Multiple Criteria Decision Making

2. SPK membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. Namun demikian, SPK tidak mutlak untuk membuat keputusan akhir. SPK hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi pengambil keputusan, karena keputusan final kembali kepada pengambil keputusan. Jadi secara umum, SPK dibangun untuk memberi beberapa alternatif kepada para pengambil keputusan, dimana alternatif tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan untuk membantu dalam menyelesaikan masalah.

2.2 Multiple Criteria Decision Making

Multiple Criteria Decision Making MCDMadalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu Kusumadewi, 2007. Kriteria biasanya berupa ukuran- ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan tujuannya, MCDM dapat dibagi menjadi dua model yaitu : Multi Attribute Decision Making MADM dan Multi Objective Decision Making MODM. MADM menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, sedangkan MODM merancang alternatif terbaik. Dalam MCDM, pemilihan kriteria adalah hal yang sangat penting. Pemilihan kriteria sangat mempengaruhi hasil keputusan. Kriteria yang baikrelevan akan menghasilkan keputusan yang benarvalid. Berikut adalah sifat-sifat yang harus diperhatikan dalam memilih kriteria pada setiap persoalan pengambilan keputusan Suryadi, 1998 : Universitas Sumatera Utara 1. Lengkap, sehingga dapat mencakup seluruh aspek penting dalam persoalan tersebut. Suatu set kriteria disebut lengkap apabila set ini dapat menunjukkan seberapa jauh seluruh tujuan dapat dicapai. 2. Operasional, sehingga dapat digunakan dalam analisis. Sifat operasional ini mencakup beberapa pengertian, antara lain adalah bahwa kumpulan kriteria ini harus mempunyai arti bagi pengambil keputusan, sehingga ia dapat benar- benar menghayati implikasinya terhadap alternatif yang ada. Selain itu, jika tujuan pengambilan keputusan ini harus dapat digunakan sebagai sarana untuk meyakinkan pihak lain, maka kumpulan kriteria ini harus dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan penjelasan atau untuk berkomunikasi. Operasional ini juga mencakup sifat dapat diukur. Pada dasarnya sifat dapat diukur ini adalah untuk: a Memperoleh distribusi kemungkinan dari tingkat pencapaian kriteria yang mungkin diperoleh untuk keputusan dalam ketidakpastian. b Mengungkapkan preferensi pengambil keputusan atas pencapaian kriteria. 3. Tidak berlebihan, sehingga menghindarkan perhitungan berulang. Dalam menentukan set kriteria, jangan sampai terdapat kriteria yang pada dasarnya mengandung pengertian yang sama. 4. Minimum, agar lebih mengkomprehensifkan persoalan. Dalam menentukan sejumlah kriteria perlu sedapat mungkin mengusahakan agar jumlah kriterianya sesedikit mungkin. Karena semakin banyak kriteria maka semakin sukar pula untuk dapat menghayati persoalan dengan baik, dan jumlah perhitungan yang diperlukan dalam analisis akan meningkat dengan cepat. 2.2.1 TOPSIS Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution Metode pengambilan keputusan multi kriteria telah banyak digunakan para pengambil keputusan untuk membantu menyelesaikan masalah. Ada beberapa metode pengambilan keputusan multikriteria, salah satu nya adalah TOPSIS. TOPSIS diperkenalkan pertama kali oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981. TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik memiliki jarak Universitas Sumatera Utara terpendek dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dengan solusi ideal negatif Kusumadewi, 2007. TOPSIS banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah Multi Criteria Decision Making secara praktis, karena konsepnya yang sederhana dan mudah dipahami, komputasi yang efisien, dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif – alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana Kusumadewi, 2007. Beberapa masalah yang dapat diselesaikan dengan TOPSIS antara lain, keputusan analisis investasi, penyeleksian penerimaan karyawan, analisis kelayakan penerima kredit, dan masalah lainnya. 2.2.1.1 Langkah-Langkah TOPSIS Berikut langkah-langkah penyelesaian masalah dengan metode TOPSIS : 1. Membuat matriks keputusan Matriks Keputusan X merupakan m alternatif yang dievaluasi berdasarkan i kriteria. Matriks keputusan ditunjukkan pada gambar 2.1. C 1 C 2 C 3 C n [ ] Gambar 2.1 Matriks Keputusan dimana : a i i = 1, 2, 3, . . . ., m adalah alternatif yang ada. c j j = 1, 2, 3, . . . ., n adalah kriteria. adalah performansi alternatif a i terhadap atribut c j . 2. Membuat matriks keputusan ternormalisasi Elemen-elemen pada matriks keputusan X akan dinormalisasikan untuk mendapatkan matriks keputusan ternormalisasi R dengan persamaan 2.1 berikut : a 1 a 2 a 3 a n Universitas Sumatera Utara dimana : i = 1, 2, 3, . . . ., m; j = 1, 2, 3, . . . ., n; adalah elemen matriks keputusan ternormalisasi R. adalah elemen matriks keputusan X. 3. Membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot dihasilkan dengan mengalikan setiap elemen dari matriks keputusan ternormalisasi R dengan matriks bobot preferensi W. W = w 1 , w 2 , w 3 , . . . , w n 2.2 dimana : i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n. adalah elemen dari matriks keputusan ternormalisasi terbobot Y. w j adalah bobot dari kriteria ke-j. r ij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R. 4. Membuat matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif Matriks solusi ideal positif A + dan solusi ideal negatif A - ditentukan dengan persamaan : { } = { } 2.3 { } = { } 2.1 Universitas Sumatera Utara dimana : adalah elemen matriks ternormalisasi terbobot adalah elemen solusi ideal positif adalah elemen solusi ideal negatif 5. Menghitung Separation Measure Separation Measure untuk solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dapat dihitung dengan persamaan berikut : √∑ 2.4 √∑ dimana : adalah separation measure untuk solusi ideal positif adalah elemen matriks ternormalisasi terbobot adalah elemen matriks solusi ideal positif adalah elemen matriks solusi ideal negatif 6. Menghitung nilai preferensi Nilai preferensi atau kedekatan relatif dari tiap alternatif terhadap solusi ideal positif dapat dihitung dengan persamaan : 2.5 dengan i = 1, 2, 3, . . ., m dimana : adalah nilai preferensi Universitas Sumatera Utara adalah separation measure solusi ideal positif adalah separation measure solusi ideal negatif Alternatif dengan nilai preferensi terbesar adalah alternatif yang akan dipilih sebagai hasil keputusan.

2.3 Investasi Tanah