Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Editing Pada proses editing, peneliti melakukan pengecekan kembali pada informed consent dan kuesioner yang diisi oleh responden apakah sudah lengkap dan jelas untuk dibaca. Beberapa hal yang peneliti perhatikan pada proses ini adalah kelengkapan data, kejelasan tulisan, dan kesesuaian jawaban. b. Coding Coding merupakan langkah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada proses ini, peneliti akan melakukan pengkodean pada setiap data yang telah dikumpulkan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa dan melakukan pemasukan data. pada kuesioner data demografi, peneliti memberikan kode 1 untuk usia 17- 25 tahun kode, 2 untuk usia 26-35 tahun, kode 3 untuk usia 36-45 tahun. pada jenis kelamin laki-laki peneli beri kode 1 dan jenis kelamin perempuan diberi kode 2. Tingkat pendidikan D3 diberi kode 1, dan S1 diberi kode 2. lama bekerja 5 tahun peneliti beri kode 1, 1- 5 tahun diberi kode 2, 5 tahun diberi kode 3. sumber informasi dari internet peneliti beri kode 1, rumah sakit diberi kode 2 dan lain-lain diberi kode 3. c. Pemasukan Data Data Entry atau Processing Pada proses ini, peneliti akan melakukan input data dari kuesioner yang telah diberi pengkodean dan data tersebut akan diolah melalui program komputer. d. Pembersihan Data Cleaning Pada proses ini, peneliti akan melakukan pengecekan kembali pada data yang telah di input ke dalam komputer apakah ada kesalahan atau tidak sehingga hasil yang didapat bisa sesuai. e. Penyajian Data Hasil pengolahan data akan disajikan dalam bentuk tabel berupa persentase dan akan diperjelas dengan keterangan berbentuk narasi. 2. Metode Analisa Data Menurut Nursalam 2013 analisa data adalah analisis statistik, digunakan pada data kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian ini menggunakan analisis univariate yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik dari responden penelitian meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja dan sumber informasi yang ditampilkan dalam bentuk nilai distribusi dan frekuensi. Untuk menganalisa tingkat pengetahuan perawat digunakan rumus di bawah ini: P = Keterangan : P = Presentase x = jumlah skor jawaban N = jumlah seluruh pertanyaan

J. Etik Penelitian

Menurut Hidayat 2008, etik penelitian yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah : a. Lembar Persetujuan Informed consent Peneliti tidak memaksa kepada subjek untuk wajib menjadi responden, subjek berhak menolak untuk menjadi responden penelitian dan peneliti memberi penjelasan tentang semua penelitian. b. Tanpa Nama Anonimity Peneliti tidak mencantumkan nama responden saat pembuatan laporan tetapi dengan memberi kode, penulisan nama dicantumkan di lembar kuesioner. c. Kerahasiaan Confidentiality Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti. Informasi atau data yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset dan tidak akan disampaikan kepada pihak lain yang tidak terkait dalam penelitian, bidang pendidikan, bidang medis, dan hukum serta menggunakan data yang diperoleh hanya dipergunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Sleman. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping terletak di Jl. Wates km 5,5 Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping merupakan pengembangan dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit 1. Selain itu RS PKU Muhammadiyah Gamping merupakan Rumah Sakit Pendidikan untuk pengembangan ilmu kesehatan. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping memiliki beberapa fasilitas pelayanan diantaranya bedah tulang, bedah saraf, bedah umum, urologi, penyakit dalam, spesialis jantung, paru, obsgyn, spesialis anak, mata, THT, gigi, kulit dan kelamin. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping belum memiliki program edukasi untuk penyakit kronik seperti diabetes melitus serta belum memiliki perkumpulan diabetes mellitus atau PERSADIA. Selain itu, tidak terlihat adanya media edukasi tentang diabetes melitus dan tidak ada perawat khusus yang tersertifikat sebagai educator. RS PKU Muhammadiyah Gamping memiliki pelayanan ICU dan pelayanan rawat inap yang terdiri dari 6 bangsal yaitu Na’im, bangsal Firdaus, bangal Zaitun, bangsal Wardah, bangsal Al-kautsar dan bangsal Ar-royan. Pada setiap bangsal di rumah sakit PKU Muhammdiyah Gamping sebagian besar perawat sudah menerapkan penggunaan APD dengan benar akan tetapi masih ada yang belum sesuai dengan syarat penggunaan APD, seperti penggunaan masker, umumnya masker digunakan sekali pakai terutama ketika kontak langsung dengan pasien infeksius hal ini disebabkan karena ketersedian APD itu sendiri di rumah sakit PKU Muhammdiyah Gamping. Pelatihan tentang penggunaan APD yang diberikan kepada tenaga kesehatan maupun karyawan rumah sakit PKU Muhammdiyah Gamping hanya dilakukan pada saat karyawantenaga kesehatan yang akan memulai kerja di rumah sakit tersebut. Bangsal Na’im merupakan bangsal dengan pasien saraf dan bedah akan tetapi bangsal ini juga menerima pasien umum. Bangsal ini memiliki 9 ruang yaitu 2 ruang VIP, 5 ruang kelas 1, 2 ruang kelas 2 dan 3 ruang kelas 3. Bangsal Na’im memiliki jumlah perawat 16 diantaranya tingkat pendidikan D3 sebanyak 9 perawat dan tingkat pendidikan S1 sebanyak 6 perawat. Bangsal Firdaus adalah bangsal khusus pasien kebidanan, pelayanan ibu post partum, anak-anak dan bayi. Bangsal ini memiliki 9 ruang yaitu dua ruang VIP, dua ruang kelas 1, satu ruang kelas 2 dan empat ruang kelas 3. Bangsal ini memiliki jumlah tenaga medis sebanyak 8 bidan 7 diantaranya bidan dengan tingkat pendidikan D3 dan 1 bidan dengan tingkat pendidikan S2. Selain itu, jumlah perawat di bangsal ini sebanyak 10 perawat daiantaranya 9 perawat dengan tingkat pendidikan D3 dan 1 perawat dengan tingkat pendidikan D1. Bangsal Zaitun merupakan bangsal dengan pasien penyakit dalam akan tetapi bangsal ini menerima pasien umum. Bangsal ini memiliki 21 ruangan yaitu tiga ruang VIP, tiga ruang kelas 1, sepuluh ruang kelas 2, dan lima ruang kelas 3.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

2 10 10

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HAND HYGIENE PERAWAT DI BANGSAL AR ROYAN RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING SLEMAN

9 93 126

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERAWAT UNIT HEMODIALISIS RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

16 128 128

KETEPATAN DAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PERAWAT DI BANGSAL AR-ROYAN RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

19 161 109

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Mutu Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Mutu Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 4 6

PENGEMBANGAN SIMRS PASIEN RAWAT INAP OBSGYN DI BANGSAL ANISA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH Pengembangan Simrs Pasien Rawat Inap Obsgyn Di Bangsal Anisa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

0 2 14

PENGEMBANGAN SIMRS PASIEN RAWAT INAP OBSGYN DI BANGSAL ANISA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Pengembangan Simrs Pasien Rawat Inap Obsgyn Di Bangsal Anisa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

0 3 17

GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG.

2 6 36

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

1 3 13