25 untuk emitter line source.
C
v
= koefisien variasi pembuatan untuk emitter point dan line source Q
min
= debit minimum laju emitter pada sistem lh, gph Q
ave
= debit rata-rata atau desain emitter lh, gph James, 1988.
4. Kecukupan Air Irigasi
Pemakaian air konsumtif adalah jumlah air yang diperlukan untuk evapotranspirasi selama pertumbuhan. Besarnya pemakaian air konsumtif ini
bervariasi menurut jenis tumbuhan dan daerahzona iklim. Perbedaan jenis tumbuhan disebabkan oleh perbedaan masa pertumbuhan dan pematangan,
sedangkan perbedaan tipe iklim disebabkan oleh perbedaan unsur-unsur iklim yang berpengaruh terhadap evapotranspirasi.
Banyaknya pemberian air yang ideal adalah sejumlah air yang dapat membasahkan tanah di seluruh daerah perakaran sampai keadaan kapasitas
lapang. Jika air diberikan berlebih mengakibatkan penggenangan di tempat-tempat tertentu yang memperburuk aerasi tanah Hakim dkk, 1986.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Irigasi
Kedalaman air yang digunakan pada setiap pemberian air irigasi adalah faktor yang paling utama mempengaruhi efisiensi irigasi. Meskipun air disebarkan
secara seragam ke seluruh permukaan tanah, kedalaman pemakaian air yang berlebihan akan berakibat pada efisiensi yang rendah. Banyak faktor yang
mempengaruhi seperti keseragaman tanah, metoda pemberian air irigasi, besarnya aliran pemberian air irigasi, lamanya pengairan, tekstur tanah, permeabilitas, dan
Universitas Sumatera Utara
26 kedalaman mempengaruhi waktu pemberian air irigasi menjaga aliran air dengan
demikian juga pada kedalamannya Susanto, 2006. Rancangan Irigasi Tetes
1. Jaringan Irigasi Tetes
Nozzle tetes emitter digunakan pada interval tetap pada lateral. Emitter melewatkan air untuk menetes pada kecepatan yang sangat rendah, biasanya
dalam bentuk tetesan. Penetes emitter dapat dibuat dalam tiga tipe : i air menetes terus menerus, ii air menetes dari emitter, iii air disemprotkan atau
menetes dari lubang yang dibuat pada pipa lateral. Pipa PVC digunakan pada rancangan irigasi tetes dapat dianggap sebagai pipa halus. Kehilangan akibat
gesekan dapat dihitung dengan persamaan : � =
0,316 R
n 1
4 �
........................................................................................ 13 dimana : f = koefisien gesekan
R
n
= bilangan Reynold Lenka, 1991.
Jaringan bervariasi tergantung pada topografi, ukuran, dan bentuk area irigasi, jenis tanaman dan pola tanam, alat penetes, dan lain-lain. Bagaimanapun,
jaringan irigasi tetes kebanyakan elemennya termasuk : a.
Pipa utama yaitu sebuah saluran, biasanya baja, semen asbes, atau material sejenis, hampir selalu dibuat di bawah tanah, membawa air dari sumber
seperti mata air, danau, saluran regional, atau kanal ke titik pengendali di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
27 b.
Pengendali Tinggi Air yaitu pengendali pusat dan titik operasi dari jaringan, terdiri atas katup, pengukur keluaran dan tekanan dimaksudkan untuk
mengendalikan dan pengatur keluaran dan tekanan, termasuk katup statis dan lubang angin alat pengendali otomatis, penyaring, dan pelarut pupuk.
c. Pipa sub utama pipa kedua yaitu pipa katup yang banyak, mendistribusikan
air ke berbagai sub unit dalam unit. d.
Pipa bantuan manifold yaitu pipa fleksibel atau tetap, biasanya berdiameter 20 sampai 75 mm, mendistribusikan air diantara pipa lateral yang terhubung
ke sub unit. e.
Pipa Lateral yaitu dibuat fleksibel menggunakan pipa polyethylene atau PVC, diletakkan di atas tanah, membawa emitter. Secara umum diameternya antara
12 sampai 25 mm, dan tekanan di bawah 4 atm. Terkadang pipa PVC dibuat pipa lateral.
f. Emitter penetes yaitu alat untuk mengurangi tekanan saluran ke tekanan
atmosfer, memperlambat air, dan mengendalikan pengeluaran Finkel, 2000.
2. Debit