Skala Kepercayaan diri Tes Kemampuan Penalaran Matematika Siswa

Septika Khairinnisa, 2015 MODEL CORE CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, REPRESENTASI MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Instrumen dalam penelitian ini meliputi: lembar evaluasi, yang terdiri dari pretest dan posttest kemampuan penalaran dan representasi dan lembar skala kepercayaan diri siswa.

1. Skala Kepercayaan diri

Skala kepercayaan diri diberikan sebagai bahan evaluasi secara kualitatif. Skala yang digunakan untuk mengukur kepercayaan diri siswa adalah skala Likert. Data dari skala kepercayaan diri siswa merupakan data ordinal. Skala ini memuat pernyataan-pernyataan menyangkut perasaan, sikap, minat dan pandangan siswa terhadap pembelajaran. Skala kepercayaan diri siswa terdiri dari 30 butir pernyataan. Yang terdiri dari 15 butir pernyataan yang bernilai positif dan 15 butir pernyataan yang bernilai negatif. Jawaban dari pernyataan yang digunakan empat skala yaitu Sangat Sering SS, Sering S, Jarang J, dan Sangat Jarang SJ. Jika penyataan positif, skala SS bernilai 4, S bernilai 3, J bernilai 2, dan SJ bernilai 1, sedangkan untuk pernyataan negatif maka berlakuk sebaliknya.

2. Tes Kemampuan Penalaran Matematika Siswa

Tes ini diberikan pada saat pretest dan postes. Komposisi isi dan bentuk soal pretes dan postes ini disusun serupa karena salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa. Tes terdiri dari lima soal, dimana setiap soal disusun dalam bentuk essay. Kriteria pemberian skor jawaban siswa untuk soal tes kemampuan penalaran matematis siswa dengan menggunakan pedoman pada Holistic Scoring Rubrics yang dikemukakan oleh Cai, et al. 1996 yang kemudian diadaptasi. Kriteria tes dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini: Tabel 3.3 Penskoran Tes Kemampuan Penalaran Matematis Skor Indikator Tidak ada jawaban Menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Tidak ada yang benar. 1 Hanya sedikit dari penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan hubungan dalam menyelesaikan soal, mengikuti argumen-argumen logis, dan menarik kesimpulan logis dijawab dengan benar. Septika Khairinnisa, 2015 MODEL CORE CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, REPRESENTASI MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Sebagian dari penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan hubungan dalam menyelesaikan soal, mengikuti argumen-argumen logis, dan menarik kesimpulan logis dijawab dengan benar. 3 Hampir semua dari penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan hubungan dalam menyelesaikan soal, mengikuti argumen-argumen logis, dan menarik kesimpulan logis dijawab dengan benar. 4 Semua penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan hubungan dalam menyelesaikan soal, mengikuti argumen-argumen logis, dan menarik kesimpulan logis dijawab dengan lengkap jelas dan benar. Menggunakan Holistic Scoring Rubrics diadaptasi dari Rusmini 2007

3. Tes Kemampuan Representasi Matematis siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) terhadap kemampuan Representasi matematis siswa: penelitian kuasi eksperimen di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

9 68 187

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Aljabar, Berpikir Kritis Matematis, dan Self-Regulated Learning Siswa SMP melalui Pembelajaran CORE: (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending).

4 17 94

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 14 39

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) (PTK Pembelajaran M

0 3 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING-ORGANIZING-REFLECTING-EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa SMA di Duri.

1 8 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP - repository UPI S MTK 0902192 Title

0 0 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) - repository UPI S MAT 1205180 Title

0 0 3

1. Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) - PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) DAN OEL (OPEN ENDED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA PADA MATA PELA

2 6 37

PENGARUH PEMBELAJARAN CONNECTING ORGANIZING REFLECTING EXTENDING (CORE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH SOKARAJA

0 0 18

PENGARUH PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADAMARA

0 0 14