Penafsiran dengan pendekatan lsyari (Kajian tcrhadap kitab Haqai'iqu At-Tafsir karya Abu 'Abdirrahman as-Sulami [325-412 H])

ABSTRAK
Tulisan ini membuktikan kekeliruan mereka yang meni!ai
negatif terhadap Haqai'iqu at-Tqfsir. Al-Wi!hidi (w 468 H)
menganggap kafir orang yang meyakini tulisan as-Sulamr ini
sebagai tafsir. Syamsuddin ad-DzahabT (w 748 H) menilai
Haqii'iqu at-Taftir sebagai kitab yang mendatangkan musibah
dan penuh dengan penafsiran kaum Qarmithah (Biithiniyyah).
lbn al"Jawzi (w 597 H) menganggap Haqii'iqu at-Tqfsir sebagai
tafsir sufi yang penuh dengan makna yang tidak wajar, tanpa
landasan satupun dari ilmu pokok ( ushul).
Tulisan ini juga menguatkiin penilaian-penilaian objektif
terhadap taffir as Sulami.Menurut lbn ash-Shaliih (w 643 H),
apa yang diungkapkan as-Sulami bukanlah tafsir, melainkan
ungkapan sesuatu yang setara dengan yang setara (kiasan). Bagi
Tajuddin as-Subk! (w 771 H); Haqii'iqu at-Taftir merupakan
sebuah kitab yang memuat penakwilan-penakwilan sufi yang
tidak sesuai dengan makna zhahir .. Dalam pandangan
lbn Taymiyah (w 728 H), Haqii'iqu at-Taftir sebagai salah satu
di antara sekian tafsir yang menjelaskan kandungan al-Quran
secara benar, namun penjelasan tersebut tidak sesuai dengan
kehendak al•Quran dan hadits. Selain itu, menurut lbn

Taymiyah, Haqii'iqu at-Taftir memuat .penafsiran-penafsiran
Jsyiiri, yang sebagiannya benar dan bermanfaat, sebagian yang
lain berupa nukilan yang tidak dapat diterima, dan sebagian
lain adalah kebohongan terhadap Sumber.
Tesis ini menunjukkan bahwa tidak semua penafsiran dalam
Haqai'iqu at-Tqfsirmenggunakan corak Jsyiiri, sebagaimana
dinilai oleh Tajuddin as-Subki dan Husain ad-dzahabi.
Tesis ini juga menunjukkan kebenaran penilaian lbn Taymiyyab.

Sumber utama yang digunakan tesis ini berupa data-data
kepustakaan, khususnya kitab haqai'iqu at-Tafsir. Data-data
tersebut dibaca dengan menganalisis,yang didukung oleh
disiplin ilmu Jain seperti tasawUf, Jiadits, dan bahasa, serta
membandingkannya dengan kitab-kitab tafsir zhahir yang
populer.