Annisa Palaah Hermawan, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK
TUNARUNGU MELALUI LIRIK LAGU HALO-HALO BANDUNG DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
22 Peneliti mengangkat bendera warna ungu Kemudian anak berkata : tidak berjumpa dengan kau ekspresif
23 Peneliti mengangkat bendera warna merah muda Kemudian anak berkata : sekarang sudah menjadi lautan api
ekspresif 24 Peneliti mengangkat bendera warna merah biru
Kemudian anak berkata : mari bung rebut kembali ekspresif 25 Peneliti mengangkat bendera dengan warna tertentu, kemudian
anak menuliskan lirik lagu sesuai dengan bendera yang diangkat tersebut. ekspresif
26 Selesai c. Tahap baseline-2 A2 :
Pada tahap ini merupakan tahap pengulangan dari kondisi awal baseline-1
A1 tanpa intervensi, yang ditujukan untuk mengukur kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak dengan memberikan
format tes yang sama seperti pada tahap awal baseline-1 A1. pada tahap ini pula subjek diberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
intervensi melalui lirik lagu halo-halo Bandung terhadap kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif subjek.
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pengukuran presentase. Persentase yaitu dengan cara menghitung
jumlah soal yang dikerjakan dengan benar dibagi jumlah maksimum dikalikan seratus.
∑ = Maksimum
Skor Anak
Perolehan Skor
x 100 Setelah data terkumpul kemudian diolah dan dianalisis ke dalam
statistik deskriptif, Menurut Sugiyono 2014, hlm. 207 : “ Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
Annisa Palaah Hermawan, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK
TUNARUNGU MELALUI LIRIK LAGU HALO-HALO BANDUNG DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
2. Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan akhir dalam sebuah penelitian sebelum menarik kesimpulan. Analisis data pada penelitian dengan subjek
tunggal ini menggunakan statistik deskriptif, yang disajikan dalam table dan grafik, grafik yang digunakan yaitu grafik garis. Penggunaan tabel
dan grafik diharapkan dapat memperjelas dan mempermudah dalam memahami data hasil kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif
melalui lirik lagu halo-halo Bandung. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data-
data tersebut adalah: 1. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-1 A1,.
2. Menskor hasil penilaian pada kondisi intervensi B. 3. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-2 A2.
4. Membuat tabel penelitian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline-1
A1, kondisi intervensi B dan baseline-2 A2. 5. Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline-1 A1, skor
intervensi B dan baseline-2 A2. 6. Membuat analisis data bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara
langsung perubahan yang terjadi dari ketiga tahap. 7. Membuat analisis dalam kondisi dan antar kondisi.
Annisa Palaah Hermawan, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK
TUNARUNGU MELALUI LIRIK LAGU HALO-HALO BANDUNG DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
94
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian, diketahui bahwa secara keseluruhan penggunaan lirik lagu halo-halo Bandung yang dikemas
kedalam permainan dengan menggunakan bendera-bendera berwarna yang bertujuan untuk meningkatan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa
ekspresif anak tunarungu dimana mempunyai dampak yang positif terhadap peningkatan kemampuan target behavior.
Setelah diberikan intervensi melalui lirik lagu halo-halo Bandung yang dikemas ke dalam permainan dengan menggunakan bendera-bendera
berwarna terhadap target behavior dapat dilihat hasilnya bahwa kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif anak tunarungu meningkat.
Terlihat dari adanya perbedaan pada baseline-1 A1 dan baseline-2 A2. Setelah diberikan intervensi, perbedaan yang terjadi adalah anak mampu
melakukan sesuai dengan perintah lisan diantaranya anak mampu menyimak apa yang disampaikan oleh peneliti, anak mampu membaca
gerak bibir peneliti, anak dapat mengucapkan penggalan lirik lagu halo-halo Bandung, dan anak dapat menuliskan setiap penggalan lirik lagu
yang diucapkan peneliti dengan melalui tes lisan, tes tulis dan tes perbuatan. Dengan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif yang baik,
anak tersebut akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan lingkungan terutama teman sekolah dan gurunya.