Teknik Analisis Data Kriteria Keberhasilan

20 menarik dan tidak menarik dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan guru, serta untuk meminta pendapat siswa tentang apa yang harus dilakukan guru agar pembelajaran lebih menarik.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif interaktif. Teknik analisis ini terdiri dari tiga bagian yang saling berhubungan seperti skema di bawah ini. A. Gambar 2 : Skema Analisis Data Pengumpulan data dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran baik oleh kepala sekolah, teman sejawat, maupun oleh peneliti. Data disajikan dalam bentuk rekapitulasi hasil pengamatan, hasil tes maupun hasil angket pendapat siswa. Data yang sudah terkumpul dideskripsikan serta dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.

F. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberbasilan yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian ini adalah pada pembelajaran siklus terakhir sekurang-kurangnya: 1. Rat a-rat a nilai t es format if t ent ang p engurangan bilangan bulat minimal sama dengan KKM 60. Pengumpulan Data Reduksi Data Deskripsi Data Kesimpulan-kesimpulan 21 2. 75 siswa mencap ai ket unt asan belajar, minimal mendap at nilai sama dengan KKM yaitu 60. G. Prosedur Penelitian Istilah Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa Inggris adalah Classr oom Action Resear ch CAR. Isi yang terkandung di dalamnya adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Ditinjau dari segi semant ik, Action Resear ch , diterjemahkan menjadi penelitian tindakan, yang oleh Kemmis dan M c.Taggart 1990 dalam Retno Winarni 2009 didefinisikan sebagai berikut : Action Resear ch is a fr om of self-r eflective enquir y under taken by par ticipants teacher s, students or pr incipals, for example in social including educational situations in or der to impr ove the r ationality and justice of 1 their own social or educational pr atices, 2 their under standing of these pr atices, and the situations and institutions in which the pr actices ar e ear ned out. Jika kita cermati pengertian di atas, kita akan menemukan ide pokok sebagai berikut: 1 Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri, 2 Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah, 3 Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan, 4 Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan Dari keempat ide pokok tersebut Kemmis dan M c.Taggart 1990 dalam Retno Winarni 2009 menyimpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh seorang yang terlibat di dalamnya, seta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Dari pengertian ini kita dapat mengkaji pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat Retno Winarni, 2009 : 2. 22 Prosedur penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas pada umumnya menggunakan model Classr oom Action Resear ch CAR yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Konsep dasar PTK pada umumnya, yaitu perencanaan planning , pelaksanaan tindakan acting , observasi obser ving , dan refleksi r eflecting . Kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3. Diagram PTK model Kemmis dan Taggart 1. Perencanaan planning , Penelitian Tindakan Kelas merupakan tindakan yang berstruktur dan terencana, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan keadaan yang tepat. 2. Pelaksanaan T indakan acting , yang dimaksud tindakan disini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang merupakan variasi praktek yang cermat dan bijaksana. Tindakan yang dilakukan didasarkan pada perencanaan yang telah disusun sesuai dengan permasalahan. 3. Observasi obser ving , pada tindakan ini berfungsi untuk mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan dan pengaruh tindakan yang terkait. 4. Refleksi r eflecting , adalah mengingat dan menunjukkan kembali suatu tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan hasil observasi. Hubungan antara keempat komponen tersbut menunjukkan sebuah siklus putaran yang merupakan kegiatan berkelanjutan. Siklus inilah yang menjadi Kesimpulan Re Planning Observing Re Observing Reflecting Acting Re Acting Re Reflecting Planning 23 salah satu ciri utama dari Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas harus dilakukan dalam bentuk siklus, bukan satu kali tindakan saja. Putaran atau siklus tersebut berulang terus-menerus sampai masalah yang dihadapi terpecahkan. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart inilah yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui dua siklus, namun sebelum pelaksanaan siklus didahului dengan kegiatan analisis situasi awal untuk mengetahui kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK. Kegiatan ini dinamakan kegiatan prasiklus. Data yang diperoleh pada kegiatan prasiklus dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan siklus I. Begitu pula data yang diperoleh pada siklus I digunakan sebagai dasar untuk menyusun perencanaan siklus II, begitu seterusnya sampai pelaksanaan PTK mencapai keberhasilan. Adapun pelaksanaan kegiatan tiap siklus secara umum dilaksanakan melalui tahapan-tahapan: 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan Tindakan, 3 Observasi, dan 4 Refleksi. Prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut Gambar 4. Bagan Prosedur Penelitian Refleksi Implementasi Perbaikan S iklus II Analisis Data Hasil Implementasi S iklus II Pra S iklus Rencana Pelaksanaan S iklus I Implementasi S iklus I Refleksi Implementasi S iklus I Rencana Perbaikan S iklus II Analisis Data Hasil Implementasi RPP S iklus I 24

H. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus

Dokumen yang terkait

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SDN Srondol Kulon 02 Semarang

0 6 233

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (NHT) PADA SISWA KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH WONOREJO POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 7 234

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BANTARBOLANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

13 106 102

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SDN NGLOROG 4 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 181

PENGGUNAAN MEDIA MANIK MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN NGLEBAK 03 TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 100

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyoso Kabupaten Kar

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Siswa Kelas IV SD Jatiyoso 1 Kec. Jatiyo

0 1 18

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGSARI MELALUI MEDIA SEDOTAN

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD N 3 JARAKAN.

0 0 127