Adu Gasing Pengumpulan Data

kemungkinan yang didapat. Dalam game ini semua karakter memiliki sifat yang sama. Yang membedakan adalah kemampuan player dalam menggerakkan karakternya dan power up yang muncul berkala dalam arena.

2. Adu Gasing

Adu Gasing adalah sebuah mobile games berbasis Android yang terinspirasi dari sebuah permainan tradisional Indonesia Gasing Tradisional yang sekarang sudah mulai terlupakan. Dibuat oleh Classeven Studio, permainan ini memperkenalkan berbagai jenis gasing yang pernah ada di Indonesia serta memberikan informasi singkat tentang sejarah, proses pembuatan dan cara memainkan gasing gasing nusantara, yang dikemas dengan lebih menarik dan modern tanpa mengurangi nilai edukasi dan pengenalan budaya yang ingin disampaikan. Gambar 3.10 adalah menu utama game Adu Gasing. Terdapat menu play, exit, setting info, help dan sound. Gambar 3.10 Menu Utama Adu Gasing Sumber: Classeven Studio Keyword: dinamis dan kompetitif. Kelebihan dari game ini adalah mode PvP membuat gameplay semakin menyenangkan dan memiliki banyak kemungkinan seperti yang diutaran Raph Koster dalam buku Theory of Fun for Game Design. Ditambah lagi game control menggunakan tilt input menjadikan game Adu Gasing ini semakin natural seperti yang di tulis Robert J. Theather dan I. Scott MacKenzie dalam artikel yang berjudul Comparing Order of Control for Tilt and Touch Games. Adanya informasi tentang gasing meningkatkan sisi edukasi game ini. Kelemahan game ini adalah minimnya karakteristik. Ada beberapa karakter namun hanya berbeda bentuk tanpa adanya sifat dan karakteristik. Hal ini membuat game cepat membosankan dan tidak ada tantangan menurut Raph Koster. Keyword: kompetitif, natural, edukasi.

3.3 Segmentasi, Targeting dan Positioning

Tabel 3.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning Segmentasi Dan Targeting Geografis Masyarakat perkotaan Demografi Usia: anak-anak 6-12 tahun, Gender: laki-laki dan perempuan Pekerjaan: sekolah dasar Psikologi Kelas sosial: menengah atas Gaya hidup: mobilitas tinggi Positioning Menjadi sarana pengenalan gasing traditional menggunakan media game. Sumber: Olahan Penulis Tabel 3.1 adalah tabel analisa segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi dan targeting dari segi geografis adalah masyarakat kota. Harefa 2015 menyatakan bahwa anak-anak Indonesia terutama anak-anak yang hidup di kota-kota besar mulai melupakan permainan tradisional warisan Indonesia. Dari sisi demografi, anak-anak berusia sekitar 6-12 tahun baik laki-laki maupun perempuan yang pada umumnya pelajar sekolah dasar. Wijanarko 2005 menyatakan bahwa pada umur 6-12 tahun adalah masa dimana anak-anak sangat mudah menerima informasi. Ditinjau dari segi psikologi dipilih segmentasi dari kelas sosial menengah ke atas dengan gaya hidup mobilitas tinggi. Karena game ini menggunakan platform smartphone yang kebanyakan dimiliki kelas sosial menengah ke atas. Anak dengan mobilitas tingi akan selalu membawa smartphonenya kemana-mana sehingga tidak mempunyai waktu untuk