Studi Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Tanaman Menghasilkan (TM) di Perkebunan Bangun Koling Estate, PT. Windu Nabatindo Abadi, Bumitama Gunajaya Agro Grup, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

STUDI PEMUPUKAN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) PADA TANAMAN MENGHASILKAN
(TM) DI PERKEBUNAN BANGUN KOLING ESTATE,
PT.WINDU NABATINDO ABADI,
BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GRUP,
KOTAWARINGIN TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

WILLY CANDRA
A24080132

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

Study of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Fertilization on Mature Plant in Bangun
Koling Estate, PT.Windu Nabatindo Abadi, Bumitama Gunajaya Agro Group,
Kotawaringin East, Central Kalimantan
Abstract
The internship was done in Bangun Koling Estate, Bumitama Gunjaya Agro for three
months beginning on 13 Februari 2012 to 13 Mei 2012. The internship covers activity

concerning both technical and manajerial aspect such as worker, foreman, and as an
assistant.The purpose of this internship program is to improve technical and managerial
skill. The data were gained are primary data (direct method) and secondary data (indirect
method). Primary data are all information which was gained directly from observation by the
writer on the field covering accuracy of variety, accuracy of time, accuracy of dosage,
accuracy of fertilization method, accuracy of fertilization where, deficiency ditermined by
direct discussion with labors and staff about palm oil. Secondary data was gained from office
garden files, oscar office files, and literary study. The secondary data gained were climate
data, productivity, fertilizer recommendation and realization, organization structure and
matters pertain to man power. From the data gathered then it is analyzed by using
descriptive method. Based on the observation, fertilization in plantation of Bangun Koling
Estate in general has fulfilled the accuracy of fertilization method and accuracy of variety
precises.
Key words :Oil Palm, accuracy of fertillization, dosage, time.
 

RINGKASAN

WILLY CANDRA. Studi Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
pada Tanaman Menghasilkan (TM) di Perkebunan Bangun Koling Estate,

PT.

Windu

Nabatindo

Abadi,

Bumitama

Gunajaya

Agro

Grup,

Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Dibimbing oleh SUDRADJAT).
Kegiatan magang mempunyai tujuan untuk memperoleh pengalaman
kerja, keterampilan teknis dan manajerial pada perusahaan perkebunan kelapa
sawit. Selain itu tujuan khusus magang yaitu memperdalam pengetahuan

mahasiswa dalam penanganan permasalahan dan teknik budidaya kelapa sawit
khususnya pada aspek manajemen pemupukan, sehingga dapat meningkatkan
efesiensi dan efektivitas pemupukan pada tanaman menghasilkan kelapa sawit.
Magang dilaksanakan di perkebunan Bangun Koling Estate, PT. Windu
Nabatindo Abadi, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada bulan FebruariMei 2012.
Studi ini dilaksankan selama tiga bulan dari tanggal 13 Februari sampai
13 Mei 2012. Metode yang digunakan dalam studi ini yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Metode langsung dilakukan untuk mendapatkan data primer
dengan bekerja secara langsung di lapangan sesuai dengan jenjang jabatan yang
ada di kebun. Selain itu juga dengan wawancara kepada karyawan lapangan dan
staf kebun. Metode tidak langsung dengan mendapatkan data sekunder kebun dan
arsip kebun berupa laporan harian, bulanan, dan tahunan. Pengamatan secara
khusus yaitu dengan mengambil data primer dan sekunder kemudian dianalisis
baik secara deskriptif maupun kuantitatif.
Kebun Bangun Koling Estate (BKLE) terletak di desa Tumbang Koling,
Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan
Tengah. Letak geografis kebun BKLE yaitu pada koordinat diantara 112.01°113.09°BT dan 1.45°-1.85°LS. Luas areal kebun yang diusahakan yaitu 2530 ha.
Iklim pada kebun BKLE menurut klasifikasi Schmidth-Ferguson termasuk tipe
iklim A (sangat basah). Rata-rata curah hujan selama lima tahun terakhir adalah
4 099 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan yaitu 145 hari per tahun. Produksi


TBS kebun BKLE mengalami peningkatan sejak tahun 2009 dari 1 868 ton TBS
hingga tahun 2011 menjadi 21 892 ton TBS.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di kebun BKLE terhadap
manajemen dan keefektifan pemupukan diperoleh hasil untuk tingkat ketepatan
dosis, ketepatan waktu, dan ketepatan tempat masih belum sesuai rekomedasi
pemupukan dan belum mencapai standar kebun. Walaupun untuk ketepatan dosis
untilan pupuk sudah mencapai standar kebun. Kriteria ketepatan jenis dan
ketepatan cara sudah tercapai sesuai SOP yang telah ditetapkan perusahaan.
Realisasi pemupukan di kebun ini belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan
rekomendasi, hal ini dapat diketahui dengan masih cukup banyak tanaman yang
mengalami defisiensi hara. Dalam penggunaan tenaga kerja pemupukan masih
belum efisien sehingga berdampak pada menurunnya efesiensi biaya dan waktu.

 

STUDI PEMUPUKAN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) PADA TANAMAN MENGHASILKAN
(TM) DI PERKEBUNAN BANGUN KOLING ESTATE,
PT.WINDU NABATINDO ABADI,

BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GRUP,
KOTAWARINGIN TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

WILLY CANDRA
A24080132

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

 
 

Judul


: STUDI PEMUPUKAN KELAPA SAWIT (Elaeis
guineensis Jacq.) PADA TANAMAN MENGHASILKAN

(TM)

DI

PERKEBUNAN

BANGUN

KOLING ESTATE, PT. WINDU NABATINDO
ABADI, BUMITAMA GUNAJAYA AGRO GRUP,
KOTAWARINGIN

TIMUR,

KALIMANTAN

TENGAH

Nama

: WILLY CANDRA

NIM

: A24080132

Menyetujui,
Pembimbing

Dr Ir Sudradjat, MS
NIP. 19541120 198003 1 003

Mengetahui,
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Dr Ir Agus Purwito, M. Sc. Agr.
NIP. 19611101 198703 1 003


Tanggal Lulus:

 
 

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Willy Candra dilahirkan di Banyumas,
Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 5 Maret 1989. Penulis
anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Kismo
dan Ibu Dasminah. Tahun 2002 penulis lulus dari SDN 2
Darmaji, kemudian pada tahun 2005 menyelesaikan studi di
SMPN 2 Purwokerto. Selanjutnya penulis lulus dari SMAN 1
Purwokerto pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI. Kemudian penulis diterima di IPB
sebagai mahasiswa Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian pada tahun
2009.
Selama


menjadi

mahasiswa

penulis

aktif

diberbagai

organisasi

kemahasiswaan. Pada tahun 2010 menjabat sebagai Ketua Masa Perkenalan
Departemen Agronomi dan Hortikultura dan staff divisi PSDM Himpunan
Mahasiswa Agronomi (HIMAGRON) IPB. Tahun 2011 menjabat sebagai Ketua
Festival Tanaman XXXII (FESTA XXXII) sekaligus pada tahun itu sebagai Ketua
Divisi Litbangtan Himpunan Mahasiswa Agronomi (HIMAGRON) IPB. Penulis
juga sebagai Ketua Divisi Kesekretariatan KOPERASI AGROHOTPLATE
HIMAGRON tahun 2011.
Penulis aktif dalam kepanitiaan yang diselenggarakan di lingkungan IPB

seperti Agrosportment 2011 HIMAGRON IPB, Farmer Field Day (FFD) 2010
IPB, Temu Keluarga Besar 2009 (TEGAR) Departemen Agronomi dan
Hortikultura, up grading 2011 HIMAGRON IPB. Penulis juga sebagai Asisten
Praktikum MK. Dasar-Dasar Agronomi tahun 2011 dan MK Ekologi Pertanian
tahun 2011.

 
 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Studi Pemupukan Kelapa
Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Tanaman Menghasilkan (TM) di Perkebunan
Bangun Koling Estate, PT.Windu Nabatindo Abadi, Bumitama Gunajaya Agro
Grup, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah” dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi ini disusun oleh penulis sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan program studi strata satu di Departemen Agronomi dan
Hortikultura Institut Pertanian Bogor.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari dukungan semua

pihak yang telah membantu baik langsung maupun tak langsung. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua tercinta atas doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, dan
kepercayaan kepada penulis.
2. Bapak Dr. Ir. Sudradjat, MS selaku pembimbing skripsi karena telah
membantu

memberikan

bimbingan,

arahan

dan

saran

dalam

menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Dr.Ir Hariyadi, MS dan Dr. Ir. Eko Sulistyono, MSi selaku dosen
pembimbing akademik dan dosen penguji.
4. Bapak Sutikno, SP (Asisten Divisi II), Bapak Turmudzi (Asisten Divisi
III), Bapak Najamudin, SP (Asisten Divisi I), Bapak Khairul Ahmad, SP
(Estate Manager), dan Bapak Khairul Ikhwan, SP (Kasie) selaku
pembimbing lapangan dan manajerial yang telah membimbing selama
menjalani magang.
5. Keluarga besar kebun Bangun Koling Estate dan PT. Bumitama Gunajaya
Agro.
Bogor, Juli 2012

Penulis

 
 

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ...............................................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
PENDAHULUAN .....................................................................................
Latar Belakang ..................................................................................
Tujuan ................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................
Botani Kelapa Sawit ..........................................................................
Syarat Tumbuh ........................................................................................
Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit ....................................................
METODE MAGANG ................................................................................
Waktu dan Tempat ............................................................................
Metode Pelaksanaan ..........................................................................
Pengamatan dan Pengumpulan Data ......................................................
Analisis data dan Informasi ...............................................................
KEADAAN UMUM ..................................................................................
Letak Wilayah Administratif .............................................................
Keadaan Iklim dan Tanah .................................................................
Luas Hak Guna Usaha (HGU) dan Tata Guna Lahan ...........................
Keadaan Tanaman dan Produksi .......................................................
Fasilitas Kebun ........................................................................................
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ..........................................
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ..............................................
Pelaksanaan Teknis ..........................................................................
Pengendalian Hama, Penyakit Tanaman, dan Gulma ……..........
Pemupukan ...........………………………………………………
Aplikasi Janjang Kosong Kelapa Sawit ………………………....
Pemanenan TBS …...............................……………………….
Perawatan Jalan dan Piringan Manual ………………................
Kegiatan Stimulasi Kebun (Field Visit) …………………….......
Penggunaan Bor Biopori ……………………………………......
Kegiatan Sekat Air, Monding, dan Siltpit ….............…………..
Penunasan ……..…………………………………………………
Aspek Manajerial ..............................................................................
Karyawan Non-Staf …………...………………………………...
Karyawan Staf …………………………………………………...
PEMBAHASAN .....................................................................................
Konsep Pemupukan ...................................................………..

viii
ix
x
1
1
2
3
3
3
4
7
7
7
8
10
11
11
12
13
13
15
16
19
19
19
23
33
34
39
40
41
41
42
43
43
46
47
47

 
 

Prestasi Tenaga Kerja Pemupuk ……………………………........
Hambatan dan Upaya Peningkatan Keefektifan Pemupukan ........
Defisiensi Tanaman ...........................……………………………….
Biaya Pemupukan dan Cost/Ha Pemupukan ..............................
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................
Kesimpulan ..............................................................................
Saran .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................

54
55
57
57
58
58
58
60
62

 
 

DAFTAR TABEL

Nomor

1.

Halaman

Kisaran Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan pada
Tanah Mineral .................................................................................................. 6

2.

Jenis Tanah Kebun BKLE ................................................................................ 12

3.

Topografi Lahan Kebun BKLE ........................................................................ 12

4.

Luas HGU dan Tata Guna Lahan di BKLE .................................................... 13

5.

Komposisi Bibit Tanaman Kelapa Sawit di BKLE .......................................... 14

6.

Populasi Tanaman per Tahun Tanam di Kebun BKLE.................................... 14

7.

Produksi dan Produktivitas TBS Kebun BKLE Tahun 2009-2011.................. 15

8.

Jumlah Staf dan Non Staf Kebun BKLE .......................................................... 17

9.

Ketepatan Dosis Untilan Pupuk RP ................................................................. 30

10. Ketepatan Dosis Untilan Pupuk HGFB ............................................................ 30
11. Ketepatan Dosis Pupuk MOP di Lapangan ...................................................... 31
12. Prestasi Tenaga Kerja Pemupuk ....................................................................... 32
13. Pengamatan Gejala Defesiensi Hara Kebun BKLE ......................................... 32
14. Pengamatan Ketepatan Tempat Pemupukan RP .............................................. 33
15. Komposisi Kandungan Nutrisi JJK .................................................................. 34
16. Peralatan Panen Kebun BKLE ......................................................................... 36
17. Realisasi Pemupukan Kebun BKLE Tahun 2011 ............................................ 48
18. Rencana Aplikasi Pemupukan kebun BKLE ................................................... 51
19. Realisasi Aplikasi Pemupukan BKLE Bulan Januari-April 2012 .................... 51
20. Profil Pemupuk dan Prestasinya ....................................................................... 55

 
 

DAFTAR GAMBAR

Nomor

1.

Halaman

Fasilitas Kebun BKLE (a. TPA; b. Kantor BSS; c. Kantor Traksi; d.Perumahan Karyawan; e. Kantor Divisi II; f. Kantor Kebun; g. Masjid; h. Gudang dan
Kantor BMS; i. Polibun) ....................................................................................... 16

2.

Pengendalian Gulma Secara Manual (a. Tebas Gawangan; b. Babat Piringan dan Garuk Kacangan) ....................................................................................... 21

3.

Pengendalian Gulma Secara Kimia pada Piringan ............................................ 22

4.

Pentil sebagai Acuan Pengambilan Anak Daun .................................................... 25

5.

Penyimpanan Pupuk di Gudang BMS .................................................................. 26

6.

Penguntilan Pupuk di Gudang BMS ..................................................................... 27

7.

Pelangsiran Pupuk di Jalan CR ............................................................................. 28

8.

Penaburan Pupuk RP............................................................................................ 29

9.

Grafik Pengamatan Ketepatan Aplikasi Pemupukan RP Blok L23 ...................... 31

10. Aplikasi Janjang Kosong TBS ............................................................................. 34
11. Curah Hujan BKLE Bulan Januari-April 2012 .................................................... 51
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.

Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas .......... 63

2.

Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pendamping Mandor ............... 65

3.

Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pendamping Asisten ................ 67

4.

Peta Kebun Bangun Koling Estate (BKLE) .............................................. 71

5.

Data Curah Hujan Kebun BKLE Tahun 2007-2011 ................................. 72

6.

Peta Jenis Tanah ........................................................................................ 73

7.

Struktur Organisasi Kebun Wilayah 4 ..................................................... 74

8.

Struktur Organisasi BKLE ........................................................................ 75

9.

Peta Status Hara Pada Tanaman Kelapa Sawit Kebun BKLE ................ 76

10. Biaya Pemeliharaan TM Kebun BKLE Tahun 2011 ................................ 77

 

 
 

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas tanaman
perkebunan unggulan di Indonesia. Prospek pengembangan tanaman kelapa sawit
di Indonesia ini masih prospektif. Tanaman ini merupakan salah satu penghasil
devisa non migas terbesar bagi negara kita. Pada sektor perkebunan, kelapa sawit
merupakan komoditas ekspor yang berperan penting dalam pembangunan
perekonomian negara. Volume ekspor minyak kelapa sawit menunjukan data yang
terus meningkat setiap tahunnya. Ekspor minyak kelapa sawit pada tahun 2008
mencapai 18,141,006 ton dengan nilai US$ 14,110,229 dan pada tahun 2010
mengalami peningkatan dengan volume ekspor 20,615,958 ton dengan nilai US$
12,626,595 (Ditjenbun, 2011).
Minyak sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek
cerah karena seiring dengan berjalannya waktu, industri-industri yang berbasis
bahan baku produk kelapa sawit meningkat pesat. Peningkatan produksi minyak
sawit sejalan dengan pertambahan luas areal perkebunan kelapa sawit dan
produksi tandan buah segarnya. Data menunjukan pada tahun 2008 terdapat 7,363,
847 ha luas areal kelapa sawit dengan produksi CPO sebesar 18,141,006 ton dan
tahun 2010 meningkat menjadi 8,430,027 ha dengan produksi CPO 20,615,958
ton (Ditjenbun, 2011).
Produktivitas yang sesuai dengan standar kelas lahan kelapa sawit dapat
dicapai melalui kegiatan pemeliharaan. Menurut Febriana (2009) pemeliharaan
tanaman meliputi kegiatan pengendalian gulma, pemeliharaan piringan,
pemeliharaan pasar pikul, pemeliharaan Tempat Pengumpulan Hasil (TPH),
pemeliharaan gawangan, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit
tanaman. Pemupukan sendiri merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
produktivitas kelapa sawit.
Kemampuan tanah dalam penyediaan unsur hara secara terus-menerus
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit yang berumur
panjang sangatlah terbatas. Keterbatasan daya dukung lahan dalam penyediaan
hara harus diimbangi dengan penambahan unsur hara yang dilakukan melalui

 

2

 

pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk menyediakan unsur
hara yang cukup guna mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman dan produksi,
serta ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Pemupukan pada perkebunan kelapa sawit dapat dibagi menjadi dua yaitu,
pemupukan

pada

tanaman

belum

menghasilkan

(TBM)

dan

tanaman

menghasilkan (TM). Perbedaan pemupukan ini didasarkan pada tujuan
pemupukannya. Pemupukan pada TBM lebih ditujukan untuk memacu
pertumbuhan vegetatifnya, sedangkan pemupukan pada TM ditujukan untuk
mendukung pertumbuhan generatif. Secara umum pemupukan bermanfaat
menyediakan unsur hara di dalam tanah sehingga kebutuhan tanaman terpenuhi
dan produksi yang maksimal dapat tercapai (Qomar, 2010).
Pemupukan dapat meningkatkan kesuburan tanah yang menyebabkan
tingkat produksi tanaman menjadi relatif stabil (Pahan, 2010). Selain itu,
pemupukan sangat bermanfaat dalam melengkapi persediaan unsur hara di dalam
tanah sehingga kebutuhan tanaman terpenuhi. Pemberian pupuk dilakukan dua
kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Dosis pupuk
ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup tanah, kondisi
visual tanaman. Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan jadwal umur tanaman.
Peningkatkan produktivitas tanaman dapat dilakukan dengan pemupukan yang
efektif dan efisien dalam manajemen pemupukan. Manajemen pemupukan yang
baik meliputi penentuan jenis pupuk, dosis pupuk, metode pemupukan, waktu
pemupukan, frekuensi pemupukan, dan pengawasan mutu pupuk.

Tujuan
Kegiatan magang ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional mahasiswa sesuai kompetensinya agar dapat memahami
dan melaksanakan proses kerja secara nyata, meningkatkan pengetahuan tentang
budidaya kelapa sawit dan kemampuan teknis lapangan serta manajerial dalam
melaksanakan kegiatan pengelolaan kebun kelapa sawit. Selain itu, tujuan khusus
dari kegiatan magang ini adalah mempelajari manajemen pemupukan tanaman
kelapa sawit, mencakup efisiensi dan efektivitas pemupukan yang dilakukan oleh
tenaga kerja pemupukan di perusahaan ini.



 

 

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Kelapa Sawit
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman perkebunan berupa
pohon batang lurus dari kelas Angiospermae, ordo Monocotyledonae, famili
Arecaceae, dan genus Elaeis (Mangoensoekarjo, 2007). Nama latin kelapa sawit
Elaeis berasal dari elaion yang berarti minyak, guineensis berasal dari kata guinea
berarti Pantai Barat Afrika, dan Jacq yang merupakan botanis Amerika pemberi
nama latin kelapa sawit.
Batang kelapa sawit tidak memiliki cabang dan kambium dengan tipe
pertumbuhan primer. Titik tumbuhnya berada pada ujung batang. Tinggi
maksimum kelapa sawit yang ditanam di perkebunan mencapai 18 meter,
sedangkan yang tumbuh di alam mencapai 30 meter.
Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap hara dalam tanah
dan respirasi tanaman. Perakarannya sangat kuat karena tumbuh ke bawah dan ke
samping membentuk akar primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Akar primer
tumbuh hingga perbatasan air tanah, sedangkan akar sekunder, tersier, kuarter
tumbuh sejajar dengan permukaan air tanah  bahkan akar tersier dan kuarter
menuju lapisan atas yang mengandung banyak zat hara.
Daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap,
dan bertulang daun sejajar. Daun membentuk pelepah yang panjangnya mencapai
lebih dari 7.5 – 9 meter, dimana jumlah anak daun 250 – 400 helai per pelepah.

Syarat Tumbuh
Faktor iklim berpengatuh terhadap pertumbuhan dan produksi kelapa
sawit. Kelapa sawit dapat tumbuh pada daerah tropis basah (12°LU – 12°LS)
dengan ketinggian 0 – 500 meter dpl. Curah hujan yang baik bagi kelapa sawit
adalah 2000 – 2500 mm/tahun dengan hujan yang agak merata dan tidak memiliki
defisit air. Suhu optimum bagi kelapa sawit berkisar 24 – 28 °C, namun masih
dapat tumbuh pada suhu terendah 18 °C dan tertinggi 32 °C (Setyamidjaja, 2006).


Tanaman kelapa sawit tumbuh baik pada tanah gembur, subur, tekstur
ringan, berdrainase baik, permeabilitas sedang, dan mempunyai solum yang tebal
sekitar 80 cm tanpa lapisan padas. Kemiringan yang paling baik untuk areal
pertanaman kelapa sawit adalah 0 - 15°. Kelapa sawit tumbuh baik pada pH 5.0 –
5.6, tetapi tanaman ini masih dapat tumbuh pada pH 4.0 – 6.0.

Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit
Manajemen pemupukan yang baik pada kelapa sawit harus mengacu
pada konsep efektivitas dan efisiensi. Tujuan dari manajemen aplikasi pupuk di
perkebunan kelapa sawit yaitu menciptakan kondisi kesuburan tanah yang baik
untuk pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit sehingga dapat memberikan
produksi yang ditargetkan sesuai dengan produktivitas kelas lahannya
(Adiwiganda, 2007). Menurut Andayani (2008) pemupukan merupakan upaya
untuk menyediakan unsur hara yang cukup untuk mendorong peertumbuhan
vegetatif tanaman dan produksi tandan buah segar (TBS) secara maksimum dan
ekonomis, serta untuk ketahanan terhadap hama dan penyakit. Pemberian pupuk
yang tepat dapat meningkatkan produksi untuk mencapai produtivitas standar
yang sesuai dengan kelas kesesuaian lahan.

Kegunaan unsur hara
Jenis dan kegunaan unsur hara penting dalam kegiatan pemupukan di
perkebunan kelapa sawit. Pengetahuan ini bertujuan untuk meningkatkan
ketepatan baik jumlah, saat pemupukan, dan efektivitas pupuk terhadap produksi
tanaman. Beberapa unsur hara yang penting bagi kelapa sawit, antara lain:
1.

Nitrogen (N), unsur hara ini diperlukan dalam jumlah banyak dan berguna
bagi

pertumbuhan

tanaman,

pembentukan protein, sintesis klorofil.

Kekurangan unsur N mengakibatkan pertumbuhan tanaman menurun dan
produksi daun juga menurun. Gejala kekurangan N adalah pertumbuhan
terhambat dan  daun tua berwarna hijau pucat kekuningan. Sumber pupuk
yang mengandung N adalah Urea atau ZA.
2.

Phospor (P), merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak,
berperan dalam proses transfer energi sebagai penyusun ADP/ATP maupun

5  
penyusun kode genetik tanaman, memperkuat perakaran dan batang tanaman,
serta meningkatkan mutu buah. Kekurangan P menyebabkan tanaman tumbuh
kerdil dan daun berwarna keunguan. Sumber unsur hara P antara lain pupuk
SP-18, rock phosphat, SP-36.
3.

Kalium (K), unsur ini juga diperlukan dalam jumlah banyak, penting untuk
penyusunan minyak, pengaktifan enzim, mengangkut hasil fotosintesis dan
mempengaruhi jumlah dan ukuran tandan. Kekurangan unsur K akan terjadi
pada daun tua karena K diangkut ke daun muda. Gejalanya akan timbul
bercak transparan, lalu megering. Sumber unsur hara K adalah pupuk KCl.

4.

Magnesium (Mg), diperlukan dalam jumlah cukup banyak, berfungsi dalam
proses fotosintesis, respirasi tanaman, dan pengaktifan enzim. Kekurangan
unsur Mg ditandai dengan gejala ujung daun tua nampak kekuningan jika
terkena sinar matahari, sedangkan daun yang terlindung tidak terjadi hal
tersebut. Sumber hara Mg adalah kapur dolomit.

Ketepatan pemupukan
Pupuk adalah sumber hara utama yang menentukan tingkat pertumbuhan
dan produksi tanaman kelapa sawit. Oleh sebab itu, pemupukan perlu dilakukan
secara efisien dan efektif karena biaya yang di butuhkan dalam pemupukan
tidaklah sedikit. Menurut Darmosarkoro (2003) biaya pemupukan kurang lebih
24% dari total biaya produksi atau sekitar 40-60% dari total biaya pemeliharaan.
Pemupukan yang efektif dan efisien harus memperhatikan 5T yaitu tepat dosis,
tepat cara, tepat waktu, tepat jenis, dan tepat tempat.
Tepat dosis. Pemupukan yang optimal adalah pemupukan yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman (tepat dosis). Tepat dosis artinya pupuk harus
diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman tidak berlebihan dan juga tidak
kekurangan. Dosis pupuk yang berlebih tidak hanya membuat biaya pemupukan
semakin tinggi, tetapi juga merugikan tanaman. Beberapa kisaran dosis
pemupukan tanaman kelapa sawit menghasilkan pada tanah mineral dapat dilihat
pada Tabel 1.

6

 

Tabel 1. Kisaran Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan
pada Tanah Mineral
Kelompok Umur
(tahun)
3–8
9 – 13
14 – 20
21 – 25

Jenis dan Dosis Pupuk (kg/pohon)
Urea
2
2.75
2.5
1.75

SP-36
1.5
2.25
2
1.25

MOP
1.5
2.25
2
1.25

Kieserite
1
1.5
1.5
1

Sumber: Lubis (2008)

Tepat waktu. Pemupukan yang efektif dilakukan pada saat tanah
mengandung cukup air yaitu pada awal musim hujan atau akhir musim hujan.
Biasanya pemupukan di lakukan dua kali dalam setahun. Waktu pemupukan harus
disesuaikan dengan keadaan tanaman dan juga curah hujan. Pagi sampai siang
hari adalah waktu yang tepat untuk aplikasi pemupukan pada kelapa sawit
(Qomar, 2010).
Tepat jenis. Jenis pupuk yang sering digunakan pada perkebunan kelapa
sawit yaitu pupuk urea atau ZA (unsur N), rock phosphate atau SP-36 (unsur P),
MOP atau KCl (unsur K), Dolomit atau Kieserit (unsur Mg), dan HGF-Borat
(unsur B). Pupuk yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman kelapa
sawit.
Tepat cara dan tempat. Aplikasi pupuk pada tanaman menghasilkan
untuk kelapa sawit dibedakan atas sifat masing-masing seperti :
(a) Nitrogen sebaiknya ditaburkan antara batang tanaman sampai batas bokoran.
(b) P2O5 dan MgO (Phosphate dan Magnesium) ditaburkan sekitar 25 cm dari
tanaman sampai ujung bokoran. Namun apabila Rock phosphate yang
digunakan, tempat penaburan pupuknya adalah disekitar gawangan di pinggir 
rumpukan pelepah dan diatas gulma lunak yang tumbuh disana.
(c) K2O (Kalium) ditaburkan diujung bokoran.

 

METODE MAGANG

Waktu dan Tempat
Kegiatan magang ini dilakukan selama tiga bulan dimulai dari tanggal 13
Februari 2012 sampai dengan 13 Mei 2012 di Bangun Koling Estate, PT Windu
Nabatindo Abadi, Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Grup, Kotawaringin Timur,
Kalimantan Tengah.

Metode Pelaksanaan
Kegiatan magang yang dilaksanakan meliputi seluruh kegiatan aspek
teknis di lapangan dan aspek manajerial baik di kebun maupun di kantor.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain penulis sebagai karyawan harian lepas
(KHL), pendamping mandor, pendamping asisten divisi. Kegiatan pada tiga
minggu pertama adalah melaksanakan kegiatan sebagai Karyawan Harian Lepas
(KHL) dan melaksanakan semua kegiatan di lapangan sesuai dengan kegiatan
kebun. Sebagai KHL penulis melaksanakan kegiatan penanaman, pemupukan,
pengendalian gulma, sanitasi, panen, dan pengangkutan tandan buah segar sampai
dengan pabrik pengolahan kelapa sawit. Jurnal harian sebagai KHL dapat dilihat
pada Lampiran 1.
Selama tiga minggu selanjutnya, kegiatan magang dilaksanakan sebagai
pendamping mandor. Penulis mempelajari kewenangan dan tanggung jawab
seorang mandor. Jurnal kegiatan harian sebagai pendamping mandor dapat dilihat
pada Lampiran 2. Pada enam minggu terakhir sebagai pendamping asisten/kepala
divisi. Sebagai pendamping asisten divisi penulis belajar cara-cara manajerial
tingkat divisi, misalnya menyusun rencana kerja divisi, melaksanakan rencana
kerja yang telah disusun, mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang telah
dijadwalkan, mengevaluasi pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jurnal harian
sebagai pendamping asisten divisi dapat dilihat pada Lampiran 3.
Metode yang dilakukan secara khusus untuk aspek pemupukan pada
kelapa sawit yaitu mengamati dan menganalisis proses manajemen distribusi
pupuk dari gudang penyimpanan pupuk sampai dengan pekerja atau karyawan di


lapang. Selain itu juga mempelajari pengelolaan analisis daun, rekomendasi
pemupukan, aplikasi pupuk di lapangan, tenaga kerja dan pengawasan.

Pengamatan dan Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode langsung (data
primer) dan metode tidak langsung (data sekunder). Data primer adalah informasi
yang didapatkan secara langsung melalui pengamatan di lapangan maupun diskusi
dengan KHL, mandor dan asisten kebun. Ada beberapa indikator yang harus
diamati secara detail oleh penulis agar pemupukan pada perusahaan tersebut
efektif dan efisien. Kemudian dibandingkan dengan standar yang ada di
perusahaan tersebut. Data ini meliputi ketepatan dosis dan jenis pupuk yang
diberikan, ketepatan cara pemupukan, jumlah HK yang dipakai pada kegiatan
pemupukan, dan pengamatan gejala kekurangan hara tanaman.
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi: (1) data kondisi kebun,
meliputi peta areal, jenis tanah, topografi lahan, kondisi populasi tanaman,
produksi dan produktivitas, data curah hujan, serta data rekomendasi pemupukan
kelapa sawit; (2) standar dan target kebun meliputi: pemeliharaan, pemanenan,
produksi, dan tenaga kerja; (3) organisasi dan manajemen seperti: struktur
organisasi, jumlah dan status karyawan, dan (4) sarana dan prasarana kebun.
Data primer yang diamati penulis dengan metode sampling secara acak
(Simple Random Sampling) adalah:
a.

Ketepatan dosis pemupukan
Data diperoleh dengan mengambil 60 contoh pokok pada beberapa tempat
disesuaikan dengan standar dosis rekomendasi pupuk yang ditetapkan oleh
perusahaan. Data tersebut diambil dari tiga blok sebagai ulangan.

b.

Gejala defisiensi hara
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan 330 pokok contoh pada
beberapa tempat dengan melaksanakan pengamatan visual dari gejala
defisiensi hara yang muncul pada tanaman contoh pada perusahaan tersebut.

c.

Ketepatan tempat pupuk ditebar
Pengamatan dilakukan pada 60 pokok pada beberapa tempat kemudian
dibandingkan dengan ketentuan yang ditetapakan perusahaan. Sebelumnya


dilakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap jumlah pokok terpupuk dan
tidak terpupuk pada tempat tersebut. Data tersebut diambil dari tiga blok
sebagai ulangan.
Selain data di atas, data yang diamati adalah mengenai tenaga kerja
pemupukan yaitu :
a.

Ketepatan dosis untilan pupuk
Pengamatan ketepatan dosis untilan dilakukan pada empat orang penguntil
yang dilakukan selama empat hari dengan mengambil sample sebanyak 30
untilan. Ketepatan untilan dilakukan dengan menimbang kembali bobot
untilan, kemudian dibandingkan dengan standar bobot untilan yang telah
ditetapkan oleh kebun.

b.

Aplikasi dan waktu pemupukan
Data diperoleh dengan mengambil 15 penabur untuk diamati ketepatan cara
menabur pupuknya, lalu disesuaikan dengan standar perusahaan dan
dibandingkan dengan pustaka. Untuk ketepatan waktu pemupukan dengan
mengamati waktu realisasi pemupukan kemudian menganalisis berdasar data
curah hujan.

c.

Efisiensi tenaga kerja
Data primer ini penulis peroleh dengan menghitung prestasi kerja pemupuk
berdasar bobot pupuk/HK dan dibandingkan dengan standar kerja yang
diterapakan oleh perusahaan. Prestasi kerja berdasar bobot pupuk/HK yang
diamati meliputi jenis pupuk, jumlah pupuk, dan jumlah tenaga kerja dalam
satu blok.

d.

Manajemen dan distribusi pemupukan di lapangan
Data ini diamati secara pengamatan visual dari gudang pupuk (HK, waktu
sampai ke blok, kebutuhan angkut setiap truk, bobot pupuk), distribusi
mandor di blok (HK, waktu pelangsiran pupuk pada blok, bobot pupuk,
jumlah tenaga kerja), dan pekerja (HK, jumlah tenaga kerja, kebutuhan
pupuk, waktu).

10

 

Analisis Data dan Informasi
Semua data dan informasi yang diperoleh selama kegiatan magang
dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan perhitungan
matematis yang meliputi nilai rata rata dan standar deviasi, uji korelasi,
persentase, ataupun perhitungan matematis sederhana lainnya. Data disajikan
dalam bentuk grafik, tabel, dan diagram sesuai dengan kebutuhkan. Setelah itu,
data dan informasi tersebut dibandingkan dengan standar dan aturan kerja dari
setiap kegiatan yang berlaku.

 

 
 

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit
yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai
Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling Estate (BKLE). Untuk masing-masing
unit melakukan kegiatan sistem operasional dengan manajemen yang terpisah,
namun ketiga unit usaha ini masih berada dalam satu induk perusahaan, yaitu PT
Bumitama Gunajaya Agro (BGA).
Ketiga unit usaha tersebut mempunyai satu pabrik pengolahan kelapa
sawit yaitu Selucing Agro Mill (SAGM) yang terletak tidak jauh dari masingmasing estate. Pabrik ini yang mengolah tandan buah segar kelapa sawit menjadi
produk Crude Palm Oil (CPO). Sebelumnya kebun ini bernama Tumbang Koling
Estate, tetapi karena ada perbedaan arti nama kebun maka pada tahun 2009
berubah nama menjadi Bangun Koling Estate.

Letak Geografis dan Administratif
Kebun kelapa sawit Bangun Koling Estate (BKLE) adalah salah satu
kebun dari unit usaha yang dimiliki oleh PT Windu Nabatindo Abadi (WNA). PT
WNA merupakan anak perusahaan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Grup di
daerah Kalimantan Tengah. Kebun BKLE ini terletak di desa Tumbang Koling,
Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan
Tengah. Batas areal BKLE sebelah timur berbatasan dengan Sungai Cempaga
Estate (SCME), sebelah barat berbatasan dengan PT TASK Kelapa Sawit, sebelah
utara berbatasan dengan PT Nabatindo Karya Utama (NKU), dan sebelah selatan
berbatasan dengan PT Sarana Sawit. Kebun BKLE terletak pada koordinat
diantara 112.01°-113.09°BT dan 1.45°-1.85°LS. Peta Kebun BKLE dapat dilihat
pada Lampiran 4.

 

12  
Keadaan Iklim dan Tanah
Iklim di kebun BKLE menurut klasifikasi Schmidth-Ferguson termasuk
tipe iklim A (sangat basah). Daerah ini memiliki dua musim yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Pada bulan Juli dan bulan September adalah puncak dari musim
kemarau sedangkan bulan April dan bulan Oktober  puncak dari musim hujan
berdasarkan data curah hujan dari tahun 2007-2011. Rata-rata curah hujan selama
5 tahun terakhir adalah 4,099 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan yaitu 145 hari
per tahun. Suhu rata-rata harian adalah 27 °C dengan kisaran 23-33°C. Rata-rata
bulan kering 0.8 bulan/tahun dan rata-rata bulan basah 10.8 bulan/tahun. Keadaan
curah hujan di BKLE tahun 2006-2011 dapat dilihat pada Lampiran 5.
Secara umum kebun ini memiliki 4 jenis tanah, yaitu tanah entisol, tanah
gambut, tanah inceptisol, dan tanah ultisol. Tanah yang dominan pada kebun
BKLE adalah tanah inceptisol. Tanah ini berwarna beraneka ragam tergantung
jenis bahan induknya. Komposisi jenis tanah disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis Tanah Kebun BKLE
Jenis Tanah
Entisol (Pasir)
Histosol (Gambut)
Inceptisol (Kaolin)
Ultisol (Podzolik)

Luas (ha)

Persentase (%)

982.67
179.84
1,349.14
18.67

38.85
7.11
53.33
0.71

Sumber : Data Kebun BKLE (2012)

Keadaan topografi lahan ini mayoritas relatif datar dengan tingkat
kemiringan 0-8% dan sedikit daerah bergelombang dengan tingkat kemiringan 915% serta daerah berbukit dengan kemiringan 15-30%. Untuk lebih jelasnya
keadaan topografi lahan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Topografi Lahan Kebun BKLE
Topografi
Datar (0%-8%)
Bergelombang (9%-15%)
Berbukit (15%-30%)

Luas (ha)
2,484
42
4

Persentase (%)
98.18
1.69
0.16

Sumber: Data Kebun BKLE (2012)

Berdasarkan kelas kesesuaian lahan kebun BKLE termasuk dalam lahan
kelas S3. Artinya tanah di kebun ini apabila dimanfaatkan untuk budidaya kelapa
sawit harus diimbangi dengan upaya meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini dapat

 

13

 

dilakukan dengan cara penanaman LCC (Legum Cover Crop), pemupukan yang
efektif dan efisien, dan aplikasi bahan organik sehingga dapat meningkatkan
produktifitas tanaman kelapa sawit.

Luas Hak Guna Usaha (HGU) dan Tata Guna Lahan
Luas HGU kebun BKLE adalah 3,203 ha, dengan rincian 2,530 ha sudah
diusahakan yang terdiri dari 2,087 ha tanaman menghasilkan (TM) dan 443 ha
tanaman belum menghasilkan (TBM). Kemudian untuk areal prasarana seluas 140
ha dan areal yang mungkin bisa ditanam yaitu seluas 178 ha. Kebun ini memiliki
empat divisi , yaitu Divisi I seluas 813 ha, Divisi II seluas 641 ha, divisi III seluas
876 ha, dan Divisi VI seluas 200 ha. Luas areal dan tata guna lahan dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4. Luas HGU dan Tata Guna Lahan di BKLE
Uraian

Luas (ha)

I. Areal yang diusahakan
A. Areal yang ditanam
Tanaman Menghasilkan (TM)
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
TOTAL AREAL DITANAM
B. Areal Prasarana
Emplasemen
Jalan dan Jembatan
TOTAL AREAL PRASARANA
II. Areal mungkin bisa ditanam/perluasan
C. Okupasi
TOTAL AREAL MUNGKIN BISA DIUSAHAKAN
D. Tanah Desa
E. Bukit, Sungai, Lembah, Rawa, Tanah Tandus
TOTAL AREAL TDK BISA DIUSAHAKAN
GRAND TOTAL

2,087
443
2,530
67
73
140
178
178
53
303
356
3,203

Sumber: Data Kebun BKLE (2012)

Keadaan Tanaman dan Produksi
Kebun BKLE mempunyai sumber tanaman kelapa sawit yang berkualitas.
Varietas kelapa sawit yang ditanam pada kebun ini yaitu ASD/Costarica, Marihat
V, Socfindo, PNG, Lonsum, Lonsum 2. Bibit yang paling banyak ditanam yaitu

 

14

 

varietas Marihat V. Komposisi bibit yang ditanam di kebun BKLE dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi Bibit Tanaman Kelapa Sawit di BKLE
Jenis bibit

Luas (ha)

Persentase (%)

421.79
144.65
8.07
438.06
1,323.3
193.8

16.67
5.71
0.32
17.31
52.31
7.66

ASD/Costarica
Lonsum 2
Lonsum
PNG
Marihat V
Socfindo
Sumber: Data Kebun BKLE (2012)

Jarak tanam yang digunakan yaitu 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan jarak
antar baris 7.97 m dan jarak dalam baris 9.2 m sehingga populasi dalam 1 ha 136
tanaman. Namun fakta di lapangan menunjukan bahwa terdapat jarak tanam yang
berbeda-beda pada satu blok dan populasi yang berbeda-beda juga pada setiap
satu hektar. Hal ini di akibatkan karena kondisi lahan yang tidak memungkinkan
untuk ditanami, adanya lahan rawa, dan serangan hama penyakit tanaman. Jumlah
populasi tanaman di kebun BKLE dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Populasi Tanaman per Tahun Tanam di Kebun BKLE
Tahun Tanam
2006
2007
2008
2009
2010
2011
TOTAL

Luas Areal (ha)

Populasi

560.06
1,526.55
261.05
34.63
122.33
25.01
2,529.65

76,097
204,666
37,727
5,025
16,622
3,401
343,535

Satuan Pokok/Ha
(pkk/ha)
136
134
145
145
136
136
136

Sumber: Data Kebun BKLE (2012)

Kebun ini mulai berproduksi pada tahun 2009 karena tahun tanam pertama
adalah tahun 2006. Produksi dan produktivitas kelapa sawit di kebun BKLE untuk
3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 7.

 

15
 

Tabel 7. Produksi dan Produktivitas TBS Kebun BKLE Tahun 2009-2011
Tahun

Luas Lahan
(ha)
2,264
2,348
2,348

Produksi
(ton)
2009
1,868
2010
10,441
2011
21,892
Sumber: Data Kebun BKLE (2012)

Jumlah
Janjang (JJR)
470,984
2,544,210
4,602,846

BJR
3.97
4.10
4.76

Produktivitas
(ton/ha)
0.83
4.45
9.33

Dari data diatas terlihat bahwa produksi tandan buah segar meningkat
setiap tahunnya. Data menunjukan bahwa kebun BKLE terus mengalami
peningkatan produksi dari 1 868 ton TBS pada tahun 2009 menjadi 21 892 ton
TBS pada tahun 2011. Hal tersebut karena peningkatan adanya luas areal dan
pemeliharaan tanaman yang efektif meliputi kegiatan pengendalian gulma,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Selain itu juga peningkatan
produksi akibat dari bertambahnya areal TM yang ada di kebun BKLE.

Fasilitas Kebun
Fasilitas yang dimiliki oleh kebun BKLE yaitu kantor kebun, kantor divisi,
poliklinik, Tempat Penitipan Anak (TPA), kantor Blok Manufaring System (BMS)
dan Blok Spraying System (BSS), beberapa gudang bahan dan alat-alat kebun,
masjid, lapangan sepak bola, lapangan voli, dan lapangan bulutangkis. Semua
fasilitas yang ada di kebun BKLE bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan. Kantor kebun berfungsi untuk
pusat administrasi kebun. Kantor divisi sebagai tempat administrasi masingmasing divisi, misalnya sebagai tempat rapat divisi. Divisi kebun dipimpin oleh
seorang asisten divisi. Kebun BKLE  juga menyediakan perumahan untuk semua
karyawannya. Perumahan untuk karyawan staff dan Divisi II terletak di sekitar 
kantor kebun sedangkan untuk karyawan Divisi I, III, dan IV ada di setiap divisi
masing-masing. Pihak kebun menyediakan bus untuk antar jemput putra-putri
karyawan yang sekolah. Beberapa fasilitas yang tersedia di kebun BKLE dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

 

16
 

a

b

c

d

e

f

g

h

i

Gambar 1. Fasilitas Kebun BKLE (a.TPA; b. Kantor BSS; c. Kantor Traksi; d.
Perumahan Karyawan; e. Kantor Divisi II; f. Kantor Kebun; g.
Masjid; h. Gudang dan Kantor BMS, i. Polibun)

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
PT Windu Nabatindo Abadi (WNA) merupakan salah satu unit usaha dari
PT Bumitama Gunajaya Agro Grup (BGA Grup). PT WNA dipimpin oleh
seorang Kepala Wilayah yang bertanggung jawab kepada GMP (General Manajer
Plantation). Seorang Kepala Wilayah akan dibantu Admin Wilayah untuk
melaksanakan kegiatannya, Departemen Support yang terdiri dari staf PAD
(Public Affair Departement), staf GIS (Geographic Information System), Chief
Keamanan, Estate manager, Mill manager, Kepala Tata Usaha (KTU), dan
Kepala Traksi Wilayah. Struktur organisasi PT WNA wilayah IV dapat dilihat
pada Lampiran 6.
Kebun Bangun Koling Estate dipimpin oleh seorang Estate Manager (EM)
yang dibantu oleh Kepala Administrasi (Kasie) dan tiga Asisten Divisi. Asisten
Divisi akan dibantu oleh mandor I, kerani divisi, kerani panen, kerani transport,

 

17
 

mandor perawatan, mandor panen, mandor chemis (semprot), mandor pupuk, dan
mandor mekanik. Bagian kantor yaitu Kasie akan dibantu oleh

accounting,

kasier, admin, personalia, dan mantri tanaman.
Seorang Estate Manager (EM) memiliki tanggung jawab untuk mengelola
dan memimpin kebun dengan baik, menyusun anggaran tahunan dan bulanan
yang meliputi produksi, sumber daya manusia, dan biaya yang dibantu oleh
asisten divisi dan kepala administrasi. Seorang EM dalam kinerjanya bertanggung
jawab langsung dengan Kepala Wilayah.
Asisten Divisi memiliki tugas untuk merencanakan dan melaksanakan
kegiatan teknis di lapangan di divisi masing-masing, meningkatkan produktivitas
melalui pengembangan kompetensi dan karier sumber daya manusia di divisi.
Selain itu juga memonitoring semua kegiatan teknis di lapangan dan melaporkan
kepada manajer kebun. Asisten divisi bertanggung jawab langsung kepada EM
dan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh mandor I, mandor dan kerani
divisi.
Kepala Administrasi

yaitu orang yang bertanggung jawab dalam

mengelola semua kegiatan administrasi di kebun. Dalam tugasnya dibantu oleh
karyawan di kantor kebun. Struktur organisasi kebun Bangun Koling Estate
(BKLE) dapat dilihat pada Lampiran 7.
Kebun BKLE mempunyai karyawan staf dan karyawan non staf.
Karyawan staf yaitu Estate Manager (EM), Asisten Divisi, dan Kepala
Administrasi sedangkan karyawan non staf yaitu pekerja langsung di lapangan
dan tidak langsung seperti mandor, kerani, dan lain-lain. Pekerja langsung terdiri
dari Karyawan Harian Lepas (KHL), Karyawan Harian Tetap (KHT) dan
Karyawan Bulanan. Data jumlah karyawan staf dan non staf di kebun BKLE
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Staf dan Non Staf Kebun BKLE
No
1
2
3
4

Status Pegawai
Staf
Bulanan
Karyawan Harian Tetap (KHT)
Karyawan Harian Lepas (KHL)
Indeks Tenaga Kerja (ITK)

Sumber: Data Kebun BKLE (2012)

Jumlah
5
14
199
180
0.16

 

18
 

Hari kerja setiap minggu adalah enam hari dengan 7 jam kerja, sedangkan
hari jumat hanya 5 jam kerja. Indeks tenaga kerja adalah hasil dari pembagian
antara jumlah total tenaga kerja dan luas areal kebun. Pada kebun BKLE diperolah
hasil HK/ha yaitu 0.16. Menurut Pahan (2010) perkebunan kelapa sawit
memerlukan HK/ha atau tenaga kerja sebanyak 0.2 orang setiap ha nya. Sistem
pembayaran gaji untuk karyawan berbeda-beda tergantung pada statusnya.
Perbedaan terletak pada jumlah gaji dan tunjangan yang didapatkan dari
perusahaan. Ketentuan yang berlaku pada kebun BKLE untuk karyawan adalah
sebagai berikut :
1. Karyawan Bulanan: mendapatkan tunjangan beras, mendapat fasilitas
rumah dan listrik, gaji per bulan sesuai dengan golongan dan kebijakan
kebun, mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dari perusahaan dan
tunjangan biaya kesehatan apabila sakit untuk berobat.
2. Karyawan Harian Tetap (KHT): mendapatkan tunjangan beras,
mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, gaji per bulan dihitung sesuai
dengan UMR perusahaan yaitu Rp 1,456,000 per bulan, mendapatkan
tunjangan JAMSOSTEK dan fasilitas biaya kesehatan apabila sakit.
3. Karyawan Harian Lepas (KHL): tidak mendapatkan tunjangan beras
dan tunjangan JAMSOSTEK, mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, gaji
yang didapatkan per bulan yaitu jumlah upah harian sebesar Rp 58,240 per
HK dikalikan hari kerja, setelah bekerja tiga bulan KHL dapat diangkat
menjadi karyawan KHT.

 
 

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Kegiatan magang yang dilakukan terdiri dari aspek teknis dan aspek
manajerial. Aspek teknis yaitu melakukan kegiatan teknis di lapangan selama
menjadi karyawan harian. Aspek manajerial yaitu melakukan kegiatan sebagai
supervisor untuk mempelajari manajerial dan sistem administrasi kebun. Dalam
pelaksanaan magang selalu diarahkan oleh manajer kebun, asisten divisi, kasie
kebun, mandor I, krani divisi, mandor pupuk, mandor chemist (semprot), mandor
perawatan, mandor panen, dan krani panen.

Pelaksanaan Teknis
Penulis melakukan kegiatan teknis dengan menjadi Karyawan Harian
Lepas (KHL), pendamping mandor, dan pendamping asisten. Pelaksanaan
kegiatan dimulai dari mengikuti apel pagi pukul 04.45 WIB. Pada apel pagi
dijelaskan untuk kegiatan hari itu dimasing-masing kemandoran dengan terlebih
dahulu melakukan absensi. Apel dipimpin oleh asisten divisi atau mandor I.
Semua pekerjaan selesai pada pukul 13.25 WIB dengan waktu untuk istirahat
antara pukul 10.00-10.30 WIB. Pekerjaan teknis yang dilakukan penulis meliputi
pemupukan, pengendalian hama/penyakit

dan gulma, aplikasi janjang kelapa

sawit, dan pemanenan.

Pengendalian Hama, Penyakit Tanaman dan Gulma
Pengendalian Hama
Kegiatan pengendalian hama penting dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman kelapa sawit dan sanitasi kebun. Pengendalian hama
dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati untuk mengendalikan ulat api.
Kebun BKLE menanam tanaman Turnera ulmifolia dan Neprolephis biserata
untuk mengendalikan ulat api. Tanaman ini adalah inang bagi predator hama ulat
api. Tanaman Turnera ulmifolia ditanam disepanjang jalan utama dan jalan antar
blok. Pengendalian kumbang tanduk dilakukan dengan cara membuat perangkap

 

20

 

yang disebut dengan ferotrap. Perangkap ini dipasang di jalan antar blok. Di
dalam perangkap ini terdapat bahan kimia yang disebut feromond yang dapat
menarik kumbang tanduk jantan datang karena aroma bahan kimia ini seperti zat
yang dikeluarkan kumbang tanduk betina, sehingga merangsang kumbang jantan
masuk ke dalam perangkap.
Pengendalian Gulma
Gulma yang banyak ditemukan di kebun BKLE adalah Mikania micranta,
Chromolaena

odorata,

Ageratum

conizoides,

Dicrapnotheris

linearis,

Neprolephis biserata, Melastoma malabathricum, dan Clidemia hirta. Khusus
untuk gulma Neprolephis biserata dibiarkan hidup pada gawangan mati dan
pokok kelapa sawit. Hal ini bertujuan unt

Dokumen yang terkait

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pelantaran Agro Estate, PT. Windu Nabatindo Lestari, Bumitama Gunajaya Agro Grup, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

0 9 126

Pengelolaan panen tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Sungai Bahaur Estate, PT Bumitama Gunajaya Agro, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

0 15 209

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Area Marjinal di Serawak Damai Estate, PT. Windu Nabatindo Lestari, Bumitama Gunajaya Agro, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

0 12 171

Manajemen Penunasan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Sungai Bahaur Estate, PT Windu Nabatindo Abadi, Kalimantan Tengah

2 19 54

Analisis Produktivitas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Serawak Damai Estate (SDME), PT Windu Nabatindo Lestari (WNL), Bumitama Gunajaya Agro, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

5 16 191

Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Sungai Bahaur Estate, Bumitama Gunajaya Agro, Kalimantan Tengah

0 5 64

Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Bangun Koling Estate Bumitama Gunajaya Agro, Kalimantan Tengah

1 7 58

Manajemen pemupukan kelapa sawit di Sungai Cempaga Estate, PT. Windu Nabatindo Abadi, Bumitama Gunajaya Agro Group, Kalimantan Tengah

0 5 61

:Pengendalian Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bangun Koling PT Windu Nabatindo Abadi

2 20 101

Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Sungai Bahaur Estate Pt Bumitama Gunajaya Agro Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

0 12 56