1
Aditya Pratama, 2012 Analisis Sistem Differential Pada Toyota Kijang Innova Type V Tahun 2004
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dalam bidang otomotif berkembang sangat pesat, khususnya pada kendaraan ringan. Hal ini mendorong manusia untuk
selalu belajar guna meningkatkan kualitas dari kendaraan. Salah satu cara meningkatkan kualitas pada kendaraan ialah dengan peningkatan pada
performa kendaraan. Performa kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh engine, akan tetapi
sistem pemindah daya power train juga menjadi faktor penting bagi performa kendaraan. Tenaga yang dihasilkan oleh engine akan disalurkan ke
roda-roda kendaraan melalui sistem power train. Sistem power train terdiri dari: clutch, transmission, propeller shaft, differential dan axle shaft.
Perbedaan lintasan tiap roda dan titik bobot kendaraan saat berbelok akan menyebabkan gaya gesek yang terjadi pada roda berbeda satu sama lain.
Ketika berhadapan dengan medan dengan traksi yang minim seperti jalan berpasir maka diperlukan perbedaan putaran roda-roda agar kendaraan tetap
dapat berjalan dengan mulus. Differential merupakan salah satu sistem power train, dimana secara umum berfungsi sebagai penerus daya dari propeller
shaft ke roda-roda dan membedakan putaran antara roda kiri dan roda kanan. Toyota Kijang Innova merupakan kendaraan dengan kategori FR Front-
engine Rear-wheel-drive, dimana differential diposisikan sejajar dengan roda
2
Aditya Pratama, 2012 Analisis Sistem Differential Pada Toyota Kijang Innova Type V Tahun 2004
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
belakang dan disangga oleh sistem suspensi. Oleh karena itu, posisi differential terhadap transmisi dimana kita ketahui transmisi menempel pada
chassis frame sehingga menjadi rigid selalu berubah-ubah sesuai dengan permukaan jalan dan beban kendaraan. Kondisi sistem differential akan
berefek pada performa, kenyamanan serta keamanan kendaraan. Differential memberikan perbedaan putaran pada roda kiri dan kanan
kendaraan. Jika putaran roda pada kendaraan sama, maka akan memungkinkan poros roda patah, karena salah satu roda akan terseret.
Perbedaan putaran ini dibutuhkan pada saat kendaraan berbelok dan melewati permukaan jalan yang tidak rata. Dengan adanya differential, maka kendaraan
akan tetap berjalan dengan stabil pada saat membelok atau keadaan jalan yang tidak rata rusak sekalipun.
Mengingat kondisi jalanan di indonesia yang umumnya berkelok-kelok serta banyaknya jalanan yang rusak, maka dalam rangka mempertahankan
sistem differential pada Toyota Kijang Innova agar tetap sesuai dengan standar spesifikasi, penulis membuat karya ilmiah dengan judul
“Analisis Sistem Differential
Pada Toyota Kijang Innova Tipe V Tahun 2004”.
B. Rumusan Masalah