Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

dengan jumlah siswa 28 orang. Terdiri atas 14 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal ini, peneliti melakukan persiapan awal untuk observasi yang bertujuan untuk mendapatkan masalah yang terjadi di lapangan, adapun rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : - Pembuatan surat izin observasi untuk sekolah yang bersangkutan - Observasi langsung ke tempat - Pembuatan proposal - Pembuatan SK penelitian - Pembuatan instrumen

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian terdiri tiga siklus, yaitu sebagai berikut, 1 Siklus I a Perencanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah : 1 Mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan. 2 Menyusun perangkat pembelajaran RPP untuk dua tindakan dan LKS. 3 Menyusun instrumen penelitian. 4 Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer. b Pelaksanaan tindakan 1 Mengembangkan perangkat pembelajaran RPP, LKS dan instrumen penelitian. 2 Melaksanakan pembelajaran materi soal cerita mengenai penjumlahan pecahan dengan menggunakan metode problem solving. 3 Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran. 4 Menyebarkan angket kepada siswa, terhadap penerapan metode problem solving untuk melihat respon siswa. 5 Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan evaluasi berkaitan dengan penerapan metode problem solving dalam kegiatan belajar mengajar. 6 Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti. 7 Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah penelitian selesai di laksanakan. c Pengamatan 1 Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian. 2 Mengamati kesesuaian penerapan metode problem solving dengan pokok bahasan pecahan. 3 Mengamati keterhubungan antara penerapan metode problem solving dengan proses dan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran Matematika pada materi pecahan. d Refleksi 1 Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan di lakukan. 2 Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan bersama guru mitra. 3 Menyimpulkan hasil refleksi tindakan, yang akan digunakan sebagai tindakan selanjutnya. 2 Siklus II a Perencanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah : 1 Menyusun perangkat pembelajaran RPP untuk dua tindakan dan LKS. 2 Menyusun instrumen penelitian. 3 Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer. b Pelaksanaan tindakan 1 Mengembangkan perangkat pembelajaran RPP, LKS dan instrumen penelitian. 2 Melaksanakan pembelajaran materi soal cerita mengenai pengurangan pecahan dengan menggunakan metode problem solving. 3 Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran. 4 Menyebarkan angket kepada siswa, terhadap penerapan metode problem solving untuk melihat respon siswa. 5 Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan evaluasi berkaitan dengan penerapan metode problem solving dalam kegiatan belajar mengajar. 6 Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti. 7 Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah penelitian selesai di laksanakan. c Pengamatan 1 Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian. 2 Mengamati kesesuaian penerapan metode problem solving dengan pokok bahasan pecahan. 3 Mengamati keterhubungan antara penerapan metode problem solving dengan proses dan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran Matematika pada materi pecahan. d Refleksi 1 Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan di lakukan. 2 Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan bersama guru mitra. 3 Menyimpulkan hasil refleksi tindakan, yang akan digunakan sebagai tindakan selanjutnya. 3 Siklus III a Perencanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah : 1 Menyusun perangkat pembelajaran RPP untuk dua tindakan dan LKS. 2 Menyusun instrumen penelitian. 3 Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta observer. b Pelaksanaan tindakan 1 Mengembangkan perangkat pembelajaran RPP, LKS dan instrumen penelitian. 2 Melaksanakan pembelajaran materi soal cerita mengenai operasi hitung campuran pecahan dengan menggunakan metode problem solving. 3 Meminta rekan guru mengobservasi pembelajaran. 4 Menyebarkan angket kepada siswa, terhadap penerapan metode problem solving untuk melihat respon siswa. 5 Melakukan diskusi dengan mitra berdasarkan hasil pengamatannya dan evaluasi berkaitan dengan penerapan metode problem solving dalam kegiatan belajar mengajar. 6 Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti. 7 Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah penelitian selesai di laksanakan. c Pengamatan 1 Melakukan pengamatan terhadap kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian. 2 Mengamati kesesuaian penerapan metode problem solving dengan pokok bahasan pecahan. 3 Mengamati keterhubungan antara penerapan metode problem solving dengan proses dan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran Matematika pada materi pecahan. d Refleksi 1 Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan di lakukan.

c. Penutup

1 Mengumpulkan data 2 Mengolah dan menganalisis data 3 Membuat Laporan penelitian

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3 14 57

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR PADA MATERI LAJU REAKSI

0 5 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LUWES PADA MATERI LAJU REAKSI

2 13 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM SOLVING BERBASIS SUPERITEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR Penerapan Strategi Problem Solving Berbasis Superitem Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pokok Bahasan Lingkaran ( PTK Pada Siswa Kelas VIII E Seme

0 1 16

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 16

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36