Pengertian Model Pembelajaran Model-model Pembelajaran Inovatif

12 1 M istar bilangan yang terbuat dari karton diumpamakan sebagai jalan raya, 2 Titik 0 dianggap sebagai terminal, tempat start pemberangkatan, 3 Bila kendaraan berjalan ke arah kananmaju melambangkan bilangan positif dan ke kirimundur melambangkan bilangan negatif, d penjumlahan dilambangkan jalan terus dan pengurangan dilambangkan dengan balik kanan. Tahap kedua adalah pemahaman konsep. Pemahaman konsep merupakan kelanjutan dari penanaman konsep. Pada tahap ini garis bilangan digunakan untuk menjelaskan operasi bilangan bulat secara semi konkret sebagai perpidahan dari benda kongkret menuju ke konsep abstrak. Bilangan bulat positif menggambarkan gerakan ke arah kanan, sedangkan bilngan bulat negatif menggambarkan gerakan ke arah kiri. Titik permulaan selalu dimulai pada titik yang mewakili bilangan nol. Tahap ketiga adalah pembinaan keterampilan. Pada tahap ini guru mengajak siswa untuk membandingkan hasil operasi penjumlahan bilangan bulat dengan hasil operasi pengurangan bilangan bulat. Guru memancing siswa untuk melihat keterkaitan antara keduanya sampai siswa menyimpulkan bahwa pengurangan bilangan bulat sama dengan menjumlahkan dengan lawan bilangannya. Bila ketiga tahap di atas dilalui dengan baik, maka siswa akan memiliki keterampilan mengaplikasikan konsep pengurangan bilangan bulat dalam permasalahan sehari-hari.

4. Model-model pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

M odel pembelajaran, seperti dikemukakan oleh Joyce dan Weil 1986 adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran Soli Abimanyu, dkk. 2008: 2-5. 13

b. Model-model Pembelajaran Inovatif

Secara khusus ada 8 prinsip dalam memilih strategi pembelajaran yaitu: 1 berorientasi p ada tujuan, 2 mendorong aktivitas siswa, 3 memperhatikan aspek-aspek individual siswa, 4 mendorong proses interaksi, 5 menantang siswa untuk berpikir, 6 memberikan inspirasi siswa untuk berbuat dan menguji, 7 menimbulkan proses belajar yang menyenangkan, serta 8 mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih lanjut. M odel pembelajaran yang merujuk pada 8 prinsip tersebut dikenal dengan model pembelajaran inovatif. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG Surakarta menyajikan model Pembelajaran Inovatif yaitu: 1 M odel Pembelajaran Kontekstual, 2 M odel Pembelajaran Kooperatif, 3 M odel Pembelajaran Kuantum, 4 M odel Pembelajaran Terpadu, dan 5 M odel Pembelajaran Berbasis M asalah. M odel Pembelajaran Kontekstual memiliki tujuh komponen yaitu: 1 Konstruktivisme constr uctivism , 2 bertanya questioning , 3 menemukan inquir y , 4 masyarakat belajar lear ning community , 5 pembelajaran terpadu integr ated, 6 pemodelan modeling , dan 7 penilaian sebenarnya authentic assessment . Sugiyanto, 2008: 8. Dari ketujuh komponen tersebut yang diterapkan dalam penelitian ini adalah komponen konstruktivisme constr uctivism . M odel pembelajaran konstruktivisme inilah yang digunakan peneliti untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep pengurangan bilangan bulat.

5. Hakikat Model Pembelajaran Konstruktivisme

Dokumen yang terkait

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SDN Srondol Kulon 02 Semarang

0 6 233

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (NHT) PADA SISWA KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH WONOREJO POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 7 234

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BANTARBOLANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

13 106 102

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SDN NGLOROG 4 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 181

PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN NGLEBAK 03 TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 100

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Kar

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyo

0 1 18

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGSARI MELALUI MEDIA SEDOTAN

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD N 3 JARAKAN.

0 0 127