanpa abstrak yang berkualitas, pemilihan artikel atau dokumen untuk diambil dan dibaca menjadi kurang akurat. Abstrak yang baik akan sangat meningkatkan akurasi pemilihan dokumen. Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat abstrak menurut Setiawati: 1. Baca dokumen secara sekilas untuk mendapatkan pemahaman tentang isi dan cakupan dari dokumen tersebut. Seorang pengabstrak yang terlatih tidak membaca setiap kata tetapi memilih kata dari bagian dokumen atau dengan kata lain mengambil keywordkata kunci. 2. Buat suatu catatan yang memuat poin-poin utama dalam dokumen. Universitas Sumatera Utara 24 3. Buat suatu konsep kasar dari catatan yang dibuat pada langkah ke-2 dengan tidak terlalu banyak menggunakan ungkapan dari dokumen aslinya. 4. Periksa konsep kasar tersebut. Setelah perbaikankoreksi perlu dilakukan edit konsep abstrak dan buat dalam gaya penyajiannya. kesalahan dalam abstrak biasanya memberikan nama, rumus, penggunaan kata yang berulang-ulangpengulangan kata atau kalimat. Pengabstrakan secara otomatis dilakukan oleh suatu program komputer yang pada dasarnya untuk menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut Davis dan Rush, 1979: 1. Membaca dokumen yang akan dibuatkan abstrak 2. Menganalisis dokumen 3. Mengaplikasikan aturan-aturan seleksi dan transformasi untuk menghasilkan abstrak 4. Memformat abstrak yang dihasilkan 5. Mencetak abstrak Prinsip dasar pengabstrakan otomatis adalah pemilihan kalimat –kalimat penting yang akan digunakan untuk menyusun abstrak. Kalimat-kalimat penting tersebut dapat ditentukan dengan teknik penskoran kalimat yang didasarkan pada frekuensi kemunculan kata. Teknik tersebut secara sederhana dapat digambarkan dengan prosedur sebagai berikut Lancaster, 1990: 1. Membuang kata-kata buangan dan istilah-istilah yang tidak mempunyai arti substantif. 2. Menghitung frekuensi kemunculan kata dan setiap kata diperingkatkan berdasarkan frekuensi kemunculannya. 3. Kata-kata dengan frekuensi kemunculan lebih besar dari rata-rata dianggap sebagai kata-kata dengan frekuensi tinggi atau kata-kata penting. 4. Mengidentifikasi kalimat-kalimat yang mengandung kata-kata penting. 5. Menghitung faktor signifikansi masing-masing kalimat dengan cara sebagai berikut: e. Menentukan jumlah kelompok cluster dalam kalimat. Dalam hal ini kelompok cluster adalah kelompok kata yang paling panjang yang terdiri dari kata-kata penting dimana kata-kata penting tersebut tidak dipisahkan oleh lebih dari empat kata pemisah. Universitas Sumatera Utara 25 f. Menghitung jumlah kata penting dalam kelompok cluster dan kuadratnya dibagi dengan jumlah total kata dalam kelompok merupakan nilai kelompok. g. Faktor signifikansi kalimat adalah nilai kelompok yang tertinggi atau jumlah dari nilai-nilai kelompok dalam kalimat. Sebagai sumber informasi, abstrak mempunyai banyak keuntungan khususnya bagi pencari informasi yang mempunyai banyak kegiatan. Dengan membaca indeks dapat menghemat waktu karena dapat merasa cukup apabila hanya membaca indeks saja.

2.7 Penelusuran Search Engine