Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

10 terdahap keterlibatan kerja, meskipun yang mempengaruhi tidak hanya variabel tersebut saja. Variabel kompensasi memiliki rerata empirik RE sebesar 79,57 dan rerata hipotetik RH sebesar 80 yang menunjukan kompensasi dalam suatu perusahaan tergolong sedang. terdapat 0 0 orang yang memiliki kompensasi sangat rendah, 12 7 orang yang memiliki kompensasi rendah, 80 48 orang yang memiliki kompensasi sedang, 8 5 orang yang memiliki kompensasi tinggi dan 0 0 orang yang memiliki kompensasi sangat tinggi. Hal ini disesuaikan dengan kondisi pada saat peneliti mengambil data penelitian kepada subjek seperti halnya dengan aspek kompensasi yang dikemukan oleh Djumialji dalam Andini, 2006 yaitu : Cara yang adil, perbedaan besarnya kompensasi berdasarkan kecakapan, jabatan, tanggung jawab, dan kondisi jabatan, Tingkat umum kompensasi harus layak sejajar dengan kompensasi yang berlaku dalam pasar tenaga kerja, dan pembayaran yang sama untuk pekerjaan yang sama pula. Variabel keterlibatan kerja memiliki rerata empiric RE sebesar 57,10 dan rerata hipotetik RH sebesar 75 yang menunjukan bahwa keterlibatan kerja tergolong rendah-sedang. terdapat 2 1 orang yang memiliki keterlibatan kerja sangat rendah, 90 54 orang yang memiliki keterlibatan kerja rendah, 8 5 orang yang memiliki keterlibatan kerja sedang, 0 0 orang yang memiliki keterlibatan kerja tinggi dan 0 0 orang yang memiliki keterlibatan kerja sangat tinggi. Pada aspek keterlibatan kerja menurut Saleh dan Hosek dalam Fred Luthans 2005 yaitu: pekerjaan adalah minat hidup yang utama, berpartisipasi aktif dalam pekerjaan, menganggap performa sebagai hal yang penting bagi harga dirinya, menganggap kinerja konsisten dengan konsep dirinya. Hal tersebut dapat dijadikan karyawanpekerja untuk berlatih menerapkan pada diri individu sehingga dapat mewujudkan, menyiapkan serta menjadikan sumber daya manusia yang berkualitias.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: 1 Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan keterlibatan kerja, 2 Sumbangan efektif variabel kompensasi dengan keterlibatan kerja sebesar 29, ditunjukan oleh korelasi r 2 = 0,2916. Yang berarti masih ada 71 variabel lain yang memengaruhi variabel kompensasi, 3 Tingkat variabel 11 kompensasi masuk dalam kategori sedang. Rerata empirik RE untuk variabel kompensasi sendiri adalah 79,57 dan erata hipotik RH variabel kompensasi sebsesar 80, 4 Tingkat variabel keterlibatan kerja temasuk dalam kategori rendah. Rerata empiric RE sebesar 57,10 dan rerata hipotik RH variabel keterlibatan kerja sebesar 75. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh selama penelitian, maka penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat: 1 Bagi pimpinan, mengingat hasil penelitian untuk vaiabel kompensasi tergolong sedang, maka untuk pimpinan diharapkan lebih meningkatkan sistem-sistem dalam pemberian kompensasi pada karyawannya antara lain meliputi : a Pengalokasian sumber daya manusia yang efisien. Fungsi ini menunjukan pemberian kompensasi pada karyawan yang berprestasi akan mendorong mereka untuk bekerja dengan lebih baik, b Pengunaan sumber daya manusia secara lebih efisien dan efektif. Dengan pemberian kompensasi kepada karyawan mengandung implikasi bahwa perusahaan akan menggunakan tenaga karyawan dengan seefisien dan seefektif mungkin, 2 Bagi karyawan, berdasarkan hasil penelitian keterlibatan kerja karyawan yang tergolong sedang, adapun masukan untuk karyawan dalam meningkatkan keterlibatan kerja antara lain dengan: menjadikan pekerjaan adalah minat hidup yang utama, dapat berpartisipasi aktif dalam pekerjaan, menganggap performa sebagai hal yang penting bagi harga dirinya, dan menganggap kinerja konsisten dengan konsep dirinya. Selain itu juga menerapkan adanya harapan yang sangat besar terhadap pekerjaannya, adanya rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya, adanya keterlibatan emosi terhadap pekerjaannya yaitu pekerja, adanya kebanggaan terhadap pekerjaannya, ambisi umum, dan adanya kesiapan menghadapi tugas, 3 Bagi peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian dengan variabel kompensasi maupun keterlibatan kerja, agar dapat mengungkap lebih dalam lagi mengenai munculnya suatu permasalahan diantara kedua variabel tersebut dengan menambah variabel lain ataupun menambah jumlah subjek dalam penelitian.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Luwes Gading.

0 6 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Luwes Gading.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

2 9 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompensasi dengan Kinerja Karyawan.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KETERLIBATAN KERJA.

0 1 9