Desain Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

Rohbaeni, 2015 PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak dapat dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini hanya dilakukan secara acak kelas. Menurut Sugiyono 2012 dalam penelitian kuasi, mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Pada penelitian ini ingin diketahui apakah kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran secara biasa umum atau tidak. Pada penelitian ini akan diambil sebanyak 2 kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelompok eksperimen kelas perlakuan merupakan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui pembelajaran berbasis masalah berbantuan adobe flash dan kelompok kontrol kelas pembanding adalah kelompok siswa yang pembelajaran biasa. Dengan demikian untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah siswa terhadap pembelajaran matematika dilakukan penelitian dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen Ruseffendi, 2005: 52 berikut: O X O O O Keterangan: O = Pretes, postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. X = Perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash. Rohbaeni, 2015 PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI salah satu SMK di Kabupaten Purwakarta tahun pelajaran 20142015. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Tujuan dilakukan pengambilan sampel seperti ini adalah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam hal pengawasan, kondisi subyek penelitian, waktu penelitian yang ditetapkan, kondisi tempat penelitian serta prosedur perizinan. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penentuan sampel penelitian didasarkan pada kriteria yakni rata-rata kemampuan siswa berdasarkan data dari sekolah.

C. Variabel Penelitian