Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Keaslian Penelitian

menemukan bahwa sekitar 10,66 dari responden memiliki gangguan kecanduan terhadap internet Johansson dan Gotestam, 2004. Di Indonesia, perkiraan jumlah pengguna internet oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia APJII pada tahun 1998 adalah 512 ribu orang, 25 juta orang pada tahun 2007 dan terus bertambah hingga kira-kira 82 juta orang pada tahun 2014 Pangerapan, 2015. Dengan jumlah sebanyak ini, Indonesia sudah termasuk ke dalam 10 negara pengguna internet terbanyak di dunia kemenkominfo, 2014 namun instrumen yang digunakan untuk deteksi adanya kecanduan internet belum ada. Amerika Serikat pada tahun 1996 telah menggunakan internet addiction test IAT yang diciptakan oleh Dr Kimberly S. Young untuk mendeteksi kecanduan internet dan didapatkan sebesar 4 pelajar sekolah menengah atas menderita kecanduan internet, berdasar pada hal tersebut maka instrumen tersebut akan dicoba untuk dilakukan di Denpasar dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Berdasar masih sedikitnya penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut terutama di Indonesia khususnya di Denpasar, maka timbul suatu pemikiran untuk memberikan suatu tambahan data tentang prevalens kecanduan internet pada pelajar sekolah menengah pertama yang menggunakan internet di Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah

Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas, memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana reliabilitas instrumen internet addiction test IAT yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia? 2. Berapa prevalens kecanduan internet pada pelajar sekolah menengah pertama pengguna internet di Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan atas latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas, maka dirumuskanlah tujuan penelitian sebagai berikut 1.3.1 Tujuan umum Melakukan uji reliabilitas terhadap instrumen internet addiction test IAT yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan mengetahui prevalens kecanduan internet pada pelajar sekolah menengah pertama pengguna internet di Denpasar. 1.3.2 Tujuan khusus a. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen internet addiction test IAT yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada pelajar sekolah menengah pertama pengguna internet di Denpasar. b. Untuk mengetahui prevalens kecanduan internet pada pelajar sekolah menengah pertama pengguna internet di Denpasar.

1.4 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian tentang prevalens kecanduan internet pernah dilakukan sebelumnya di beberapa negara namun kebanyakan penelitian dilakukan terhadap mahasiswa atau orang dewasa. Penelitian seperti ini belum pernah dilakukan di Indonesia. Dengan keadaan sosiodemografi yang berbeda dengan negara-negara tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian ini di Indonesia. Tabel 1.1 memperlihatkan karateristik penelitian-penelitian tersebut. Tabel 1.1 Karakteristik Penelitian Prevalens Kecanduan Internet di Berbagai Negara Peneliti dan tahun Tempat Subyek Jumlah sampel Prevalens kecanduan internet Instrumen Penelitian Scherer 1997 Amerika Selatan Mahasiswa 531 13,0 Internet dependence Chou dan Hsiao 2000 Taiwan Mahasiswa 910 5,9 IAS Morahan-Martin dan Schumacher 2000 US Mahasiswa 283 8,1 PIU scale Anderson 2001 US Mahasiswa 1.300 9,8 Internet dependence Wang 2001 Australia Mahasiswa 293 9,6 IAD Mingyi 2002 China Mahasiswa 500 6,4 IAD Lin dan Tsai 2002 Taiwan SMU 753 11,7 Chinese IAS Johansson dan Gotestam 2004 Norwegia 12 – 18 th 3.237 10,7 IAS 40 Sato 2004 Jepang Mahasiswa 242 9,1 IAS 40 Niemz dkk. 2005 UK Mahasiswa 371 18,3 PIU Kim dkk. 2006 Korea SMU 1.573 39,6 IAS 40 IAS: Internet Addiction Scale; PIU: Pathological Internet Use; IAD: Internet Addiction Disorder sumber: Dimodifikasi dari dari Sato, 2006 1.5 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.5.1 Manfaat Bidang Akademik Adanya instrumen untuk deteksi kecanduan internet yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi ilmiah dalam bidang Tumbuh Kembang Anak. 1.5.2. Manfaat Praktis Dengan adanya instrumen internet addiction test IAT yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ini, dapat dipakai sebagai alat deteksi dini kecanduan internet pada remaja dengan harapan dapat dicapai tumbuh kembang yang optimal nantinya saat terbentuk individu dewasa. Selain itu juga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi ilmiah dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak serta menjadi data dasar untuk pengembangan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang..

BAB II KAJIAN PUSTAKA