21
2.5 Perspective Projection
Perspective projection proyeksi perspektif adalah pemetaan 3 dimensi menjadi 2 dimensi. Sama prisipnya dengan cara kerja penglihatan manusia dan cara kerja kamera.
Gambar 2.8. Proyeksi objek 3D menjadi objek 2D
Dari gambar 3.8, terdapat kesamaan rumus dalam mencari besar sudut Q. Rumus mencari besar sudut Q dapat dilihat pada persamaan 2.5 dan 2.6.
� =
2.5
� =
� �
2.6 Dimana, Y = Tinggi Asli Objek.
Z = Jarak antara kamera dan objek. y = Tinggi Objek pada kamera.
f = Jarak fokus yang dimiliki oleh kamera. Dari persamaan 5 dan 6 terbentuk persamaan 2.7 karena memiliki besar sudut
sama.
=
� �
2.7
Universitas Sumatera Utara
22
Dari persamaan 2.6, ukuran asli tinggi sebuah objek dapat dicari dengan rumus 2.8 dan begitu juga sebaliknya dengan lebar asli objek dapat dicari dengan rumus 2.9
dimana W adalah lebar asli objek dan w adalah lebar objek pada citra.
� =
� . �
2.8
� =
� . �
2.9 Karena variabel yang dibutuhkan seperti tinggi objek pada kamera dalam ukuran pixel,
jarak antar kamera dengan objek, dan jarak fokus yang dimiliki kamera, maka ukuran asli tinggi objek langsung bisa dicari dengan persamaan 2.8.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian dalam mengukur objek tanpa alat ukur dengan bantuan kamera atau smartphone sudah banyak digunakan. Laotrakunchai, et al. 2013 melakukan
penelitian tentang pengukuran jarak objek terhadap kamera dan ukuran objek mengunakan accelerometer pada smartphone dengan cara menggeser smartphone
sesuai dengan panjang dan lebar objek untuk mencari ukuran objek dan menggeser dari titik awal smartphone berada sampai ke objek untuk menghitung jarak.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Han Wang 2011 yang melakukan perhitungan ketinggian sebuah pohon menggunakan transformasi proporsi dimana
pohon diberi 2 label penanda untuk membantu proses pengukuran. Hasil dari metode yang diajukan akan dibandingkan dengan metode yang menggunakan Ultrasonic
hypsometer yang mendekati akurat. Rata – rata relatif error sebesar 3.62 dan relatif
error terbesar sebesar 5. Pada tahun 2012, Mustafah, et al. melakukan perhitungan jarak dan ukuran
objek menggunakan pengambilan citra secara stereo vision dan mengukur jarak dan ukuran objek dengan membandingkan lebar dan tinggi objek yang didapat dari dua citra
dari dua kamera yang berbeda. Penelitian ini menghasilkan error yang tidak lebih dari 2cm baik pada ukuran aslinya maupun jarak aslinya.
Lalu pada tahun 2015, Murali melakukan penelitian yang sama tanpa menggunakan alat bantu maupun penanda sebagai tolak ukur melainkan hanya dengan
menggunakan rumus untuk mencari tinggi asli objek dengan parameter seperti tinggi objek pada citra, tinggi sensor, jarak fokus, tinggi citra, dan jarak objek ke kamera. Jarak
Universitas Sumatera Utara
23
objek ke kamera dicari dengan menerapkan lima metode untuk membuktikan bahwa proses pengukuran dapat dilakukan dengan cara yang lebih efisien dan tidak memakan
banyak biaya. Rangkuman penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2.8. Penelitian Terdahulu No
Judul Peneliti
Keterangan 1
Measurement of Size and Distance of Objects Using
Mobile Devices Laotrakunchai, S.,
et al. 2013 Menggunakan
accelerometer smartphone.
Pengukuran dilakukan dengan menggeser
smartphone dari ujung sisi ke ujung lainnya.
2 Tree Height Measurement
based on image processing Embeded in Smart Mobile
phoneDistance Measurement by Stereo
VISION Han, D. Wang,
C. 2011 Menggunakan kamera
smartphone. Pengukuran dibantu
dengan proses pengolahan citra dan 2
penanda yang diletakkan pada dasar
pohon dan 1 meter diatas penanda
pertama.
3 Stereo Vision Images
Processing for Real-time Object Distance and Size
Measurements Mustafah, Y. M.,
et al. 2012 Menggunakan 2
kamera Pengenalan objek yang
akan diukur dibantu proses pengolahan
citra. Pengukuran jarak
dihitung dengan perbandingan objek
yang didapat dari citra 2 kamera.
4 Machine Vision for General
Cameras for Quality Testing and Dimension Calculations
Murali, A. N. 2015 Menggunakan kamera
digital. Perhitungan jarak
didapatkan dari 5 metode yang berbeda.
Hasil pengukuran didapat dari rumus
Photogrammetry
Universitas Sumatera Utara
24
Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini berfokus pada efisiensi dalam pengukuran objek dengan kamera
smartphone tanpa mengukur jarak antara objek dan kamera. Kemudian hasil pengukuran papan reklame akan dipakai untuk mencari nilai pajak dari papan reklame
yang diukur. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : Menggunakan proses pengolahan citra seperti konversi ke citra grayscale, deteksi
tepi canny, dilasi, dan erosi. Pengenalan bentuk papan reklame menggunakan metode pencarian contour, lalu
mengeliminasi contour yang kecil dan tidak memiliki empat sisi dengan mencari luas terbesar dan mencari jumlah sudut.
Untuk mencari ukuran papan reklame penulis menggunakan konsep proyeksi perspektif.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Reklame adalah benda, alat atau perbuatan, yang menurut bentuk susunan dan corak ragamnya dengan maksud untuk mencari keuntungan dipergunakan untuk
memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau seseorang ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau seseorang yang
ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan didengar dari suatu tempat oleh umum Burton, 1998. Reklame dapat ditampilkan dengan berbagai macam tipe, bentuk, dan
beraneka ragam, seperti papan reklame, baliho, megatron, videotron, spanduk, poster, mobile, plakat, dan lain- lain.
Pada saat sekarang ini reklame sudah berkembang menjadi suatu sistem komunikasi yang sangat penting, tidak saja bagi produsen produk dan jasa akan tetapi
juga bagi konsumen. Kemampuan reklame dan metode promosi lainnya dalam menyampaikan pesan kepada konsumen menjadikan kedua bidang tersebut memegang
peran yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk dan jasanya.
Ada juga biaya pajak terhadap reklame yang dipasang yang tergantung dengan letak lokasi, luas reklame, dan jumlah sudut pandang. Oleh karena itu, pihak yang
berwajib harus memastikan data yang diajukan sesuai dengan reklame yang telah dibuat.
Salah satu kesulitan pada saat melakukan verifikasi data reklame adalah pada saat pengukuran reklame. Tentunya dengan bantuan alat ukur proses pengukuran dapat
dengan mudah dilakukan, namun apabila yang akan diukur adalah sebuah papan reklame yang memiliki ukuran yang besar dan terletak tinggi dari permukaan tanah
maka proses pengukuran akan memakan waktu dan menimbulkan resiko bahaya pada
Universitas Sumatera Utara