penggunaan cairan yang tidak dihangatkan dan ruang operasi yang dingin. Eldar dan Charles,2004
Pada trauma, berat ringannya hipotermia dibagi menjadi tiga, yaitu: hipotermia ringan 34-36
C, hipotermia sedang 32-34 C, dan hipotermia berat
32 C. Efek samping terjadinya hipotermia adalah gangguan fungsi
kardiovaskular, gangguan koagulasi, penurunan metabolisme obat, dan meningkatnya resiko infeksi. Penurunan suhu tubuh inti selama evaluasi awal dan
resusitasi sering terjadi dan dapat menyebabkan akhir yang buruk pada pasien trauma. Eldar dan Charles, 2004
Hipotermia menghambat aktivitas protease dan fungsi trombosit. Aktivitas kompleks faktor jaringan menurun seiring dengan penurunan suhu tubuh dan 50
tidak bekerja pada suhu 28
o
C. Fungsi platelet lebih sensitif terhadap hipotermia dimana aktivitasnya menurun pada kondisi ini. Hal ini disebabkan karena terjadi
penurunan efek traksi faktor von Willebrand pada glikoprotein IX. Aktivitas enzim menurun sebesar 10 setiap penurunan 1
o
C suhu tubuh. Brandon dkk, 2007; John dkk, 2008
2.3.5 Asidosis
Asidosis sering terjadi pada trauma, terutama disebabkan oleh syok dan kelebihan ion klorida pada resusitasi. Asidosis metabolik adalah yang paling
sering terjadi pada kasus trauma. efek utama asidosis pada kagulopati adalah hambatan terhadap aktivitas kompleks enzim pada permukaan lipid. Meng dan
kawan-kawan menyebutkan bahwa ketika pH turun dari 7,4 menjadi 7,0, aktivitas
faktor VIIa menurun sebesar 90, faktor jaringan sebesar 55 dan rata-rata aktivasi protrombin oleh faktor Xafaktor Va kompleks menurun sebesar 70.
Aktivitas faktor koagulasi kompleks ini tergantung dari interaksinya dengan fosfolipid pada permukaan trombosit yang teraktivasi dan sangat dipengaruhi oleh
ion hidrogen. Penelitian pada babi yang dilakukan Martini dan kawan-kawan menunjukkan asidosis pH 7,1 dan jika dikombinasi dengan hipotermia T 32
o
C meningkatkan waktu perdarahan lien sebesar 41-72. Trombin memegang
peranan penting terhadap aktivasi kofaktor, trombosit dan enzim serta memecah fibrinogen menjadi fibrin. Asidosis merupakan penghambat yang sangat besar
pada aktivitas trombin apalagi jika dikombinasi dengan hipotermia. Brandon dkk, 2007
Gambar 2.6 Penurunan aktifitas kompleks faktor koagulasi plasma jika pH turun dari 7,4 menjadi 7,0. Maegele dkk, 2012
Ketika hantaran nutrisi dan oksigen tidak adekuat pada syok, terjadi pergeseran metabolisme sel menjadi metabolisme anaerobik. Ketika metabolisme
menjadi anaerob, pembentukan energi menyebabkan akumulasi ion hidrogen,
laktat dan piruvat yang bersifat toksik pada fisiologi normal. Asidosis merupakan hasil akhir dari kompensasi fisiologis pada syok. Kenneth, 2003
Resusitasi dengan cairan kristaloid juga dapat menyebabkan perburukan dari asidosis. Berdasarkan model Stewart keseimbangan asam basa, pemberian
cairan sodium klorida menyebabkan penurunan pada strong ion difference SID Na + K + Ca + Mg - Cl - Laktat. Penurunan SID menyebabkan disosiasi ion H
+
dari H
2
O untuk menjaga kestabilan sehingga terjadi penurunan pH. Brandon dkk, 2007
2.3.6 Inflamasi