Kemampuan Berhitung Mata Pelajaran Matematika Strategi Pembelajaran Snow Balling Bola Salju

9 b Dapat memotivasi pimpinan sekolah untuk memfasilitasi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas bagi para guru sebagai upaya melakukan perbaikan pembelajaran. Ini berarti bahwa sekolah yang gurunya mengadakan PTK akan berkembang menjadi sekolah yang berkualitas. LANDASAN TEORI 1. Berhitung Berhitung adalah salah satu cabang matematika, ilmu hitung adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara berbagai proyek, kejadian dan waktu Munawir Yusuf, 2003:127.

2. Kemampuan Berhitung

Menurut Aisyah, dkk 2007:5-6 Kemampuan menghitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa dalam semua aktifitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan ini . Sesuai dengan isi standar kompetensi mata pelajaran Matematika Kelas IV sekolah dasar, maka yang dimaksud dengan keterampilan berhitung mencakup kemampuan penalaran, komunikasi, pemecahan masalah, keterkaitan pengetahuan dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika. Sedangkan indikator dari keterampilan berhitung Matematika untuk Kelas IV adalah sebagai berikut : 1 MenyajikanpernyataanMatematikasecaralisan, tertulis. 2 Menjelaskanlangkahataumemberialasanterhadappenyelesaiansoal. 3 Menggunakancarainduktifdalammengenaldanmemprediksisuatupolasoal. 4 Menyatakansoalceritadenganmenggunakanbahasasendiriataumenerjemah kannya. 5 Menerapkanoperasipenyelesaianuntukmemperolehpenyelesaiansoal. 6 Mengenalprosedurpemecahan yang benardantidakbenar. Sumber: StandarKompetensi Mata PelajaranMatematika, Depdiknas, 2003:20 10

3. Mata Pelajaran Matematika

Menurut Russefendi dalam Suherman, 2001 bahwa matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide-ide, proses dan penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas dan sintesis dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu kesimpulan berupa konsep-konsep matematika.

4. Strategi Pembelajaran Snow Balling Bola Salju

Strategi Snow Balling Bola Saljuadalah strategi yang sederhana tetapi memiliki keunggulan yakni dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir analisis bahkan sintesis. Menurut Hisyam Zaini, dkk 2008:58 menyebutkan model snow balling digunakan untuk menemukan jawaban yang dihasilkan dari diskusi bertingkat, dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan jawaban-jawaban yang telah disepakati oleh seluruh kelompok Sedangkan menurut Bookman dalam model snow balling sepasang siswa menjawab pertanyaan kemudian 2 pasang siswa bergabung menjadi satu untuk membandingkan hasil jawaban masing-masing pasangan dan 2 pasang tersebut dapat bergabung dengan lagi dengan pasangan lain menjadi kelompok yang lebih besar Mashafid, Model Snow Balling http:www.geogle.com, diakses 23 Juli 2012. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model snow balling merupakan model pembelajaran dengan membentuk pasangan dalam setiap anggota kelas. Yaitu tiap siswa dibagi menjadi pasangan-pasangan 1 pasang 2 orang. Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih dari 5 menit tiap pasang berganbung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas. Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pembelajaran Snow Balling Bola Salju sebagai berikut: 11 1 Sampaikan topik materi yang akan diajarkan. 2 Minta siswa untuk menjawab secara berpasangan dua orang. 3 Setelah siswa yang bekerja berpasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi digabungkan dengan pasangan di sampingnya. Dengan ini terbentuk kelompok dengan anggota empat orang. 4 Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok dua orang. Tugas ini dapat dilakukan dengan membandingkan jawaban kelompok dua orang dengan kelompok yang lain. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa jawaban kedua kelompok harus disepakati oleh semua anggota kelompok baru. 5 Setelah kelompok berempat ini selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok digabungkan dengan satu kelompok yang lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang anggotannya delapan orang. 6 Yang dikerjakan oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah keempat diatas. Langkah ini dapat dilanjutkan sesuai dengan jumlah siswa atau waktu yang tersedia. 7 Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya di depan kelas. 8 Guru akan membandingkan jawaban dari masing-masing kelompok kemudian memberikan ulasan-ulasan dan penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban siswa. Hisyam Zaini, dkk, 2008:58-59 METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SDN Gelur Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013 2014. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gelur yang berjumlah 11 terdiri dari 5 putra dan 6 putri dan guru kelas dengan berkolaborasi 2 teman sejawat. Obyek penelitiannya adalah Kemampuan berhitung siswa dan strategi snow balling.. 12 Prosedur Penelitian Menurut Arikunto 2008, model penelitian tindakan kelas adalah secara garis besar terdapat 4 tahapan yang harus dilalui, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh peneliti secara langsung. Berdasarkan tujuan penelitian, maka jelas bahwa penelitian ini tidak menguji hipotesis secara kualitatif, akan tetapi lebih bersifat untuk mendeskripsikan data, fakta, dan keadaan yang ada. Penelitian ini menggunakan pola penelitian siklus. Pengumpulan Data a. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan berhitung siswa didalam mengikuti proses belajar mengajar. b. Tes tertulis digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan pembelajaran, yang terdiri atas materi mengurutkan bilangan. c. Dokumentasi, Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada diluar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi, dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran Snow Balling dan lembar observasi kemampuan berhitung siswa. 2. Pedoman Wawancara, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2007: 186. 13

3. Tes, soal tes untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar matematika

Dokumen yang terkait

Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Scientific Siswa Kelas IV SDN Bedalisodo 03 Wagir

0 4 23

Peningkatan Kemampuan Berhitung Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Media Kantong Bilangan pada Siswa Kelas II SDN Sidorejo 02 Pagelaran

2 17 18

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR (PTK pada Siswa Kelas II SDN 1 Sukoharjo Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 13 62

Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir Siswa (SPPKB) Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VIII MTs Nahdlatul Ulama Krui Tahun Pelajaran 2013/2014

3 38 62

Peningkatan Kemampuan Matematika Siswa Sekolah Dasar Melalui Media Pembelajaran Ular Tangga Aljabar

1 1 6

Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Siswa pada Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Permainan Kartu di Kelas II SDN Habau Tahun Pelajaran 20162017

0 0 12

Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis dan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

0 1 14

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Pada Peserta Didik Kelas VI SDN 04 Nan Sabaris Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 03 Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 66