Andoko Ageng Setyawan, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending Core Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Menurut Zuhri 2007: 42 klasifikasi interpretasi daya pembeda soal sebagai berikut:
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda
Kriteria Daya Pembeda Keterangan
DP ≤ 0
Sangat Jelek 0 DP
≤ 0,20 Jelek
0,20 DP ≤ 0,40
Cukup 0,40 DP
≤ 0,70 Baik
0,70 DP ≤ 1,00
Sangat Baik Sumber : Zuhri, 2007:42
Untuk hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B. Adapun hasil rangkuman yang diperoleh dari uji coba instrumen untuk daya pembeda dengan
menggunakan software Anates V.4 For Windows dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10 Daya Pembeda Soal Kemampuan Pemahaman dan Koneksi Matematis
Nomor Soal Daya Beda
Interpretasi
1 0,41
Baik 2
0,38 Cukup
3 0,55
Baik 4
0,30 Cukup
5 0,42
Baik 6
0,53 Baik
7 0,44
Baik
d. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal tes Arikunto, 2006: 207. Tingkat kesukaran untuk soal uraian dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut. � =
.
Andoko Ageng Setyawan, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending Core Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Keterangan: TK
= Tingkat Kesukaran = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada soal tersebut
= Skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran N
= Jumlah peserta tes
Menurut Zuhri 2007: 45 klasifikasi tingkat kesukaran soal sebagai berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Kesukaran
Kriteria Indeks Kesukaran Kategori
IK = 0,00 Soal Sangat Sukar
0,00 IK 0,3
Soal Sukar 0,3
IK ≤ 0,7
Soal Sedang 0,7
IK ≤ 1,00
Soal Mudah IK = 1,00
Soal Sangat Mudah Sumber : Zuhri, 2007: 45
Pengujian tingkat kesukaran menggunakan bantuan software Anates V.4, berikut adalah hasil output uji tingkat kesukaran butir soal dengan Anates sementara
untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.
Tabel 3.12 Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemahaman dan
Koneksi Matematis Nomor Soal
Tingkat Kesukaran Interpretasi
1 61,84
Sedang 2
35,09 Sedang
3 50,00
Sedang 4
38,82 Sedang
5 53,01
Sedang 6
55,70 Sedang
7 52,26
Sedang
Andoko Ageng Setyawan, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending Core Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Berdasarkan serangkaian pengujian dan pengolahan data instrumen baik tes kemampuan pemahaman dan koneksi matematis. Berikut kesimpulan dari
keseluruhan hasil uji coba instrumen tes.
Tabel 3.13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes
No Reliabilitas Validitas
Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
Keterangan 1
0,85 Sangat
tinggi Valid
0,41 Baik 61,84 Sedang
Diterima 2
Valid 0,38 Cukup
35,09 Sedang Diterima
3 Valid
0,55 Baik 50,00 Sedang
Diterima 4
Valid 0,30 Cukup
38,82 Sedang Diterima
5 Valid
0,42 Baik 53,01 Sedang
Diterima 6
Valid 0,53 Baik
55,70 Sedang Diterima
7 Valid
0,44 Baik 52,26 Sedang
Diterima
5. Skala Sikap