Instrumen Penelitian Proses Pengembangan Instrumen.

105 4. Output pekerjaan, meliputi : banyaknya jumlah atau hasil kerja. Pengukuran terhadap kinerja staf dilakukan oleh staf berdasarkan persepsi mereka terhadap kemampuan melaksanakan tugasnya secara kualitas dan kuantitas. Variabel penelitian menurut Sugiyono 2006:42 adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Nazir 1988: 149 dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian mengatakan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Kerlinger 1973:29 menyatakan bahwa: “a symbol to which numerals or value are assigned” . Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari, yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Variabel adalah bagian terpenting dari suatu penelitian, karena variabel inilah yang menjadi titik tolak dari suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : Variabel bebas, yakni : a. Penerapan ISO 9001: 2000 yang disimbolkan dengan X1; b. Organisasi pembelajar yang disimbolkan dengan X2; Variabel terikat adalah kinerja staff yang disimbolkan dengan Y.

C. Instrumen Penelitian

Sugiyono 2006: 114 menyatakan bahwa melakukan penelitian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Oleh karenanya dalam melakukan penelitian harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen 106 penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket. Angket atau kuesioner adalah suatu alat berisi sejumlah pertanyaan yang disajikan secara tertulis yang disertai dengan alternatif jawaban yang diberikan kepada responden. Angket disusun bersasarkan kisi-kisi yang dikebangkan dari landasan teori dan definisi operasional variabel terlampir dikembangkan menjadi pertanyaan tertutup dengan jawaban yang telah disediakan. Secara operasional angket disusun dalam tiga bagian yaitu: pertama berisi pertanyaan tentang penerapan ISO 9001: 2000, bagian kedua berisi pertanyaan tentang organisasi pembelajar yang dilakukan, dan bagian ketiga berisi pertanyaan tentang penilaian terhadap kinerja staff. Jawaban bagi kuesioner variabel penerapan ISO dan organisasi pembelajar disusun dengan menggunakan skala likert dengan empat pilihan jawaban yaitu : Ya sepenuhnya 4, Ya 3, Tidak 2 dan Tidak sepenuhnya 1. Jawaban bagi kuesioner kinerja staf disusun dalam bentuk rating scale dengan lima pilihan jawaban. Responden diminta untuk memberi nilai pada setiap pertanyaan dengan memberi nilai pada jawaban yang diberikan. Selanjutnya jawaban responden dikonversi pada kategori sebagai berikut: Baik Sekali 5, Baik 4, Rata-rata 3, Kurang 2, dan Kurang Sekali 1.

D. Proses Pengembangan Instrumen.

Untuk mendapatkan data yang baik dan tepat maka angket yang disusun harus diuji coba terlebih dahulu, untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. 107 Validitas menurut Furchan 1982:281 adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas menurut Furchan 1982:285 adalah derajad keajegan alat tersebut dalam mengukur apa apa saja yang diukurnya. Uji validitas dengan melakukan uji butir dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Sedang reliabilitas instrumen akan diuji dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach’s. Rumus kedua uji tersebut adalah sbb: 1 Rumus Product Moment. N. ∑ XY - ∑ X ∑Y r xy = √ [N. ∑X 2 - ∑X 2 ] [N. ∑Y 2 - ∑Y 2 ] Keterangan: r xy = Koefisien korelasi regresi linier product moment N = Jumlah responden ∑XY = Jumlah total data X Y ∑ X = Jumlah total data X ∑ Y = Jumlah total data Y Pengujian signifikansinya digunakan rumus sebagai berikut: r √ n – 2 t hitung = √ 1 – r 2 Dimana: t = nilai hitung r = koefisien korelasi hitung n = jumlah responden 108 2 Rumus Alpha Cronbach’s Surapranata, 2006:114 k ∑σ b 2 r 11 = 1 – k – 1 σ 2 t Keterangan : r 11 = Reabilitas instrumen k = Jumlah butir soal ∑σ b 2 = Jumlah butir variabel σ 2 t = Varian total Tingkat hubungan koefisien korelasi hasil uji coba instrumen menurut Sugiyono 2007: 250 dapat dikonsultasikan pada tabel 3.1 berikut ini Tabel 3.1 Pedoman Untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Uji coba instrumen dilakukan terhadap 30 orang yang terdiri dari staf dan pamong P2PNFI Regional I Jayagiri dan P2PNFI Regional II Semarang. Perhitungan validitas butir item pertanyaan dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Untuk menentukan valid tidaknya butir pertanyaan dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dikonsultasikan dengan r-tabel. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel maka butir pertanyaan dinyatakan valid, sebaliknya jika r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid atau gugur. Berdasarkan tabel r-hitung untuk jumlah kasus 30 orang dengan signifikansi 0,05 dan dk 30-2 diperoleh nilai sebesar 0,374. Seluruh item pertanyaan pada variabel penerapan ISO, organisasi pembelajar dan kinerja 109 staf memiliki nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel dengan demikian maka seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid. Validitas butir ini kemudian dilakukan dengan menghitung koefisien reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Hasil perhitungan menunjukkan perolehan sbb: 1 Variabel Penerapan ISO diperoleh hasil r hitung sebesar 0,754, 2 Variabel Organisasi Pembelajar diperoleh r hitung sebesar 0, 756, dan 3 Variabel Kinerja diperoleh r hitung sebesar sebesar 0,767. Dengan demikian seluruh butir pertanyaan memiliki reliabilitas yang kuat untuk dijadikan instrumen penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan memberikan angket kepada responden untuk selanjutnya ditinggal dan dipelajari kemudian diberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada pada angket. Pemilihan teknik ini didasarkan atas keefektifan sebab tidak semua responden dapat langsung memberikan jawaban karena responden memiliki kesibukan tugas yang berbeda- beda, dan banyaknya waktu yang mereka gunakan di lapangan. F. Prosedur Pengumpulan Data. Prosedur atau tahapan yang dilakukan sehubungan dengan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengembangan kisi-kisi instrumen variabel penelitian b. Pembuatan instrumen penelitian c. Uji coba instrumen 110 d. Validitas dan realibilitas instrumen e. Perbaikan instrumen f. Penyebaran instrumen kepada responden g. Responden mengisi kuesioner h. Penarikan kuesioner dari responden i. Pengolahan data j. Penyusunan disertasi G. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasional. Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal dan reciprocal. Kuatnya hubungan antar variabel yang dihasilkan dari analisis korelasi dapat diketahui berdasarkan besar kecilnya koefisien korelasi yang harganya antara minus satu -1 sd plus satu + 1. Koefisien korelasi yang mendekati minus 1 atau plus 1, berarti hubungan variabel tersebut sempurna negatif atau sempurna positif. Bila koefisien korelasi r tinggi, pada umumnya koefisien regresi b juga tinggi, sehingga daya prediktifnya akan tinggi. Bila koefisien korelasi minus -, maka pada umumnya koefisien regresi juga minus - dan sebaliknya. Data yang akan dianalisis menggunakan teknik korelasional ini adalah data variabel X1 ISO 9001:2000 dengan Variabel Y Kinerja staf, variabel X2 Organisasi Pembelajar dengan Variabel Y Kinerja staf. Untuk melihat korelasi antar kedua variabel akan digunakan rumus Product Moment r dari Pearson, dengan rumus sbb: 111 N. ∑ XY - ∑ X ∑Y r xy = √ [N. ∑X 2 - ∑X 2 ] [N. ∑Y 2 - ∑Y 2 ] Pengujian signifikansi koefisien korelasi digunakan uji t Sugiyono, 2007: 230 dengan rumus sebagai berikut : r √ N - 2 t = √ 1 – r 2 Di mana : ρ = Koefisien korelasi Product Moment N = jumlah responden populasi Selanjutnya dilakukan analisis korelasi ganda terhadap variabel X 1 dan X 2 dengan variabel Y. Untuk melihat korelasi antar ketiga variabel rumus yang digunakan Sugiyono, 2007: 233 adalah sebagai berikut: r yx1 2 + r yx2 2 - 2r yx1 r yx2 r x1x2 R y.x1x2 = √ 1– r x1x2 Di mana : R y.x1x2 = Korelasi antara variabel X 1 dan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y r yx1 = Korelasi antara X 1 dengan Y r yx2 = Korelasi antara X 2 dengan Y r x1x2 = Korelasi antara X 1 dengan X 2 Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda digunakan uji F Sugiyono, 2007: 235 dengan rumus sebagai berikut : 112 R 2 k Fh = 1 – R 2 N – k – 1 Di mana : R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variable independen N = Jumlah responden Selanjutnya dilakukan analisis korelasi ganda terhadap variabel X 1 dan X 2 serta variabel Y. Untuk melihat korelasi antar ketiga variabel rumus yang digunakan Sugiyono, 2007: 236 sebagai berikut: r yx1 - r yx2 . r x1x2 R y.x1x2 = √ 1– r 2 x1x2 - √ 1 – r 2 yx2 Pengujian signifikansi koefisien korelasi Parsil digunakan uji t Sugiyono, 2009: 237 dengan rumus sebagai berikut : r p √ N – 2-1 t = √ 1 – r 2 p BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan