Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dan output, artinya perbandingan sejauh mana upaya yang dilakukan
dengan hasil yang diperolehnya dalam periode tertentu. Hasil yang dicapai dapat berupa barang ataupun jasa tergantung dari organsasi
yang menghasilkannya. Ukuran ini menunjukkan kemampuan organisasi untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Menurut Agus 2002 : 48 konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan.
Dalam penelitian kali ini konsep produktivitas yang dibahas mengenai apakah realisasi dari jumlah motor wajib uji dan retribusi kendaraan
bermotor sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya atau tidak. Keempat indikator tersebut dipilih karena UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor Kabupaten Sragen menggunakan keempat indikator tersebut dalam mengukur kinerjanya dan keempat indikator telah cukup
mewakili dari keseluruhan indikator kinerja dalam uji kelayakan kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
3. Evaluasi Kinerja
Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit
untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan kepada kemampuan instansi tersebut dalam menyerap
anggaran. Suatu instansi dikatakan berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya apabila dapat menyerap seratus persen anggaran
pemerintah, walaupun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program tersebut masih jauh di bawah standar. Selain itu, masih terdapat
keengganan instansi pemerintah untuk menetapkan ukuran kinerja dan target-target pada awal periode pelaksanaan anggaran. Akibatnya hingga
kini masih banyak instansi pemerintah bekerja tanpa ukuran dan target kinerja yang jelas Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu
instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur, dan pengukuran tersebut tidak semata-mata kepada
input
masukan dari program akan tetapi lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat dan dampak.
UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Sragen sebagai bagian dari Pemerintah di KabupatenKota harus berani menetapkan
target-target kinerja sebagai bentuk komitmen organisasi bagi pencapaian kinerja yang optimal. Untuk itu perlu adanya suatu evaluasi kinerja agar
dapat mengetahui
progress
realisasi kinerja yang dihasilkan, maupun kendala dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai sasaran kinerja.
Menurut Mohamad Mahsud 2006:28 Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima informasi mengenai nilai kinerja
yang berhasil dicapai organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai
dengan skala pengukuran tertentu. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan
feedback
dan
reward-punishment
, penilaian kemajuan organisasi dan dasar peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
4. Pengujian Kendaraan Bermotor