BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa 1.
Terdapat perbedaan yang bermakna antara Indeks Massa Tubuh IMT pada kelompok DMFT tanpa PUFA dan kelompok PUFA pada anak usia 12-14
tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor p=0,004. 2.
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara rerata Indeks Massa Tubuh IMT dengan rerata skor DMFT tanpa PUFA pada anak usia 12-14 tahun di
Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor p=0,41 dan menunjukkan tidak ada korelasi -0,08.
3. Terdapat hubungan yang cukup bermakna antara rerata Indeks Massa Tubuh
IMT dengan rerata skor PUFA pada anak usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor p=0,05 dan menunjukkan korelasi yang
sangat lemah -0,129. 4.
Tidak terdapat hubungan signifikan antara usia dengan skor DMFT tanpa PUFA pada anak usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan
Johor p=0,587. 5.
Tidak terdapat hubungan signifikan antara usia dengan skor PUFA pada anak usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor p=0,279.
6. Tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan skor DMFT
tanpa PUFA pada anak usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor p=0,186.
7. Tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan skor PUFA
pada anak usia 12-14 tahun di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor p=0,403.
8. Data menunjukkan peningkatan skor DMFT tanpa PUFA sesuai dengan
peningkatan usia.
Universitas Sumatera Utara
9. Anak berjenis kelamin perempuan memiliki rerata DMFT yang lebih tinggi
dibanding anak berjenis kelamin laki-laki. 10.
Anak berjenis kelamin laki-laki memiliki rerata PUFA yang lebih tinggi dibanding anak berjenis kelamin perempuan.
SARAN
1. Diharapkan instansi kesehatan dapat melakukan program penyuluhan dan
melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut dan efek dari kondisi gigi yang tidak dirawat serta memberitahukan tindakan
promotif dan preventif yang dapat dilakukan terhadap gigi berlubang pada masyarakat terutama di sekolah-sekolah sehingga dapat meningkatkan kesadaran
untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. 2.
Disarankan agar orang tua dapat memotivasi anak untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut serta membawa anak ke dokter gigi 6 bulan sekali secara berkala.
3. Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat lebih meningkatkan kualitas
perawatan gigi dan mulut dengan melakukan tindakan pencegahan dan perawatan sedini mungkin sehingga memperkecil risiko terjadinya keparahan karies yang
memerlukan pencabutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA