1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri merupakan hal penting bagi beberapa negara di dunia seperti halnya Indonesia. Sektor pariwisata masih
menjadi sektor andalan dalam pembangunan Indonesia dan pembangunan daerah Bali khususnya. Pembangunan sektor pariwisata ternyata telah mampu
meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Dalam harian Kompas 16 Oktober 2014, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Menparekraf, Mari Elka Pangestu dalam Konferesi Nasional DMO Destination Management Organization mengatakan bahwa
“kontribusi pariwisata sangat besar kepada perekonomian. Selain itu, pariwisata juga menyerap tenaga kerja sebesar 8 persen yaitu hampir 10
miliar dollar AS devisa untuk negara. ”
Ross 1998:13 menyebutkan bahwa industri pariwisata menguntungkan bagi semua orang yaitu menghasilkan valuta asing, membuka banyak lapangan
kerja, dan pengeluaran wisatawan membawa dampak berganda yang besar, yang merangsang ekonomi setempat dan menaikkan taraf hidup. Ditambah lagi
menurut Pitana 2005:6 menyebutkan bahwa pariwisata saat ini bukan lagi hanya sekedar mengenai masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial, budaya, dan
politik. Pariwisata adalah suatu sistem yang memiliki berbagai aspek yang saling terkait dan saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya dan telah
menjadi sumber penggerak dinamika masyarakat serta menjadi salah satu penggerak utama dalam perubahan sosial budaya.
2
Pada harian Kompas 13 September 2012, Direktur ILO International Labour Organization di Indonesia, Peter van Rooij, pada saat Konferensi
Pembangunan Kepariwisataaan Berkelanjutan yang dilaksanakan di Tuban, Bali, pada hari Kamis, 13 September 2012 menyebutkan bahwa
“Pembangunan pariwisata berkelanjutan bisa melestarikan dan memelihara keindahan, kehidupan, dan budaya Indonesia yang diwariskan
untuk generasi yang akan datang. Rencana strategis pembangunan kepariwisataan berkelanjutan berkaitan erat dengan pekerjaan yang
berbasis lingkungan sehingga menghasilkan pariwisata yang mampu memberikan lapangan pekerjaan namun tetap berdasarkan pada pelestarian
lingkungan. Pariwisata juga memberikan kesejahteraan dan pekerjaan yang layak, namun ramah lingkungan. Untuk itu, pembangunan pariwisata
perlu ditingkatkan dan mendapat perhatian serius dari berbagai pihak karena mempunyai prospek yang menjanjikan dimasa yang akan datang.
” Adapun salah satu upaya dalam pembangunan pariwisata adalah dengan
digelarnya Konferensi Nasional terkait Destination Management Organization DMO pada tanggal 15-16 Oktober 2014 di Jakarta untuk mendorong percepatan
pengembangan Destination Management Organization DMO di Indonesia www.tourismvaganza.com : 2014.
Bali mampu menunjukan pada dunia bahwa walaupun pernah mengalami insiden bom Bali pada tahun 2002 yang mencoreng citra keamanan Bali, Bali
mampu untuk bangkit dan pembangunan pariwisata terus berkembang. Hal itu dapat dibuktikan dari diselenggarakannya event-event international seperti APEC
Asia-Pasific Economic Corporate pada tanggal 1-8 Oktober 2014 di Nusa Dua Bali dan ajang miss world pada tanggal 4-15 September 2013 di Nusa Dua Bali.
Pada pembangunan infrastuktur, Bali juga selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarananya. Hal ini dapat dilihat dari dibangunnya
3
jalan tol diatas laut yang menghubungkan Denpasar-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua pada tahun 2013. Peningkatan-peningkatan tersebut membuat jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tabel jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan
wisatawan domestik yang datang ke Bali tahun 2010-2014 dibawah ini, yaitu: Tabel 1.1.
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Wisatawan orang
Total Wisatawan
orang Total
Pertumbuhan Mancanegara
Domestik 2010
2.493.058 4.646.343
7.139.401 -
2011 2.756.579
5.321.825 8.078.404
13,15 2012
2.892.019 6.063.558
8.955.557 10,85
2013 3.278.598
6.976.536 10.225.134
14,51 2014
3.766.638 6.392.460
10.159.098 -0,64
Rata-Rata Pertumbuhan 9,47
Sumber: Disparda Provinsi Bali, 2015. Berdasarkan Tabel 1.1. diatas, dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan
wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara dominan mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 9,47. Namun pada Tahun
2014, Jumlah kunjungan wisatawan domestik berkurang disebabkan oleh dampak dari banyaknya aktivitas politik nasional serta larangan pejabat dan aparat
pemerintah menyelenggarakan rapat di hotel Harian Antara Bali: 2015. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara pada Tahun 2010-2014 ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah dan para pelaku pariwisata yang terus berupaya untuk
mempromosikan pariwisata Bali kemata dunia.
4
Keputusan wisatawan yang semakin bertambah dalam melakukan kunjungan ke Bali tidak terlepas dari peranan minat dan motivasi mereka dalam
melakukan perjalanan wisata yang merupakan motivasi dari dalam diri mereka sendiri motivasi intrinsikpush factor dengan didukung oleh faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi minat seseorang dalam berwisata, seperti faktor sarana dan prasarana wisata, kondisi wisata, faktor alam seperti keindahan wisata, iklim dan
lain-lain yang merupakan motivasi dari luar motivasi ekstrinsikpull factor. Adanya kejenuhan terhadap rutinitas sehari-hari menimbulkan minat untuk
melakukan rekreasi dan relaksasi untuk menghibur diri sehingga melakukan perjalanan wisata. Adanya keinginan untuk mengetahui budaya dan kesenian di
suatu daerah menimbulkan minat untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah tersebut. Adanya keluarga yang berada jauh, adanya mitra kerja yang berada di
daerah yang berbeda dan adanya gengsi prestige juga menimbulkan minat untuk melakukan perjalanan wisata ke luar daerah tempat tinggalnya. Pitana 2005:58
menyebutkan bahwa motivasi adalah pemicu dari proses perjalanan wisata. Analisis mengenai motivasi semakin penting bila dikaitkan dengan pariwisata
sebagai fenomena masyarakat modern dan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh berbagai motivasi walaupun motivasi ini seringkali tidak disadari secara penuh
oleh wisatawan untuk berwisata. Wisatawan yang melakukan perjalanan ke luar daerah tempat tinggalnya
pasti memerlukan akomodasi untuk tempat menginap. Hotel sebagai perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa penginapan mempunyai peranan sebagai
penyedia jasa penginapan bagi konsumen yang membutuhkan jasa penginapan. Perusahaan akomodasi yang baik tentunya akan mempelajari perilaku guna
5
mengetahui alasan wisatawan bersedia menginap di tempat mereka serta mempelajari apa saja yang mempengaruhi keputusan menginap para wisatawan
tersebut. Ross 1998:50 menyatakan bahwa para peneliti saat ini sedang
mengembangkan skala yang lebih spesifik mengenai kebutuhan dan ciri-ciri ataupun karakteristik serta khas kepribadian yang diukur yang akan mempunyai
kaitan dengan perilaku konsumen. Karakteristik wisatawan yang berbeda-beda dapat menentukan keputusan mereka dalam pembelian. Pitana 2005:73
menyebutkan bahwa karakteristik wisatawan, baik itu karakteristik sosial dan ekonomi seperti: umur, pendidikan, pendapatan dan pengalaman sebelumnya,
maupun karakteristik perilaku seperti: motivasi, sikap dan nilai yang dianut dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan wisatawan untuk berwisata.
Salah satu destinasi yang sering dikunjungi oleh wisatawan di Bali adalah Sanur. Adapun daerah tujuan wisata yang dominan dikunjungi di Sanur adalah
pantai di area sanur seperti Pantai Matahari Terbit, Pantai Mertasari, Pantai Sanur dan Pantai Inna Sindhu. Karena alasan itulah, kebanyakan hotel, resort dan villa di
Sanur berada di dekat pantai diantara kebun-kebun tropis dan dihubungkan oleh jalan kecil sehingga para tamu bisa menuju pantai dengan mudah. Selain itu,
Sanur sangat mudah dicapai baik dari Bandara Ngurah Rai sekitar 20 menit dan dari pusat Kota Denpasar sekitar 25 menit.
Wisatawan yang datang berwisata ke Bali khususnya di Sanur pasti membutuhkan hotel untuk tempat mereka menginap. Hotel berbintang di sekitar
Sanur dan Denpasar Kota yang memiliki tingkat hunian kamar tinggi pada tahun
6
2014 adalah Hotel Prama Sanur Beach. Hal ini dapat dilihat dari tabel tingkat hunian hotel bintang tahun 2014 dibawah ini:
Tabel 1.2. Tingkat Hunian Hotel Bintang di Sanur dan Denpasar Kota Tahun 2014
No. Hotel
Rata-Rata Tingkat Hunian 1.
Sanur Beach Hotel 79,65
2. Puri Santrian
78,62 3.
All Seasons Denpasar 73,08
4. Griya Santrian
72,60 5.
Inna Sindhu Beach 72,33
6. Tandjung Sari
70,45 7.
Segara Village 63,33
8. Pop Harris Teuku Umar
60,23 9.
Dewangkara 59,54
10. Paneeda View
59,08 11.
Besakih 58,63
12. Puri Dalem
58,56 13.
Pop Harris Sunset Road 58,55
14. Tamukami
57,26 15.
Inna Grand Bali Beach 57,10
16. Aston Gatsu
55,02 17.
Sanur Paradise Plaza 52,41
18. Bali Pavillion Private Villas
48,58 19.
B Hotel 47,10
20. Embrio
44,94 21.
Alit Beach Bungalow 44,67
22. Fave Hotel
42,70 23.
Regent 38,84
24. La Taverna
37,13 25.
Abian Srama 33,92
26. Inna Natour Bali Hotel
26,84 27.
Gazebo 16,03
Total 1467,19
Rata-Rata 54,34
Sumber: Dinas Pariwisata Kota Denpasar, 2015. Berdasarkan Tabel 1.2. diatas, dapat dilihat bahwa Hotel Prama Sanur
Beach memiliki tingkat hunian yang tinggi dengan rata-rata hunian perbulan selama setahun pada tahun 2014 adalah 79,65 dan rata-rata tingkat hunian hotel
bintang di Sanur dan Denpasar Kota pada tahun 2014 adalah 54,34.
7
Prama Sanur Beach Bali terletak di dekat pantai Mertasari Sanur, salah satu area yang paling populer di Bali. Hanya sekitar 20 kilometer dari Bandara
Internasional Ngurah Rai Bali dan 5 kilometer dari pusat kota. Prama Sanur Beach menawarkan akses mudah ke kota destinasi yang wajib dilihat dan idealnya
terhubung oleh jalan tol baru di Teluk Benoa. Prama Sanur Beach menyediakan dengan lebih dari 400 kamar yang dikelilingi oleh pantai berpasir, 7 hektar taman
tropis subur indah, perkebunan eksotis dan pemandangan laut yang spektakuler, Prama Sanur Beach Bali adalah tempat berlindung yang menawarkan lingkungan
yang tenang bagi tubuh dan jiwa. http:www.aerowisatahotels.comhotelprama- sanur-beach-bali
Jumlah kunjungan wisatawan ke Hotel Prama Sanur Beach dominasi oleh wisatawan mancanegara. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang
mendominasi di Hotel Prama Sanur Beach tersebut tentunya memiliki karateristik dan motivasi yang berbeda-beda. Jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di
Hotel Prama Sanur Beach dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1.3.
Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik yang Menginap di Hotel Prama Sanur Beach Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Wisatawan orang
Total Wisatawan
orang Total
Pertumbuhan Mancanegara
Domestik 2010
82.013 32.125
114.138 -
2011 92.823
33.650 126.473
10,80 2012
86.962 41.227
128.239 1,39
2013 109.291
56.066 165.357
28,94 2014
162.705 15.784
178.489 7,94
Rata-Rata Pertumbuhan 12,27
Sumber : Prama Sanur Beach, 2015.
8
Tabel 1.3. menunjukkan bahwa jumlah tingkat hunian kamar Hotel Prama Sanur Beach selama 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2014
didominasi oleh wisatawan mancanegara dengan total pertumbuhan wisatawan sebesar 12,27. Namun pada Tahun 2012, Tingkat hunian kamar wisatawan
mancanegara mengalami penurunan. Terjadinya penurunan tingkat hunian kamar tersebut terkait dengan Krisis di Eropa yang mengakibatkan berkurangnya angka
kunjungan wisatawan asal negara mediterania seperti Spanyol, Italia dan Yunani hingga 20-25 ke Bali dan lama tinggal wisatawan yang berkunjung juga
semakin pendek dari 3 pekan menjadi 8-9 hari. Semakin membaiknya nilai tukar dolar Australia juga membuat wisatawan Australia memilih berkunjung ke tempat
yang lebih jauh seperti Thailand dan Amerika Serikat Harian Bisnisaceh: 2012. Penurunan tingkat hunian kamar wisatawan domestik pada Tahun 2014
disebabkan oleh dampak dari banyaknya aktivitas politik nasional serta larangan pejabat dan aparat pemerintah menyelenggarakan rapat di hotel Harian Antara
Bali: 2015. Total pertumbuhan yang mengalami peningkatan dari Tahun 2010- 2014 adalah tidak terlepas dari upaya Prama Sanur Beach yang selalu berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan. Adapun sehubungan dengan uraian diatas, maka mempelajari motivasi dan
karakteristik wisatawan mancanegara merupakan salah satu faktor penting sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dan jumlah
kunjungan wisatawan pada Hotel Prama Sanur Beach.
9
1.2. Rumusan Masalah