PENGARUH BAURAN PEMASARAN (PRODUK, HARGA DAN LOKASI) TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI HOTEL INNA SIMPANG SURABAYA : Survei kepada wisatawan tamu yang Menginap di Hotel Inna Simpang Surabaya.

(1)

No Daftar Skripsi FPIPS:2046/UN.40.2.5.2/PL/2014

PENGARUH BAURAN PEMASARAN( PRODUK,HARGA DAN

LOKASI )TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI HOTEL

INNA SIMPANG SURABAYA

(Survei Kepada Wisatawan Tamu Menginap di Hotel Inna Simpang )

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Oleh :

Amiharto Kamaludin

NIM: 1104871

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

No Daftar Skripsi FPIPS:2046/UN.40.2.5.2/PL/2014

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN (PRODUK,HARGA DAN LOKASI)

TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI HOTEL INNA SIMPANG

SURABAYA”

(Survei Kepada Wisatawan Tamu Yang Menginap di Hotel Inna Simpang Surabaya)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing I

HP. Diyah Setiyorini, MM NIP. 19761031 200812 2 001

Dosen Pembimbing II

Drs.H. Anthony Barbo

Mengetahui :

Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

HP. Diyah Setiyorini, MM NIP. 19761031 200812 2 001

Tanggung Jawab Yuridis, Ada Pada Penulis

Amiharto Kamaludin NIM. 1104871


(3)

No Daftar Skripsi FPIPS:2046/UN.40.2.5.2/PL/2014

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal skripsi ini dengan judul “Pengaruh bauran pemasaran (Produk,Harga dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap

Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dujatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2014


(4)

No Daftar Skripsi FPIPS:2046/UN.40.2.5.2/PL/2014

PENGARUH BAURAN PEMASARAN( PRODUK,HARGA DAN

LOKASI )TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI HOTEL

INNA SIMPANG SURABAYA

(Survei Kepada Wisatawan Tamu Menginap di Hotel Inna Simpang )

Oleh

Amiharto Kamaludin

Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial

©Amiharto kamaludin Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Skripsi Ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruhnya Atau Sebagian Dengan Dicetak Ulang,Photo Copy, Atau Lainnya Tanpa izin Dari penulis


(5)

ABSTRAK

Amiharto Kamaludin, 1104871 Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya (Survei kepada wisatawan tamu yang Menginap di Hotel Inna Simpang Surabaya). Skripsi 2013, dibawah bimbingan HP. Diyah Setiyorini,MM dan Drs. H. Anthony Barbo

Industri pariwisata di indonesia adalah sebuah peluang bisnis yang sangat baik sekali dalam memulihkan stabilitas dan mengembangkan perekonomian makro Indonesia. Hal ini berdasarkan fakta yang ada serta informasi dari depertemen budaya dan pariwisata. Dunia pariwisata Indonesia sangat mampu dalam memberikan efek positif untuk pendapatan bagi negara Indonesia, baik dalam bentuk devisa asing maupun dalam aktivitas perputaran uang dalam negeri.Hotel Inna Simpang adalah salah satu dari sekian banyak hotel berbintang yang berpusat di jantung kota Surabaya dengan standar bintang tiga. Hotel Inna Simpang memiliki keunggulan letak yang strategis karena hotel ini dekat sekali dengan pusat kota Surabaya dan gedung-gedung bersejarah peninggalan pemerintahan belanda sehingga hotel ini memiliki keunggulan tersendiri Dalam penelitian ini variabel bebas (X) yang digunakan yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari Product (X1), Price (X2), Place (X3) dan Variabel (Y) yaitu keputusan menginap tamu bisnis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik probability sampling,. untuk spesifikasinya sendiri ialah stratified random sampling dan jumlah sampel sebesar 100 tamu bisnis yang menginap di Hotel Inna Simpang Surabaya. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Produk,Harga dan Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan tamu bisnis untuk menginap.

Faktor yang paling mempengaruhi dari variabel Product adalah Quality level dalam hal ini adalah kesesuaian level kamar dengan harga yang ditawarkan, dan pada variabel harga faktor yang paling mempengaruhi adalah Discount dalam hal selanjutnya pada variabel Place faktor yang paling mempengaruhi adalah transportation.dimana Hotel Inna Simpang sedang berusaha melakukan inovasi pada ketiga faktor tersebut.

Kata Kunci:Produk,Harga dan Lokasi,Keputusan Tamu Bisnis untuk Menginap


(6)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Amiharto Kamaludin, 1104871. The influence of the marketing mix (product, price and location) on guest’s decision to stay in Hotel Inna Simpang Surabaya (survey on government’s guests staying in Hotel Inna Simpang Surabaya). Skripsi 2013, under the guidance of HP. Diyah Setiyorini, MM and Drs. H. Anthony Barbo.

the tourism industry in Indonesia is a great business opportunity in recovering stability and developing Indonesian macro economy.It is based on the fact and information from the department of culture and tourism. Indonesian tourism is very capable in delivering a positive effect on revenue, either in the form of foreign exchange or the money velocity activity in the country. Hotel Inna Simpang is one of the many starred hotel in the heart of Surabaya with three-star standard. Hotel Inna Simpang Surabaya has an advantageous strategic location because the hotel is close to the city center and historical buildings of Dutch government legacy.In this research, independent variable (X) used the marketing mix consists of the Product (X1), Price (X2), Place (X3) and dependent variable

is business guest’s decision of stay. The type of this research is descriptive -verivicative and used survey method with probability sampling technique. The specification is stratified random sampling with 100 business guest whose staysin Inna Simpang Surabaya Hotel. Techniques of data analysis and hypothesis testing used is multiple regression. The result shows that the product, price and location significantly influence business guest decisions to stay.The most influence factor from product variable is quality level in this case is the conformance of room level with the price, and from price variable is discount. In location varible the most influence factor is transportation which Hotel Inna Simpang is trying to innovate in these three factors.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAK ... xi

KATA PENGANTAR ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Peneltian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Kepariwisataan Dalam Pemasaran ... 12

2.1.1.1 Definisi Pariwisata ... 12

2.1.1.1.1 Industri Pariwisata ... 12

2.1.1.1.2 Usaha Pariwisata ... 13

2.1.1.2 Pengertian Pemasaran ... 18

2.1.1.3 Pengertian Produk ... 20


(8)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1.3.2 Produk Jasa ... 22

2.1.1.3.3 Atribut Produk ... 22

2.1.1.4 Pengrtian Harga ... 25

2.1.1.4.1 Persepsi Harga ... 27

2.1.1.4.2 Persepsi Harga Terhadap Kualitas ... 27

2.1.1.4.3 Persepsi Harga Terhadap Nilai ... 28

2.1.1.4.4 Harga Premium ... 31

2.1.1.3 Lokasi ... 32

2.1.2 Definisi Hotel ... 34

2.1.3 Keputusan Menginap ... 36

2.1.3.1 Perilaku Menginap ... 39

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerilakuMenginap ... .40

2.1.3.3 Jenis Tingkah Laku KeputusanMenginap ... 43

2.1.4 Pengaruh (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Berkunjung ... 44

2.1.5.Penelitian Terdahulu ... 46

2.2 Hipotesis ... 48

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Objek Penelitian... 51

3.2 Metode Penelitian ... 51


(9)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 55

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 57

3.2.4.1 Populasi ... 57

3.2.4.2.Sampel ... 58

3.2.4.3.Teknik Sampling ... 59

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.2.6.Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 62

3.2.6.1.Pengujian Validitas ... 62

3.2.6.2.Pengujian Reliabilitas ... 65

3.2.7.Rancangan Analisis Data ... 67

3.2.6.1.Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 68

3.2.6.2.Rancangan Analisis Regresi Linier Berganda ... 68

3.2.6.3.Pengujian Hipotesis ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73

4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Hotel Inna Simpang ... 73

4.1.1 Profil Perusahaan ... 73

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 73

4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 74


(10)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Profil Tamu Bisnis Penentu Keputusan Menginap di Hotel Inna

Simpang Surabaya ... 75

4.1.2.1 Komposisi Jenis Responden ... 75

4.1.2.2 Komposisi Usia Responden ... 76

4.1.2.3 Komposisi Pendidikan Responden ... 77

4.1.2.4 Komposisi Jenis Perusahaan ... 78

4.1.2.5 Komposisi Pendapatan Responden ... 79

4.1.2.6 Komposisi Asal Kota ... 80

4.1.2.7 Komposisi Pengalaman Bekerja ... 81

4.1.2.8 Komposisi Pengalaman Bekerja Pada Posisi Yang Sama 82 4.1.2.9 Komposisi Pengetahuan Tentang Hotel Inna Simpang ... 83

4.1.2.10 Komposisi Pemilihan Hotel Untuk Menginap ... 84

4.1.2.11 Komposisi Sumber Informasi Hotel Inna Simpang ... 85

4.1.2.12 Komposisi Penilaian Hotel ... 86

4.1.2.13 Komposisi Lama Menginap Tamu ... 87

4.1.2.14 Komposisi Metode Reservasi ... 88

4.1.2.15 Komposisi Pemilihan Jenis Kamar ... 89

4.1.2.16 Komposisi Jumlah Orang Dalam Satu Kamar ... 90

4.1.2.17 Komposisi Biaya Yang Dikeluarkan ... 91

4.1.2.18 Komposisi Moda Transpotasi ... 92


(11)

4.1.2.20 Komposisi Lama Menginap Terakhir ... 94

4.1.2.21 Komposisi Jumlah Teman/Keluarga Yang Menginap .. 95

4.1.2.22 Komposisi Tujuan Berkunjung ... 96

4.1.2.23 Komposisi Fasilitas Yang Digunakan ... 97

4.2 Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Produk,Harga dan Lokasi yang Ditawarkan Hotel Inna Simpang ... 98

4.2.1 Tanggapan Tamu Terhadap Produk Berdasarkan physical good 98 4.2.2 Tanggapan Tamu Terhadap Produk Berdasarkan features ... 99

4.2.3 Tanggapan Tamu Terhadap Produk Berdasarkan physical good 99 4.2.4 Tanggapan Tamu Terhadap Harga Berdasarkan Price Level ... 100

4.2.5 Tanggapan Tamu Terhadap Harga Berdasarkan Flexibility... 101

4.2.6 Tanggapan Tamu Terhadap Produk Berdasarkan Packaging ... 102

4.2.7 Tanggapan Tamu Terhadap Harga Berdasarkan Differentiation 103 4.2.8 Tanggapan Tamu Terhadap Harga Berdasarkan Discount ... 104

4.2.9 Tanggapan Tamu Terhadap Lokasi Berdasarkan Outlet Location 104 4.2.10 Tanggapan Tamu Terhadap Lokasi BerdasarkanOutlet Location 105 4.2.11 Tanggapan Tamu Terhadap Lokasi Berdasarkan Transpotation 106 4.2.12 Rekapitulasi Gambaran Produk,Harga Dan Lokasi Dihotel Inna Simpang ... 106

4.3. Keputusan Menginap ... 109

4.3.1 Keputusan Menginap Berdasarkan Pilihan Produk Atau Jasa... 110


(12)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.3 Keputusan Menginap Berdasarkan Jumlah Kunjungan (Frekuensi

Penggunaan Kamar) ... 111

4.3.4 Keputusan Menginap Berdasarkan Metode Pembayaran ... 112

4.3.5 Keputusan Menginap Berdasarkan Metode Pembayaran ... 112

4.3.6 Rekapitulasi Gambaran mengenai keputusan menginap pada Hotel Inna Simpang ... 113

4.5 Total Dan Rata-rata Presentasi Index Yang Terdapat Dalam Produk,Harga Dan Lokasi ... 114

4.6 Total Dan Rata-rata Presentasi Index Yang Terdapat Dalam Keputusan Menginap Pada Hotel Inna Simpang ... 116

4.4 Pengujian Hipotesis ... 117

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 117

4.4.1.2 Uji Normalitas ... 117

4.4.1.3 Uji Heterokedatistas ... 118

4.4.1.4 Uji Multikolinearitas ... 118

4.4.2 Analisis Regresi berganda ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 122

5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Rekomendasi... 123 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneltian

Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri terbesar dan terpesat dalam pembangunanya di dunia. Sementara itu di sisi lain sektor pariwisata juga telah menjelma sebagai industri yang sangat prospektif pada era saat ini. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa semakin tingginya tingkat kesejahteraan dan semakin berkembangnya dunia teknologi yang dapat dengan mudah sekali dikonsumsi oleh masyarakat sehingga mendongkrak pertumbuhan mobilitas wisatwan internasional dari tahun ke tahun menjadi sangat pesat dan berkembang. UNWTO juga menyebutkan pada tahun 2012 Asia Pasifik merupakan benua yang paling pesat perkembangan pariwisatanya. Asia Pasifik memimpin dengan angka 8%, lebih unggul 4% dari Eropa yang hanya mencapai angka 4%, sementara Afrika mencetak angka 7% dan Amerika dengan angka 5%.

Seperti yang dikatakan oleh Noviendi Makalam Direktur Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP Bandung) tahun 2012 (www.nationalgeographic.co.id) saat ini Asia sudah mulai menjadi kiblat pariwisata dunia oleh sebab itu Asia harus memiliki konsep dan pengemasan yang memberikan ciri khas dalam bidang pariwisata tersebut. Dengan berbasis kebudayaan yang kuat dan pendekatan sustainable livelihood, pariwisata Asia akan memiliki karakter.

Sejalan dengan hal tersebut maka Industri pariwisata di indonesia adalah sebuah peluang bisnis yang sangat baik sekali dalam memulihkan stabilitas dan mengembangkan perekonomian makro Indonesia. Hal ini berdasarkan fakta yang ada serta informasi dari depertemen budaya dan pariwisata. Dunia pariwisata Indonesia sangat mampu dalam memberikan efek positif untuk pendapatan bagi negara Indonesia, baik dalam bentuk devisa asing maupun dalam aktivitas perputaran uang dalam negeri. Hal tersebut dapat kita rasakan dari berbagai macam promosi yang gencar dilaksanakan dalam implementasi strategi yang


(14)

2

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh Negara Indonesia dalam mempromosikan potensi pariwisata yang dimiliki kepada negara lain.

Pada tahun 2012, UNWTO masih merasa optimis bahwa jumlah wisatawan yang akan melakukan perjalanan pariwisata ke seluruh dunia dapat lebih meningkat lagi dengan pertumbuhan 3-4 persen. Indonesia mempunyai beraneka macam potensi pariwisata yang mampu dijadikan sebagai daya tarik wisata sehingga menjadi favorit bagi para wisatawan, seperti wisata alam dan budaya yang begitu beraneka ragam. Dengan gencarnya promosi yang dilakukan tentu saja hal ini akan memberikan dampak yang baik bagi perekonomian di Indonesia. Kebutuhan akan atraksi wisata yang berkualitas bukan hanya dalam segi pembangunan yang dilakukan tetapi juga dalam mengelola kualitas sumber daya manusia yang bekerja dibidang pariwisata haruslah lebih ditingkatkan.

Dalam ruang lingkup pariwisata seorang yang disebut wisatawan terbiasa melakukan perjalanan karena berbagai macam alasan seperti bisnis, kongres, pengenalan budaya, eksplorasi lingkungan, pertemuan keluarga, reuni dengan teman dan untuk sejuta alasan lain seperti kesehatan dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat mendorong meningkatnya kunjungan di beberapa tempat wisata yang menjadi sasaran para wisatawan dari belahan dunia tak terkecuali para wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Seperti yang tersaji dalam tabel 1.1 dibawah ini

TABEL 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA PERIODE 2008-2012

Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara

Rata-rata lama tinggal (Hari)

Penerimaan Devisa (Juta USD)

2008 6.234.497 8 7.347,60

2009 6.323.730 8 7.397,99

2010 7.002.944 8 7.603,45

2011 7.649.731 9 8.011,46

2012 7.012.000 8 8.000.00

Sumber: BPS,Kementrian Pariwisata&Ekonomi Kretaif 2012

Berdasarkan tabel tersebut jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia dalam periode 4 tahun terakhir antara jenjang tahun 2008 hingga 2012 angka


(15)

3

kunjungan wisatawan ke Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan antara jenjang tahun 2008 hingga tahun 2011 dengan penerimaan devisa antara tahun 2009 ke 2010 meningkat dengan selisih USD 20.546 serta dengan jumlah wisatawan yang datang meningkat dengan selisih 679.214 tetapi pada tahun berikutnya yaitu antara tahun 2011 ke tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Indonesia mengalami penurunan dengan selisih angka dari tahun sebelumnya sebesar 637.731 dengan selisih penerimaan devisa sebesar USD 1.146

Berdasarkan data angka kunjungan wisatawan yang menurun antara jenjang tahun 2011 dengan 2012 Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kretif berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melalui beberapa cara, salah satu bentuk implementasi strategi dalam mempromosikan potensi pariwisata Indonesia yaitu dengan menggunakan slogan “Wonderful Indonesia” pada tahun 2011. Melalui slogan ini banyak pesan yang disampaikan. Untuk mempromosikan keunikan budaya dari setiap provinsi yang terdapat didalam kepulauan di Indonesia, seperti keindahan panorama alam serta karakter masyarakat lokal Indonesia yang ramah tamah.

Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki karakter masyarakat lokal yang ramah tamah ialah pulau Jawa, pulau Jawa sendiri terbagi menjadi beberapa provinsi yaitu provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dengan posisi yang memiliki letak strategis sebagai provinsi paling timur di pulau Jawa, Jawa Timur memiliki Surabaya sebagai kota besar yang berpotensi menjadi pusat bisnis kedua terbesar setelah ibukota DKI Jakarta, hal ini terkait dengan keadaan alam di Jawa Timur yang sebagian besar merupakan dataran rendah dimana sebagian besar masyarakat pedesaan di Jawa Timur memiliki mata pencarian sebagai petani dan nelayan. Hal itu tentu mendorong minat orang dari luar daerah Jawa Timur datang sebagai provinsi yang memiliki keadaan alam yang strategis hal ini mendorong Jawa Timur sebagai sebuah provinsi dengan potensi pusat bisnis terbesar kedua di indonesia karena semakin banyak faktor yang mendorong para wisatawan baik domestik maupun lokal untuk datang ke Jawa Timur, baik dari faktor berkunjung untuk bisnis hingga bertemu keluarga maupun hanya sekedar menjelajah potensi wisata yang dimiliki oleh pariwisata di


(16)

4

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jawa Timur cukup bagus. Hal ini tentu menjadi sebuah harapan bagi Jawa Timur dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan terutama wisatawan nusantara untuk lebih meningkat.

Terbukti dari data yang diperoleh, jumlah wisatawan nusantara yang datang ke Jawa Timur dari periode tahun 2009 hingga tahun 2012 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan dari banyaknya faktor pendorong yang dimiliki oleh jawa timur terlebih dengan posisinya sebagai pusat bisnis kedua terbesar di Indonesia karena keadaan alam yang strategis menjadi perhatian khusus bagi para wisatawan nusantara yang datang. Lebih jelasnya akan kenaikan jumlah wisatawan nusantara yang ada di Jawa Timur terlihat pada tabel 1.2 dibawah ini :

TABEL 1.2

JUMLAH WISATAWAN NUSANTARA YANG DATANG DI JAWA TIMUR PERIODE TAHUN 2009-2012

No Tahun Jumlah Wisnus

1 2009 23.179.713

2 2010 25.148.283

3 2011 27. 297.828

4 2012 30.230.079

Sumber : depkominfo Jatim 2012

Melihat data tersebut jumlah wisatawan nusantara yang datang ke Provinsi Jawa Timur dari tahun 2009 ke 2010 meningkat sebesar 8,49 persen dengan selisih antara tahun 2009 ke 2010 sebesar 1.968.570 dan pada tahun 2010 ke tahun 2011 jumlah wisatawan nusantara yang datang meningkat lagi dengan selisih angka sebesar 2.149.545 dan saat tahun 2011 ke tahun 2012 semakin meningkat lagi dengan presentase sebesar 10,74 persen dan memperoleh selisih angka sebesar 2.962.481 wisatawan nusantara yang datang ke Jawa Timur

Meningkatnya angka aktivitas kunjungan wisatawan di Jawa Timur otomatis mendorong semakin bertambahnya jumlah pertumbuhan jasa akomodasi penginapan di Jawa Timur dengan diiringi semakin meningkat pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara di Jawa Timur, maka sebagian besar kota yang berada di provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi sebagai kota bisnis tentu


(17)

5

sangat menguntungkan bagi pihak penyedia jasa penginapan yang popular dibeberapa perkotaan yang ada di provinsi Jawa Timur salah satunya adalah industri perhotelan.

Hotel merupakan badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan. Hotel diklasifikasikan dua kategori yaitu hotel berbintang dan hotel non bintang, Hotel berbintang diklasifikasikan dalam 5 kelas bintang yang didalamnya memiliki standar yang berbeda berdasarkan bintang yang dimiliki Setiap kelas memiliki segmentasi konsumen yang berbeda. Adapun secara lengkap data pertumbuhan hotel di Provinsi Jawa Jimur tersaji dalam tabel 1.3 sebagai berikut:

TABEL 1.3

JUMLAH HOTEL PROVINSI JATIM

No Kategori Jumlah Hotel Jumlah Kamar

1 Bintang 85 8.598

2 Non bintang 1.510 24.293

Sumber : PHRI jatim 2012 (http://www.antarajatim.com/lihat/berita/110289/phri-jumlah-hotel-bintang-melebihi-kebutuhan-pasar)

Dengan potensi ekonomi yang dimiliki pertumbuhan hotel di Jawa Timur berkembang pesat demikian halnya di Surabaya sebagai ibukota Jawa Timur. Adapun jumlah hotel tersaji dalam tabel 1.4 berikut :

TABEL 1.4

JUMLAH HOTEL(DI SURABAYA), KAMAR, TEMPAT TIDUR DAN TENAGA KERJA MENURUT KLASIFIKASI HOTEL BERBINTANG

Klasifikasi Hotel

Hotel Kamar Tempat Tidur Tenaga Kerja

Pria Wanita Jumlah Bintang V 5 1.300 1.752 1.584 473 2.057 Bintang IV 5 1.163 955 951 347 1.298 Bintang III 11 1.206 2.016 1.419 389 1.808

Bintang II 2 224 387 118 61 179

Bintang I 5 170 310 182 60 242

Jumlah 28 4.063 5.420 4.254 1.330 5.584 Sumber : BPS kota Surabaya (www.surabaya.go.id/files.php?id=70)

Tabel diatas mencatat bahwa di kota Surabaya jumlah hotel keseluruhan kelas berbintang adalah 28 bangunan hotel dan total jumlah kamar adalah 4.063 kamar sedangkan jumlah keseluruhan klasifikasi hotel bintang 3 yang dibangun adalah


(18)

6

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 dengan jumlah kamar sebanyak 1.206 kamar berdasarkan data diatas jumlah hotel berbintang tiga paling mendominasi pertumbuhan laju hotel di Surabaya Berdasarkan SK Menparpostel RI No. PM/PW 301/PHB-77 Dikatakan hotel berbintang tiga apabila sekurang-kurangnya memiliki 30 kamar, tiga suite room, memiliki restaurant dan bar.

Dengan lebih banyaknya hotel bintang 3 di Surabaya maka membuat kompetisi pasar hotel berbintang menjadi tinggi tentu saja hal ini menimbulkan pergeseran pada pasar perhotelan. Serta membuat beberapa segmen tamu mulai terpecah dan indikasi perang tarif mulai terlihat dijajaran bisnis hotel berbintang di Surabaya serta persaingan dari sisi harga kamar hotel berbintang tiga dan lima mulai dirasakan oleh para pengelola hotel-hotel tersebut .

Hotel Inna Simpang adalah salah satu dari sekian banyak hotel berbintang yang berpusat di jantung kota Surabaya dengan standar bintang tiga yang dimilikinya mampu bertahan selama 33 tahun tepatnya hotel ini dibangun pada tahun 1980 hotel yang masih dibawah naungan Inna Group yaitu salah satu jaringan hotel yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Hotel Inna Simpang memiliki keunggulan letak yang strategis karena hotel ini dekat sekali dengan pusat kota Surabaya dan gedung-gedung bersejarah peninggalan pemerintahan belanda sehingga hotel ini memiliki keunggulan tersendiri. Dilihat dari keunggulan yang dimilikinya hotel ini cukup layak disandingkan dengan hotel bintang 3 lainnya untuk bermain di pasar hotel bisnis bisnis bintang 3 dalam industri jasa penginapan. Hotel Inna Simpang memiliki kompetitor-kompetitor berat yang sangat dekat letaknya seperti hotel JW Marriot, Hotel Tunjungan Surabaya, Mandarin Oriental, serta Surabaya Plaza Hotel Inna Simpang cukup berani bersaing dengan hotel-hotel lain di Surabaya.

Sementara itu menurut data tingkat kunjungan tamu ke Hotel Inna Simpang semakin menurun dalam kurun waktu 2011 hingga 2012 hal ini dikarenakan beberapa faktor dominan yang mempengaruhi antara lain seperti faktor harga kamar yang dalam kurun waktu 3 tahun ini semakin meningkat. Kenaikan harga kamar ini tidak dapat dihindari oleh pihak pengelola Hotel Inna Simpang karena adanya tuntutan dari pihak pusat serta faktor luar seperti kenaikan upah minimum


(19)

7

kota Surabaya yang semakin meningkat setiap tahunnya. Secara lebih lengkapnya data tersaji dalam Room Occupancy serta Room Rate Hotel Inna Simpang Surabaya pada tabel 1.5 berikut ini :

TABLE 1.5

DATA ROOM OCCUPANCY HOTEL INNA SIMPANG SURABAYA PERIODE 2010-2012

Keterangan 2010 2011 2012

Room available 43800 43800 43800

Room occupied 30.593 30.677 25.929

Room Occupancy 69,8% 70% 60.04%

Average Room Rate 350.000 325.000 410.00

Total Pax 31.024 33.476 27.708

Sumber : Marketing Manager Inna Simpang Surabaya 2013

Dari data diatas menunjukan adanya peningkatan serta penurunan pada tahun 2010 ke 2011 terjadi peningkatan dari Room Occupancy dengan selisih 00,2% dengan selisih kenaikan Total Pax sebesar 2.452 dan pada tahun berikutnya tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi penurunan Room Occupancy dengan selisih sebesar 9,6% dengan selisih dari jumlah penurunan Total Pax sebesar 5.768 namun adanya peningkatan serta penurunan yang terjadi tidak terlepas dari pengaruh harga kamar yang ikut melonjak

Menurut Marketing Manager Hotel Inna Simpang Bapak Iskandar Gumay (2013), Hotel Inna Simpang memiliki target konsumen spesifik sehingga hal ini menjadi senjata utama bagi pihak Hotel Inna Simpang dalam bertahan di bisnis industri jasa akomodasi perhotelan. Target konsumen yang dimaksud oleh pihak Inna Simpang ialah jenis konsumen/tamu bisnis yang memiliki keperluan menginap dalam agenda kerja/bisnis saja tidak untuk berlibur, dan besarnya target tamu/konsumen yang dibidik oleh pihak pengelola Inna Simpang ialah sebagai berikut :


(20)

8

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Marketing Manager Inna simpang Surabaya 2013

GAMBAR 1.1

JENIS TAMU HOTEL INNA SIMPANG SURABAYA

Melihat dari data tersebut menunjukan total sebanyak 85% tamu hotel yang dibidik oleh Inna Simpang merupakan tamu bisnis dengan target paling besar ditujukan kepada tamu pemerintah/government sebesar 55% data tersebut juga menunjukan bahwa tamu yang menginap di Inna Simpang Surabaya adalah termasuk kategori tamu bisnis.

Kenaikan serta penurunan Room Occupancy yang terjadi di karenakan harga kamar yang ikut melonjak pada periode tahun 2010 hingga 2012 seperti terlihat pada tabel 1.5 menunjukkan Average Room Rate yang mengalami penurunan pada tahun 2011 lalu diikuti kenaikan yang cukup drastis pada tahun 2012 hal ini mengindikasikan pada jumlah segmen tamu bisnis yang berkunjung ke Hotel Inna Simpang mengalamai penurunan serta peningkatan pada 3 tahun terakhir tersebut tercatat dalam tabel 1.6


(21)

9

TABLE 1.6

DATA JUMLAH TAMU MENGINAP HOTEL INNA SIMPANG SURABAYA PERIODE 2010-2012

Keterangan

Tahun

2010 2011 2012

Room Occupancy 69,8% 70% 60,04%

Total Pax 31.024 33.476 27.708

Sumber : Marketing Manager Inna Simpang Surabaya, 2013

Data menunjukan bahwa jumlah tamu bisnis yang menginap pada periode tahun 2010-2011 terjadi peningkatan, Namun pada tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan. Berkaitan dengan hal tersebut hotel melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kunjungan tamu salah satunya adalah melakukan penerapan bauran pemasaran misalnya dalam hal ini produk yang ditawarkan oleh pihak Hotel Inna Simpang adalah sejumlah kamar serta fasilitas penunjang lainnya seperti bar,travel agent counter dan untuk lokasi pihak Hotel Inna Simpang juga menawarkan berupa lokasi yang strategis dan fasilitas dalam lokasi tersebut seperti penambahan kapasitas parkir kendaraan,perubahan arah pintu masuk ke area parkir hotel. Adapun program yang sedang dijalankan oleh pihak Hotel Inna Simpang tertera dalam tabel 1.7 berikut ini :

TABEL 1.7

INOVASI PROGRAM PRODUK,HARGA DAN LOKASI HOTEL INNA SIMPANG TAHUN 2012-2013

No Program Implementasi

1 Product

 Renovasi kamar

 Peremajaan sejumlah fasilitas kamar

 Perubahan kualitas dalam fasilitas yang tersedia dikamar

 Paket meeting dan pembelian paket kamar untuk tamu bisnis dapat disesuaikan

 Penambahan personel kemanan diluar dan didalam hotel

2 Place  adanya penambahan agent

travel didalam hotel yang melayani penjualan tiket pesawat


(22)

10

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan transpotasi massal (taxi) yang melayani 24 jam

3 Price  Adanya penyesuaian harga saat

terjadi penawaran harga

 Potongan harga bagi tamu khusus

 Harga kamar yang berbeda dari tahun sebelumnya

menyesuaikan dengan kualitas product yang ditawarkan Sumber : Marketing Manager Inna Simpang Surabaya Tahun 2013

Namun demikian hal tersebut belum dapat meningkatkan tingkat hunian kamar pada Hotel Inna Simpang Oleh karena mengingat pentingnya suatu elemen bauran pemasaran yang didalamnya terdapat suatu produk seperti fasilitas yang didapat, harga yang ditawarkan beserta lokasi yang akan dijangkau dan penggunaan fasilitas dalam lokasi .

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian mengenai “Pengaruh bauran pemasaran (Produk, Harga dan Lokasi) terhadap keputusan menginap tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya (survey kepada wisatawan tamu menginap di hotel Inna Simpang Surabaya)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tentang produk,harga dan lokasi di Hotel Inna Simpang?

2. Bagaimana gambaran mengenai keputusan menginap pada Hotel Inna Simpang ?

3. Bagimana pengaruh produk, harga dan lokasi terhadap keputusan menginap tamu di hotel Inna Simpang Surabaya?


(23)

11

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang Produk,Harga dan Lokasi di hotel Inna Simpang

2. Untuk memperoleh gambaran tentang keputusan menginap tamu di hotel Inna Simpang Surabaya

3. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh harga, produk dan lokasi terhadap keputusan menginap tamu di hotel Inna Simpang Surabaya

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Untuk kalangan akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk mengembangkan teori dan penelitian lebih lanjut mengenai ilmu Manajemen Pemasaran Pariwisata khususnya dalam strategi pemasaran, serta dapat memberi masukan kepada peneliti dalam mengembangkan ilmu manajemen pemasaran pariwisata.

2. Bagi manajemen perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan untuk pengelola Hotel Inna Simpang Surabaya dalam upaya meningkatkan kunjungan tamu.


(24)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah persepsi tamu bisnis terhadap bauran pemasaran pada keputusan menginap. Adapun variabel bebas dari penelitian ini adalah bauran pemasaran (X) yang terdiri dari Produk(X1) , Price(X2) , Place(X3).selanjutnya variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan menginap yang terdiri dari spesifikasi produk, jumlah harga, penentuan akses lokasi, Responden dalam penelitian ini adalah tamu bisnis dari institusi pemerintah yang menggunakan paket menginap di Hotel Inna Simpang Surabaya

3.2 Metode Penelitian

Metode ialah suatu sistem kerja untuk mencapai suatu tujuan atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai suatu hal yag dimaksud. Menurut pendapat sugiyono (2010:2) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaaan tertentu”. Data yang

diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dimana menurut sugiyono (2008:35) menjelaskan dalam bukunya bahwa penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang merupakan sebuah uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti sehingga mendapatkan gambaran dari variabel penelitian. Dengan harapan melalui sistem penelitian deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi mengenai gambaran pengaruh produk,harga dan lokasi terhadap keputusan menginap tamu di hotel Inna Simpang Surabaya.


(25)

52

Sifat pengujian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilakukan melalui hasil pengumpulan data di lapangan serupa dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (2006:7) dalam bukunya yang

menerangkan bahwa ”penelitian verifikatif pada dasarnya bermaksud menguji

kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di

lapangan.” Dalam penelitian ini menguji pengaruh produk,harga dan lokasi terhadap keputusan menginap tamu di hotel Inna Simpang Surabaya.

Berdasarkan jenis penelitian yang telah dijabarkan diatas maka dapat dimengerti bahwa jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif dan verifikatif yang diaksanakan melalui pengumpulan data yang didapat di lapangan, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey. Menurut Sugiyono (2008:10) dalam bukunya menjelaskan bahwa metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan pada kurun waktu tertentu, maka metode yang digunakan adalah cross section method Husein Umar (2004:43) dalam bukunya menjelaskan cross section method adalah metode penelitian dengan cara mempelajari objek, dalam kurun waktu tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Pada penelitian dengan penggunaan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel yang dikaji meliputi pengaruh dari Product (X1) dengan dimensi physical good, features, quality level, dan Price (X2) dengan dimensi flexibility, price level, differentiation, discount, sedangkan Place (X3) menggunakan dimensi outlet location, transpotation dan untuk keputusan berkunjung pada tamu bisnis digunakan sebagai variabel (Y) dengan dimensi spesifikasi produk, jumlah harga, penentuan akses lokasi


(26)

53

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel / Sub

Variabel

Konsep Indikator Ukuran Skala No. item

1 2 3 4 5

Marketing mix / Bauran pemasaran (X)

elemen – elemen dalam proses pemasaran sebagai fungsi kendali organisasi yang digunakan untuk memuaskan atau berkomunikasi dengan pelanggan. Valarie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner (2008:47)

Product (X1)

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan / semua kebutuhan Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 4)

 Kemenarikan dan fasilitas kamar yang ditawarkan  Kebersihan dalam kamar yang ditawarkan  Kesesuaian level kamar (dengan harga)yang ditawarkan  Tingkat kemenarikan jenis kamar dengan yang diinginkan konsumen  Tingkat kelengkapan fasilitas setiap kamar

 Tingkat kebersihan kamar dengan yang dibutuhkan konsumen

 Tingkat kesesuaian level kamar(dengan harga) yang ditawarkan

Ordinal 1.1

1.2

1.3


(27)

54

Variabel / Sub Variabel

Konsep Indikator Ukuran Skala No. item

Price (X2)

Jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa Kotler & Armstrong, (2008:345)

 Kesesuaian flexibilitas harga kamar  Keseuaian level

harga kamar dengan fasilitas yang ada  Kesesuaian perbedaan harga kamar dalam jangka waktu tertentu(event tertentu)  Frekuensi pemberian diskon harga kamar

 Tingkat flexibelitas harga kamar

 Tingkat kesesuaian harga kamar dengan fasilitas yang ada

 Tingkat kesesuaian perbedaan harga kamar dalam jangka waktu tertentu (event tertentu)

 Tingkat frekuensi pemberian diskon harga kamar

Ordinal 1.5

1.6 1.7 1.8 Place (X3) Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Philip Kotler (2005:88)  Kemudahan (durasi waktu tempuh) menjangkau lokasi hotel  Kesesuaian letak lokasi hotel dengan pusat kota  Kemudahan transpotasi untuk menjangkau lokasi hotel

 Tingkat kemudahan (durasi waktu yang ditempuh)menjangk au lokasi hotel

 Tingkat kesesuaian (letak) lokasi hotel dengan pusat kota  Tingkat kemudahan

(sarana)transpotasi untuk menjangkau lokasi hotel

Ordinal 1.9

1.10 1.11 Keputusan menginap (Y) keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh banyak hal yang kemudian melakukan pembelian Buchari Alma (2008:97)  Pemilihan merek/brand  Waktu kunjungan  Tingkat kepercayaan pelayanan dan produk yang dimiliki terhadap merek/brand hotel

 Tingkat kunjungan pada waktu dan kondisi tertentu (adanya program promo).

Ordinal 1.12


(28)

55

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel / Sub Variabel

Konsep Indikator Ukuran Skala No. item

 Jumlah kunjungan

 Metode pembayaran

 Tingkat frekuensi penggunaan kamar hotel

 Tingkat kemudahan pembayaran kamar hotel secara cash  Tingkat kemudahan

pembayaran kamar hotel dengan menggunakan kartu kredit, debit dan sistem pembayaran lainnya yang ditawarkan

1.14

1.15

1.16

Sumber: Zeithaml & Bitner (2008), Kotler & Keller (2007), Kotler & Armstrong (2008), Buchari (2008)

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian dimana hal tersebut dapat memberikan informasi apapun mengenai data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini penggunaan dua data sumber yang dipakai adalah:

1. Data Primer

Data yang dikumpulkan secara khusus oleh peneliti dari sumber aslinya yaitu data yang diperoleh dari questioner yang di sebarkan kepada responden. Dalam bukunya (Husein Umar, 2009:42) menerangkan bahwa Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan. Data


(29)

56

sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya baik dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Husein Umar, 2009 : 42) berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas maka dalam penelitian ini tersaji jenis dan sumber data sebagai berikut.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN

No Data Penelitian Sumber Data Jenis Data 1 Jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia periode 2008-2012

BPS dan

Kemenbudpar 2012

Sekunder

2 Jumlah wisatawan mancanegara melalui pintu masuk juanda Menurut kebangsaan periode desember 2012-januari 2013

BPS Jatim 2012 Sekunder

3 Jumlah wisatawan nusantara yang datang di Jawa Timur periode tahun 2009-2012

depkominfo jatim 2012

Sekunder

4 Lampiran indicator makro ekonomi Jawa Timur periode 2011-2012

Bank Indonesia regional jatim divisi ekonomi moneter

Sekunder

5 Jumlah hotel provinsi jatim tahun 2012

PHRI jatim Sekunder 6 Jumlah hotel di Surabaya tahun

2012

PHRI jatim Sekunder 7 Jumlah hotel, kamar, tempat tidur

dan tenaga kerja Menurut wilayah

BPS kota Surabaya Sekunder 8 Jumlah hotel, kamar, tempat tidur

dan tenaga kerja Menurut klasifikasi hotel berbintang

BPS kota Surabaya Sekunder

9 Data room occupancy hotel Inna Simpang Surabaya periode 2010-2012

Marketing manager inna simpang Surabaya

Primer

10 Jenis tamu hotel Inna Simpang Surabaya

marketing manager inna simpang


(30)

57

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Mengumpulkan serta mengidentifikasi suatu data, menentukan populasi adalah hal yang penting dalam sebuah penelitian. Menurut (Sugiyono, 2010:115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

Dalam menentukan populasi harus dimulai dengan jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya. Populasi sasaran ialah populasi yang akan menjadi bagian kesimpulan dalam suatu penelitian. Sehingga apabila sebuah hasil penelitian telah mengeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah jelas ditentukan.

Populasi dalam penelitian ini ialah pelanggan wisatawan nusantara (wisnus) pengguna dalam industri jasa penginapan Hotel Inna Simpang pada tahun 2012 karena wisnus dalam populasi ini berinteraksi langsung dari awal pencarian informasi hingga setelah mereka mendapat manfaat dari jasa tersebut. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah pengguna jasa industri penginapan hotel Inna Simpang tahun 2012

TABEL 3.3

TAMU HOTEl INNA SIMPANG SURABAYA

No Jenis Tamu Jumlah

1 Tamu Bisnis 23.551

2 Individu 4.157

Total 27.708

Surabaya 11 Data Jumlah Kunjungan tamu

government hotel Inna Simpang Surabaya periode 2010-2012

marketing manager inna simpang Surabaya


(31)

58

3.2.4.2.Sampel

“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sugiyono (2010:116) maka dalam rangka untuk mempermudah penelitian diperlukan suatu sampel karena dalam penelitian tidak mungkin kesulurahan populasi diteliti Hal ini disebabkan oleh faktor dana, tenaga dan waktu. Maka penelitian diperbolehkan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan dengan syarat bagian yang diambil tersebut merupakan wakil dari bagian yang lain yang diteliti.

Adapun pengertian sampel menurut Sugiyono (2009:116) yaitu bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian dari jumlah tamu hotel Inna Simpang Surabaya khususnya tamu bisnis yang berasal dari berbagai instansi pemerintahan pada tahun 2012 yang berjumlah 23.551 orang, dan terbagi menjadi dua bagian yakni tamu bisnis reguler (yang memiliki diskon khusus) dan tamu bisnis non-reguler (yang tidak memiliki diskon khusus) penulis hanya memilih populasi tamu bisnis untuk dijadikan sampel karena jumlahnya yang jauh lebih banyak dibandingkan tamu wisatawan individu.

Kemudian dalam menentukan sampel dalam penelitian ini maka digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2009:78) yaitu sebagai berikut :

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persentase kelonggaran kelebihan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan (e = 0,1)

23.551 1 + (23.551)(0,1)2

N n =


(32)

59

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = 99,57 = 100

Dari penghitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini ditetapkan dengan α = 0,1 maka diperoleh ukuran sampel (n) sebesar 100 responden. Jumlah proporsi sampel dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini :

TABEL 3.4

JUMLAH PROPOSIONAL SAMPEL RESPONDEN PENELITIAN

3.2.4.3.Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik atau cara yang digunakan untuk pengambilan sampel dan menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Suharsimi Arikunto (2009:111) dalam pengambilan sampel harus dilakukan beberapa tahap hingga sedemikian rupa sehingga sampel (contoh) yang diambil benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Dapat disimpulkan terdapat dua macam teknik sampling, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Teknik ini digunakan untuk populasi terhingga. Probability sampling adalah segelintir metode pengambilan sampel yang dpat memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur dalam populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling dan cluster random sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi harapan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini

No Tipe Tamu Jumlah Tamu Sampel

1 Tamu bisnis 23.551 23.551 x 100 = 85 27.708 2 Tamu Individu 4.157 4.157 x 100 = 15

27.708


(33)

60

meliputi sampling sistematis, quota sampling, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling (Sugiyono 2010:117).

Dalam penelitian ini teknik sampling yang diterapkan yaitu teknik probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat memberikan harapan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selanjutnya untuk spesifikasinya sendiri ialah stratified random sampling, teknik ini digunakan apabila populasi memiliki unsur yang tidak homogen dan bertingkat secara proposional. Menurut Sugiyono (2010:118) stratified random sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara random dengan terlebih dahulu memisahkan elemen-elemen populasi yaitu penggunaan bus dan pengguna private car. Adapun beberapa langkah-langkah dalam menentukan sampel dengan menggunakan teknik ini sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi jumlah keseluruhan anggota populasi. 2. Menentukan jumlah sampel yang diinginkan.

3. Memisahkan populasi yang tidak homogen sesuai dengan karakteristik ke dalam sub-sub populasi (strata).

4. Memilih sampel secara acak dari sub-sub populasi secara proposipnal.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh data dengan suatu cara yang telah ditentukan. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono 2010:402).

Jadi, dalam pengumpulan data diatas yaitu primer dan sekunder, maka peneliti melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut.


(34)

61

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung kepada pihak marketing manager hotel Inna Simpang Surabaya untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, tekhnik marketing dan sales , jumlah tamu yang datang dalam 3 tahun terakhir,jumlah kamar yang tersedia,. Wawancara menurut Elvinaro Ardianto (2011:163) adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai. 2. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Hotel Inna Simpang Surabaya, khususnya mengenai produk,renovasi bangunan hotel serta lokasi hotel dan tingkat kunjungan tamu yang datang menginap

3. Kuesioner/Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Dalam kuesioner yang seberkan oleh peneliti. kuesioner ini berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, penilaian responden, serta tanggapan responden khususnya mengenai produk,harga dan lokasi hotel dalam pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung tamu hotel Inna Simpang Surabaya

4. Studi Literatur

Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah variabel yang diteliti yang terdiri dari produk,harga dan lokasi serta pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung tamu Studi literatur ini didapat dari sumber sebagai berikut:

a. Beberapa buku yang tersedia di perpustakaan UPI dan toko buku. b. Skripsi angkatan terdahulu dan jurnal.


(35)

62

3.2.6. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Data adalah bagian dari variabel yang diteliti memiliki fungsi untuk membentuk suatu hipotesis. Oleh sebab itu, data menjadi bagian yang berperan dalam suatu penelitian. Benar atau salahnya data sangat berpengaruh didalam kualitas hasil penelitian sedangkan benar atau salahnya data berpengaruh dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka setelah data diperoleh dari responden melalui kuesioener terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisa hasil data sehingga dari hasil analisa tersebut dapat dilihat apakah antara variabel X (marketing mix/Bauran Pemasaran) X1 (product) X2 (price) dan X3 (place) mempengaruhi atau tidak pada variabel Y (keputusan menginap).

3.2.6.1.Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan karena berhubungan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang menjadi instrumen pengukuran sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnyamenjadi tolak ukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan dalam bukunya (2009:109) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kepastian atau kebenaran alat ukur. Suharsimi Arikunto (2009:145) menjelaskan bahwa

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument”. Suatu instrumen dinyatakan benar apabila memiliki validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang benar berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dituju dan sebuah instrumen disebut valid apabila dapat menampilkan hasil data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi dan rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul dan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.


(36)

63

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian validitas instrumen dikerjakan dengan menggunakan teknik analisa item instrumen, yaitu dengan teknik menghubungkan skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini adalah nilai yang diperoleh dari hasil total semua skor item hubungan antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, apabila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berhubungan dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut valid

Terdapat rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrument yaitu rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Husein Umar (2009:131) Keterangan :

rxy : Korelasi skor item dan skor total item n : Jumlah responden

X : Skor per item dalam variabel Y : Skor total item dalam variabel

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Keputusan untuk pengujian validitas responden menggunakan tingkat signifikansi seperti berikut:

1. Nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan dk = n-2 taraf signifikansi α = 0,1

2. Item pertanyaan-pertanyaan kuesioner penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung > rtabel)

3. Item pertanyaan-pertanyaan kuesioner penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel)


(37)

64

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows. Besarnya koefesien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.5 di bawah ini.

TABEL 3.5

INTERPRETASI BESARNYA KOEFESIEN KORELASI

Interval Koefisien Interpretasi Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

Antara 0,60 – 0,800 Tinggi Antara 0,40 – 0,600 Cukup Antara 0,20 – 0,200 Rendah

Antara 0,00 – 0,2000 Sangat Rendah Sumber : Suharsimi Arikunto (2009:178)

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan,didapatkan hasil pengujian sebegai berikut:

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL X DAN Y

No Item r hitung r tabel sig Keterangan

PRODUK

1 Item 1 0.564 0.349 0.000 Valid

2 Item 2 0.569 0.349 0.000 Valid

3 Item 3 0.537 0.349 0.000 Valid

4 Item 4 0.814 0.349 0.000 Valid

HARGA

5 Item 5 0.818 0.349 0.000 Valid

6 Item 6 0.409 0.349 0.000 Valid

7 Item 7 0.535 0.349 0.000 Valid

8 Item 8 0.811 0.349 0.000 Valid

LOKASI

9 Item9 0.446 0.349 0.000 Valid


(38)

65

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 Item 11 0.364 0.349 0.000 Valid

KEPUTUSAN BERKUNJUNG

12 Item 12 0.552 0.349 0.000 Valid

13 Item 13 0.861 0.349 0.000 Valid

14 Item 14 0.481 0.349 0.000 Valid

15 Item 15 0.711 0.349 0.000 Valid

16 Item 16 0.443 0.349 0.000 Valid Sumber: Hasil pengolahan data 2013

3.2.6.2.Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk memperoleh tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrument yang digunakan memberikan tingkat kepercayaan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, hal tesebut dikarenakan instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik dan yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Sugiyono dalam bukunya (2010:183) menjelaskan bahwa “Reliabilitas adalah pengkuran yang berkali-kali menghasilkan data yang sama atau tingkat konsistensi yang stabil”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2009:178) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas akan menunjuk pada tingkat keterhandalan terhadap sesuatu.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Dan adanya rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Cronbach Alpha karena alternatif jawaban ada instrumen penelitian lebih dari dua. Rumusnya adalah sebagai berikut:


(39)

66

Sumber : Husein Umar, 2009:170 Keterangan :

r : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan

∑ : jumlah varian total

σt2 : varian total

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan, seperti berikut ini:

Sumber : (Husain Umar, 2009:172) Keterangan :

n = Jumlah responden

X= Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor - nomor butir pertanyaan

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika terdapat koefisien internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikansi 10% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika terdapat koefisien internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat signifikansi 10% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

TABEL 3.7

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS PRODUK,HARGA,LOKASI DAN KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL INNA SIMPANG SURABAYA

No Variabel Alpha

Chronbach

Kesimpulan

1 Produk 0.874 Reliable


(40)

67

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Pengolahan data 2013

Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil tingkat reliability pada variabel Produk,Harga,Lokasi sebesar 0.874 dan pada variabel keputusan penggunaan sebesar 0.874. Hal ini menunjukkan bahwa realibilitas dari kedua variabel penelitian tersebut tinggi

3.2.7. Rancangan Analisis Data

Yaitu data yang didapat dan dikumpulkan kemudian diolah serta dianalisis. pengolahan data mempunyai tujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan kedalam penelitian ini. sehingga, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang telah diajukan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini telah disusun berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian.

penelitian kuantitatif analisa data dapat dilaksanakan setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisa data dalam penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut.

1. Menyusun data

Memeriksa nama serta kelengkapan identitas responden, dan memeriksa kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik responden.

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul.

3. Tabulasi data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Memberi skor pada setiap item

b. Menjumlahkan skor pada setiap item

c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian

3 Lokasi 0.874 Reliable


(41)

68

4. Menganalisis Data

Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus statistik, menginterpretasi data agar diperoleh suatu kesimpulan.

5. Pengujian

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana, karena hanya terdapat data variabel independen yaitu marketing mix dan satu variabel dependen yaitu keputusan berkunjung.

3.2.6.1.Rancangan Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh kuatnya hubungan antara variabel melalui analisa korelasi dan membuat perbandingan dengan cara melakukan perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu menguji signifikansinya.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian yaitu:

1. Analisis deskriptif tanggapan tamu hotel Inna Simpang mengenai analisis product,price &place

2. Analisis deskriptif tanggapan tamu hotel Inna Simpang mengenai analisis tingkat hunian.

3.2.6.2.Rancangan Analisis Regresi Linier Berganda

Data yang diterapkan dalam penelitian adalah ordinaly scale, karena variabelnya bersifat saling mempengaruhi. umumnya skala ini digunakan pada penelitian pemasaran dan bisnis. Dan pengolahan data dapat dilakukan dengan bantuan program pengolahan data yaitu SPSS for windows, yang menurut Husein Umar (2008:116) dilakukan sebagai berikut:

1. Data dimasukan kedalam SPSS pada data view, lalu pada variabel view dalam kolom label berilah nama masing-masing variabel.


(42)

69

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pindahkan variabel Y sebagai variabel bergantung ke kolom dependent serta variabel X sebagai variabel bebas ke kolom independent. Klik Method pilih Enter. Abaikan yang lain kemudian klik Ok.

Sebelum bekerja mengolah data dengan menggunakan program SPSS for windows, peneliti diutamakan memilih terlebih dahulu teknik analisis yang digunakan. Teknik analisis yang dipilih adalah teknik analisis regresi. Analisis regresi dipilih untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi dapat juga dilakukan untuk memperoleh kelinieritas variabel terikat dengan varibel bebasnya. Di sisi lain juga dapat menunjukkan terdapat atau tidaknya data yang outlie.

Adapun teknik analisis regresi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda yaitu terdiri dari satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Analisis regresi linear berganda dapat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Menurut Sugiyono (2010:270) regresi linear berganda didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen.

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu (X) marketing mix (product, price, place) dan variabel dependen adalah keputusan berkunjung (Y). Dalam membuat gambaran melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia. Persamaan regresi berganda dirumuskan seperti berikut ini:

Sumber : Umar (2009:114) Dimana :

Y = Keputusan berkunjung X1 = product

X2 = price X3 = place

a = Nilai intercept (konstan) b = Koefesien arah regresi


(43)

70

Menurut Umar (2009:114), harga “a” dihitung dengan rumus :

Sedangkan untuk harga “b” dihitung dengan rumus :

Lalu selanjutnya,untuk dapat diketahui apakah besaran-besaran “a” dan

“b” adalah signifikan atau tidak, maka dilakukan uji koefisien regresi berganda (uji t). Jika terdapat Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).

Rumus uji signifikansi korelasi product moment ditampakkan pada rumus dibawah ini:

Sumber : Sugiyono (2010:250) Keterangan:

r = nilai korelasi n = jumlah responden r2 = besarnya pengaruh

3.2.6.3.Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengujian pada analisis regresi sebelumnya harus diuji dahulu data tersebut dengan uji normalitas lalu jika data tersebut sudah berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan dengan pengujian regresi berganda. Teknik analisis regresi dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut

1. Uji asumsi normalitas

Dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik mengarah kepada distribusi normal atau mendekati normal.

∑Y (∑X2

) - ∑X ∑XY

n ∑X2

–(∑X)2 a =

n ∑XY - ∑X ∑Y

n ∑X2(∑X)2 b =


(44)

71

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mencarai apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data dengan sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji heteroskedastisitas

Dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi perbedaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas. Dilain sisi, untuk model varians yang berbeda disebut heterokidastisitas. Model regresi yang baik tidak akan terjadi perbedaan model varian atau yang disebut heterokidastisitas.

3. Uji multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi menunjukkan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas yang harus dibenahi.

Hipotesis yang diajukan yaitu marketing mix (product, price, place) berperan terhadap keputusan berkunjung (Y). Hipotesis tersebut digambarkan sebagai berikut.

GAMBAR 3.1

DIAGRAM JALUR HIPOTESIS

Keterangan:

X = variabel marketing mix


(45)

72

ɛ = epsilon (variabel lain)

Pengujian hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakkan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara marketing mix (product, price, place) terhadap keputusan berkunjung tamu di hotel Inna Simpang

Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara marketing mix (product, price, place) terhadap keputusan berkunjung tamu di hotel Inna Simpang


(46)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai faktor-faktor pengaruh yang terdapat dalam produk, harga dan lokasi terhadap suatu keputusan berkunjung tamu di hotel inna simpang mendapatkan penilaian yang baik dari responden. Untuk faktor produk, indikator kesesuaian level kamar dengan harga yang ditawarkan mendapatkan penilaian tertinggi, Untuk faktor harga, indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi adalah frekuensi pemberian diskon, Sedangkan untuk faktor tempat, indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi dari responden adalah kemudahan transportasi untuk menjangkau hotel Inna Simpang

2. Gambaran mengenai keputusan berkunjung responden ke Hotel Inna Simpang mendapatkan penilaian yang baik. Indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi adalah kepercayaan responden terhadap pelayanan serta produk yang ditawarkan oleh Hotel Inna Simpang sehingga responden memiliki keputusan untuk berkunjung ke hotel Inna

3. Secara keseluruhan atau simultan, variabel harga, produk dan lokasi memiliki pengaruh sebesar 30% dalam membentuk keputusan berkunjung konsumen ke Hotel Inna Simpang. Selain itu setiap variabel independen pun memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembentukan keputusan berkunjung.

5.2 Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi yang diusulkan oleh penulis antara lain: 1. Meskipun produk, harga dan lokasi sudah mendapatkan penilaian yang

baik dari responden, namun sebaiknya pihak Hotel harus terus meningkatkan produk dan layanan yang dimilikinya, karena bagaimanapun juga kualitas dari sebuah hotel tentunya dilihat dari seberapa baik fasilitas yang disediakan dan seberapa baik layanan yang


(47)

123

diberikan kepada setiap tamu yang datang. Selain itu hotel Inna Simpang juga bisa memberikan variasi-variasi harga dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan para tamu bisnis. Seperti pada saat tamu bisnis yang memesan fullboard meeting package yang merupakan salah satu paket meeting plus menginap, dimana fasilitas yang disediakan ada baiknya ditambahkan dengan complimentary dimasing-masing kamar, salah satunya dengan menyediakan buah-buahan ditambah dengan voucher hotel, dimana dalam beberapa kali pemesan produk meeting di Hotel Inna Simpang mendapatkan voucher gratis menginap untuk dua orang. Dengan demikian diharapkan akan semakin banyak tamu hotel yang datang berkunjung dan menginap di hotel Inna Simpang

2. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah salah satunya objek yang diteliti hanya satu hotel, rekomendasi untuk penelaah selanjutnya adalah untuk tetap meneliti tentang harga, dan dibandingkan antara satu hotel dengan hotel bintang tiga lainnya, karena masing-masing hotel memiliki keunggulannya masing-masing yang disesuaikan melalui produk, harga yang ditawarkan dengan fasilitas yang diberikan, serta lokasi dari hotel itu sendiri


(48)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Endar, Sugiarto dan Sri Sulartiningrum. 1996. Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Philip Kotler,et al.2008.Principles of Marketing.Pearson Prentice Hall Kotler, Philip/Keller, Kevin Lane.2009.Marketing Management, 13th edition. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall

Fandy Tjiptono., Gregorius Chandra., & Dedi Adrian. (2008). Pemasaran Stategik. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Ali Hasan. 2008. Marketing. Media Utama, Yogyakarta

Prof. Dr. H. Buchari Alma, 2007. Manajemen Pemaaran dan Pemasaran Jasa . Bandung:CV. Alfabeta

Ratih Hurriyati, 2008 .Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.Bandung: CV.Alfabeta

Valarie A. Zeithaml,Mary Jo Bitner,Dwyne D Gramler,2008.Service Marketing.Mc Graw-Hill Higher Education

Fandy Tjiptono,2005. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing.

Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta Kotler dan Amstrong,2004,Prinsip-prinsip Marketing,PenerbitSalemba Empat, Jakarta

Widya Utami, Christina, 2006, Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Moderen), Salemba Emapat, Jakarta

Suharno & Yudi Sutarso. 2010. Marketing in Practice. Graha Ilmu, Yogyakarta Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran . Yogyakarta : Andi

Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta

Bilson Simamora, 2003, “Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif & Profitabel”, Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.


(1)

72

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ɛ = epsilon (variabel lain)

Pengujian hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakkan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara marketing mix (product, price, place) terhadap keputusan berkunjung tamu di hotel Inna Simpang

Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara marketing mix (product, price, place) terhadap keputusan berkunjung tamu di hotel Inna Simpang


(2)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai faktor-faktor pengaruh yang terdapat dalam produk, harga dan lokasi terhadap suatu keputusan berkunjung tamu di hotel inna simpang mendapatkan penilaian yang baik dari responden. Untuk faktor produk, indikator kesesuaian level kamar dengan harga yang ditawarkan mendapatkan penilaian tertinggi, Untuk faktor harga, indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi adalah frekuensi pemberian diskon, Sedangkan untuk faktor tempat, indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi dari responden adalah kemudahan transportasi untuk menjangkau hotel Inna Simpang

2. Gambaran mengenai keputusan berkunjung responden ke Hotel Inna Simpang mendapatkan penilaian yang baik. Indikator yang mendapatkan penilaian tertinggi adalah kepercayaan responden terhadap pelayanan serta produk yang ditawarkan oleh Hotel Inna Simpang sehingga responden memiliki keputusan untuk berkunjung ke hotel Inna

3. Secara keseluruhan atau simultan, variabel harga, produk dan lokasi memiliki pengaruh sebesar 30% dalam membentuk keputusan berkunjung konsumen ke Hotel Inna Simpang. Selain itu setiap variabel independen pun memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembentukan keputusan berkunjung.

5.2 Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi yang diusulkan oleh penulis antara lain: 1. Meskipun produk, harga dan lokasi sudah mendapatkan penilaian yang

baik dari responden, namun sebaiknya pihak Hotel harus terus meningkatkan produk dan layanan yang dimilikinya, karena bagaimanapun juga kualitas dari sebuah hotel tentunya dilihat dari seberapa baik fasilitas yang disediakan dan seberapa baik layanan yang


(3)

123

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan kepada setiap tamu yang datang. Selain itu hotel Inna Simpang juga bisa memberikan variasi-variasi harga dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan para tamu bisnis. Seperti pada saat tamu bisnis yang memesan fullboard meeting package yang merupakan salah satu paket meeting plus menginap, dimana fasilitas yang disediakan ada baiknya ditambahkan dengan complimentary dimasing-masing kamar, salah satunya dengan menyediakan buah-buahan ditambah dengan voucher hotel, dimana dalam beberapa kali pemesan produk meeting di Hotel Inna Simpang mendapatkan voucher gratis menginap untuk dua orang. Dengan demikian diharapkan akan semakin banyak tamu hotel yang datang berkunjung dan menginap di hotel Inna Simpang

2. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah salah satunya objek yang diteliti hanya satu hotel, rekomendasi untuk penelaah selanjutnya adalah untuk tetap meneliti tentang harga, dan dibandingkan antara satu hotel dengan hotel bintang tiga lainnya, karena masing-masing hotel memiliki keunggulannya masing-masing yang disesuaikan melalui produk, harga yang ditawarkan dengan fasilitas yang diberikan, serta lokasi dari hotel itu sendiri


(4)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Endar, Sugiarto dan Sri Sulartiningrum. 1996. Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Philip Kotler,et al.2008.Principles of Marketing.Pearson Prentice Hall Kotler, Philip/Keller, Kevin Lane.2009.Marketing Management, 13th edition. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall

Fandy Tjiptono., Gregorius Chandra., & Dedi Adrian. (2008). Pemasaran Stategik. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Ali Hasan. 2008. Marketing. Media Utama, Yogyakarta

Prof. Dr. H. Buchari Alma, 2007. Manajemen Pemaaran dan Pemasaran Jasa . Bandung:CV. Alfabeta

Ratih Hurriyati, 2008 .Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.Bandung: CV.Alfabeta

Valarie A. Zeithaml,Mary Jo Bitner,Dwyne D Gramler,2008.Service Marketing.Mc Graw-Hill Higher Education

Fandy Tjiptono,2005. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing.

Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta Kotler dan Amstrong,2004,Prinsip-prinsip Marketing,PenerbitSalemba Empat, Jakarta

Widya Utami, Christina, 2006, Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Moderen), Salemba Emapat, Jakarta

Suharno & Yudi Sutarso. 2010. Marketing in Practice. Graha Ilmu, Yogyakarta Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran . Yogyakarta : Andi

Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta

Bilson Simamora, 2003, “Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif & Profitabel”, Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.


(5)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Cravens W David. 1998. Pemasaran Strategi. Jakarta : Erlangga

Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani (2006). Manajemen Pemasaran Jasa,Edisi Kedua, Jakarta:Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono.(2010). MetodePenelitianKuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta

Husein Umar, 2004, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Mar’at. 1981. Sikap Manusia Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia Hurlock, E. B. 1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga

Rakhmat,J.(2005).MetodePenelitianKomunikasi.Bandung:PT.RemajaRosdakarya

Internet

http://www.bps.go.id/?news=958

http://jatim.bps.go.id/data/brs/file/2013%2011%20PARIWISATA%20.pdf http://kominfo.jatimprov.go.id/

http://www.phrijatim.com/ http://surabayakota.bps.go.id/


(6)

Amiharto Kamaludin, 2014

Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga Dan Lokasi) Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Hotel Inna Simpang Surabaya