Uji Asumsi HASIL DAN PEMBAHASAN

8

3.3 Uji Hipotesis

Table 6. Uji Hipotesis VARIABEL NILAI Spearman Correlation Signifikansi Kompensasi 0,540 0,000 Keterlibatan Kerja 0,540 0,000 ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kompensasi dengan keterlibatan kerja. Semakin baik suatu perusahaan dalam memberikan kompensasinya maka semakin baik pula keterlibatan kerja yang ditunjukan karyawan; begitu pula sebaliknya semakin buruk suatu perusahaan dalam memberikan kompensasinya maka semakin buruk pula keterlibatan kerja yang ditunjukan karyawan. Kategorisasi Table 7. Kategorisasi Skala Kompensasi Skor Interval Kategori Rerata Empirik Rerata Hipotetik Frekuensi Prosentasi 32 ≤X 51,2 Sangat Rendah 51,2 ≤X 70,4 Rendah 7 12 70,4 ≤X 89,6 Sedang 79,57 80 48 80 89,6 ≤X 108,8 Tinggi 5 8 108,8 ≤X 128 Sangat Tinggi Jumlah 60 100 Berdasarkan kategori skala kompensasi diketahui bahwa terdapat 0 0 orang yang memiliki kompensasi sangat rendah, 12 7 orang yang memiliki kompensasi rendah, 80 48 orang yang memiliki kompensasi sedang, 8 5 orang yang memiliki kompensasi tinggi dan 0 0 orang yang memiliki kompensasi sangat tinggi. Table 8. Kategorisasi Skala Keterlibatan Kerja Skor Interval Kategori Rerata Empirik Rerata Hipotetik Frekuensi Prosentasi 30 ≤X 48 Sangat Rendah 1 2 9 48 ≤X 66 Rendah 57,10 54 90 66 ≤X 84 Sedang 75 5 8 84 ≤X 102 Tinggi 108,8 ≤X 128 Sangat Tinggi Jumlah 60 100 Berdasarkan kategori skala keterlibatan kerja diketahui bahwa terdapat 2 1 orang yang memiliki keterlibatan kerja sangat rendah, 90 54 orang yang memiliki keterlibatan kerja rendah, 8 5 orang yang memiliki keterlibatan kerja sedang, 0 0 orang yang memiliki keterlibatan kerja tinggi dan 0 0 orang yang memiliki keterlibatan kerja sangat tinggi.

3.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis product moment dari Sperman’s dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows diperoleh hasil koefisien korelasi rxy = 0,540 dengan sig. = 0,000; p0,01. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis ang diajukan oleh peneliti yaitu bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kompensasi dengan keterlibatan kerja. Hubungan tersebut menunjukan bahwa semakin baik kualitas pemberian kompensasi suatu perusahaan makan semakin baik pula keterlibatan kerja karyawan pada perusahaan tersebut. Hal tersebut sesuai pendapat Muryanto 2011 Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan membingungkan. Tidak hanya karena pemberian kompensasi merupakan salah satu yang paling komplek, tetapi juga merupakan salah satu aspek yang paling berarti baik bagi karyawannya maupun organisasi. Bila perusahaan tidak memperhatikan kompensasi bagi karyawannya maka akan semakin besar kemungkinan bagi perusahaan untuk kehilangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sumbangan efektif kompensasi dengan keterlibatan kerja sebesar 29, ditunjukan oleh korelasi r 2 = 0,2916. Berarti masih ada 71 variabel lain yang memengaruhi kompensasi seperti Penawaran dan permintaan tenaga kerja, Kemampuan dan kesediaan perusahaan, Serikat buruh organisasi karyawan, Produktifitas kerja karyawan, Pemerintahan dengan undang-undang dan keppres, Biaya hidup cost of living, Posisi jabatan karyawan, Pendidikan dan pengalaman karyawan, Kondisi perekonomian nasional dan Jenis dan sifat pekerjaan. Hasil ini menunjukan bahwa persepsi terhadap kompensasi dengan segala aspek yang terkandung di dalamnya cukup memberikan kontribusi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Luwes Gading.

0 6 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Luwes Gading.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

2 9 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompensasi dengan Kinerja Karyawan.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KETERLIBATAN KERJA.

0 1 9