15 cm. beberapa varietas mempunyai kecenderungan unutk tumbuh dengan cepat. Kecenderungan ini tergantung pada kondisi iklim dan jenis tanah Berger, 1962 .
Batang tanaman jagung padat, ketebalan sekitar dua sampai empat cm tergantung pada varietasnya. Genetik memberikan pengaruh yang tinggi pada
tanaman. Tinggi tanaman yang sangat bervariasi ini merupakan karakter yang sangat berpengaruh pada klasifikasi karakter tanaman jagung Singh, 1987.
Biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan berat rata-rata 250 s.d. 300 mg. Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar
yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung diklasifikasikan sebagai kariopsis. Hal ini disebabkan biji jagung memiliki struktur
embrio yang sempurna. Serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu baru untuk pertumbuhan dan perkembangan menjadi tanaman jagung Johnson, 1991.
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu
Di samping pembahasan teori-teori, pengkajian terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan para peneliti perlu dilakukan. Pengkajian atas hasil-hasil
terdahulu akan sangat membantu dalam menelaah masalah yang dibahas dengan berbagai pendekatan spesifik. Selain itu juga, memberikan pemahaman mengenai
posisi peneliti, untuk membedakan penelitian terdahulu yang telah dilakukan. Berikut ini hasil penelitian terdahulu yang sudah dilakukan.
Penelitian tentang pengaruh penggunaan pupuk Nitrogen dan pupuk Fosfat dalam budidaya jagung di District Winnipeg USA yang dilakukan oleh Yeh 1961.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian adalah model Cobb-Douglas. Dari penelitian didapat persamaan:
= 7,55
0,097 0,244
dengan nilai
2
= 88
Budi Suprihono 2003 dengan penelitian yang berjudul “Analisis Efisiensi
Usahatani Padi Pada Lahan Sawah di Kabupaten Demak Studi Kasus di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak
”. Data yang digunakan adalah data time series dan cros section dengan variabel independen berupa : benih, pupuk,
pestisida, tenaga kerja dan luas lahan. Sedangkan, variabel dependennya adalah produksi padi. Model yang digunakan adalah fungsi produksi Frontier. Dengan
hasil bahwa: usahatani lahan sawah di Kabupaten Demak relatif menguntungkan seperti yang ditunjukkan oleh nilai RC Ratio 1, Efisiensi teknis ET pada lahan
sawah tadah hujan lebih efisien dibanding dengan lahan jenis pengairan teknis. Efisiensi harga pada lahan pengairan teknis lebih efisien bila dibanding lahan
tadah hujan. Penelitian yang dilakukan oleh Sisno 2001 dengan judul
“Efisiensi Relatif Usaha Tani Tembakau Berdasarkan Luas Lahan Garapan Studi Kasus di Desa
Tuksari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Propinsi Jawa Tengah ”.
Data yang dipergunakan adalah data time series dan cros sections dengan variabel independent berupa bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja, sedangkan variabel
dependentnya adalah keuntungan produksi tembakau. Model yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb-Douglas dengan hasil produksi tembakau rata-rata per
hektar petani kecil lebih besar dibandingkan dengan petani besar. Hasil estimasi fungsi produksi sebagai fungsi keuntungan dibanding dengan petani besar. Petani
kecil maupun petani besar pada usahatani tembakau berada pada skala hasil yang semakin menurun.
Chintya 2012 dalam penelitiannya yaitu analisis efisiensi usahatani padi sawah menggunakan metode regresi linier berganda dengan model fungsi produksi
Cobb-Douglas untuk menganalisis efisiensi teknis, harga, dan ekonomi pada usahatani padi sawah. Variabel yang dipergunakan dalam penelitiannya yaitu enam
variabel bebas yang meliputi bibit X
1
, pupuk Urea X
2
, pupuk NPK X
3
, pupuk organik X
4
, pestisida X
5
, tenaga kerja X
6
, dan variabel terikat Y yaitu jumlah produksi padi. Hasil analisis efisiensi teknis menunjukkan tidak adanya variabel
bebas yang berada pada daerah elastisitas produksi I, variabel bebas X
2
, X
3
, dan X
4
berada pada daerah elastisitas produksi II, sedangkan variabel bebas X
1
, X
5
, dan X
6
berada pada daerah elastisitas produksi III. Hasil analisis efisiensi harga menunjukkan seluruh variabel bebas tidak efisien sehingga dapat disimpulkan
penggunaan variabel bebas yang dilakukan petani tidak efisien sehingga keuntungan yang diperoleh tidak maksimal. Ditinjau dari efisiensi ekonomi, seluruh
variabel bebas tidak efisien. Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian
sebelumnya. Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian juga menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan model fungsi
produksi Cobb-Douglas. Sedangkan, perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu tidak menggunakan data time series dan cros sections dan berbeda lokasi
penelitian dengan penelitian sebelumnya.
2.5 Kerangka Pemikiran