Kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan turunan fungsi implisit

Pada gambar variasi 4.12 kita dapat melihat bahwa mahasiswa mengalami kesalahan melakukan perhitungan pada bentuk pecahan. Mahasiswa mengalami kecerobohan dalam melakukan perkalian antara tanda negatif dengan negatif. Berdasarkan analisis kesalahan kecerobohan dapat disimpulkan kesalahan-kesalahan kecerobohan yang terjadi meliputi ketidakkonsistenan dalam penulisan tanda operasi dan kesalahan dalam perhitungan.

D. Pembahasan

Setelah data dipaparkan secara detail oleh peneliti, maka akan dibahas mengenai apa yang telah diperoleh dari hasil analisis data. Berikut ini akan disajikan pembahasan secara terperinci.

1. Kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan turunan fungsi implisit

Soal nomer satu adalah soal tentang turunan fungsi implisit. Berikut akan dipaparkan penjelasan mengenai kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan turunan fungsi implisit yang meliputi: a. Kesalahan konsep Kesalahan konsep adalah kesalahan dalam menafsirkan dan menggunakan konsep matematika. Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan konsep yang dilakukandalam menyelesaikan turunan fungsi implisit adalah mahasiswa tidak mengubah fungsi y menjadi fx,y sehingga menyebabkan kesalahan saat melakukan turunan, salah dalam melakukan penurunan terhadap variabel –y, dan salah dalam memahami konsep turunan fungsi implisit yang berdampak pada proses penyelesaian soal. Diketahui suatu fungsi y = x 2 y 2 + 3xy, ditanyakan dari fungsi tersebut. Untuk mengubah fungsi tersebut dalam kita perlu memahami konsep turunan implisit dan langkah-langkah pengerjaannya. Langkah- langkah dalam menyelesaikan soal turunan fungsi implisit adalahpertama harus mengubah fungsi y ke dalam bentuk fx,y sehingga menjadi fx,y= x 2 y 2 + 3xy – y.Mengubah fungsi y menjadi fx,y penting karena mempengaruhi pada turunan . Kemudian, setelah mengubah fungsi y menjadi fx,y kita perlu mencari ,yang hasilnya akan kita masukkan pada rumus = - . Sedangkan jika kita melihat gambar 4.1 kesalahan konsep variasi satu, mahasiswa dalam mengerjakan soal melewati langkah pertama yaitu tidak mengubah fungsi y menjadi f x,y. Pada saat mencari jawaban mahasiswa masih benar, akan tetapi pada saat mencari mahasiswa mengalami kesalahan karena tidak adanya variabel –y yang akan diturunkan menjadi -1. Sehingga pada saat memasukkan pada rumus akhir, jawabannya menjadi salah. Pada gambar 4.2 kesalahan konsep variasi 2 kita dapat melihat langkah pengerjaan yang sudah benar dari mahasiswa. Pertama, mahasiswa telah mengubah fungsi f menjadi fx,y, kemudian mencari dan yang terakhir memasukkan ke dalam rumus = - . Jika dilihat dari gambar 4.2, mahasiswa telah benar dalam mengubah fungsi y= x 2 y 2 + 3xymenjadi fx,y= x 2 y 2 + 3xy – y. Saat mencari jawaban mahasiswa juga sudah benar. Mahasiswa mengalami kesalahan dalam mencari , yaitu salah dalam menurunkan variabel –y. Dalam konsep turunan kita mengetahui bahwa apabila suatu variabel diturunkan maka akan bernilai 1, begitu pula turunan dari variabel –y adalah -1 bukan 0. Karena dalam mencari mengalami kesalahan maka ketika dimasukkan kedalam rumus jawaban akhirnya menjadi salah. Kemudian pada variasi kesalahan konsep yang ketiga mahasiswa mengalami kesalahan dalam memahami turunan fungsi implisit. Dalam turunan fungsi implisit kita mengetahui fx,y= 0 dan kita perlu mengubah fungsi y menjadi fx,y. Langkah selanjutnya adalah mencari yang disebut dengan diferensial parsial, sehingga dengan fx,y= 0 maka = - . Mahasiswa dalam mengerjakan soal diatas tidak menggunakan langkah-langkah penyelesaian yang benar dan sistematis dari awal sampai akhir sehingga jawaban akhir menjadi salah. Mahasiswa juga tidak memahami, metode apa yang harus digunakan dalam menyelesaikan soal. Hal tersebut disebabkan mahasiswa belum memahami konsep turunan fungsi implisit, sehingga mahasiswa bingung bagaimana cara menyelesaikan soal turunan fungsi implisit. Dari analisis data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki pemahaman konseptual yang baik cenderung tidak memiliki pemahaman prosedural yang baik juga. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan mahasiswa yang tidak memahami konsep cenderung tidak menyelesaikan soal secara sistematis dan sesuai dengan langkah-langkah pengerjaan. Oleh sebab itu, mahasiswa dalam mengerjakan soal turunan fungsi implisit harus memahami konsepnya terlebih dahulu agar bisa menentukan langkah dan metode pengerjaan yang benar dan sistematis. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Schneider dkk 2011 bahwa siswa yang dapat menghubungkan antara pemahaman konseptual dan prosedural akan pandai dalam menemukan solusi dari permasalahan dengan berbagai teknik pemecahan masalah.

b. Kesalahan prinsip

Kesalahan prinsip adalah kesalahan dalam menafsirkan dan menggunakan rumus matematika. Berdasarkan deskripsi data penelitian kesalahan prinsip dalam menyelesaikan turunan fungsi implisit adalah kesalahan dalam menggunakan rumus metematika karena belum memahami konsep dalam turunan. Pada gambar 4.4 kesalahan prinsip variasi satu, kita akan menemui dua jenis kesalahan yaitu kesalahan konsep dan prinsip, lebih tepatnya kesalahan konsep yang berakibat pada kesalahan prinsip. Kesalahan konsep dikarenakan mahasiswa belum memahami konsep turunan fungsi implisit. Sedangkan pada kesalahan prinsip, mahasiswa mengalami kesalahan dalam menafsirkan dan menggunakan rumus turunan fungsi implisit. Dalam mengerjakan soal turunan fungsi implisit, terlebih dahulu kita harus mengubah fungsi y menjadi fx,y. Kemudian kita mencari yang hasilnya kita bisa masukkan dalam rumus = - . Mahasiswa dalam mengerjakan soal tidak melalui langkah-langkah pengerjaan yang benar dan sistematis dari awal sampai akhir sehingga jawaban akhir menjadi salah. Mahasiswa juga mengalami kebingungan dalam memilih metode penyelesaian yang benar. Berawal dari ketidakpahaman konsep turunan fungsi implisit menjadikan mahasiswa melakukan kesalahan prinsip yaitu kesalahan dalam menggunakan rumus turunan fungsi implisit. Dari analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki pemahaman konseptual yang baik cenderung tidak memiliki pemahaman prosedural yang baik juga. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan mahasiswa yang tidak memahami konsep cenderung tidak bisa menafsirkan bahasa matematika, aturan matematika, algoritma dan prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah. Berdasarkan pendapat Hiebert 2013 bahwa anak yang memiliki pemahaman prosedural mungkin akan pandai dalam menyelesaikan permasalahan, tetapi jika tidak diimbangi dengan pemahaman konseptual maka anak akan cenderung menghafal langkah-langkah pemecahan masalah dan tidak tahu mengapa dia melakukan prosedur itu. Siswa tersebut tidak tahu mengapa dia mengerjakan seperti itu, hanya menghafal langkah-perlangkah.

c. Kesalahan operasi

Kesalahan operasi adalah kesalahan dalam menggunakan operasi dalam matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.Kesalahan operasi yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan turunan fungsi implisit adalah kesalahan menuliskan tanda operasi pada hasil akhir. Kesalahan terjadi saat mahasiswa salah dalam mengalikan tanda negatif di luar kurung dengan tanda positif dalam kurung. Diketahui sebuah fungsi y= x 2 y 2 + 3xy. Untuk mencari dari fungsi tersebut harus melewati langkah-langkah sebagai berikut: pertama, mahasiswa telah mengubah fungsi y menjadi fx,y, kemudian mencari dan yang terakhir memasukkan ke dalam rumus = - . Jika dilihat dari gambar 4.5, mahasiswa telah benar dalam menurunkan fungsi y= x 2 y 2 + 3xy menjadi fx,y= x 2 y 2 + 3xy – y, dan saat mencari dan jawaban mahasiswa juga sudah benar. Mahasiswa mengalami kesalahan pada perhitungan setelah memasukkan dan kedalam rumus = - . Rumus yang digunakan sudah benar, memasukkan dan pada rumus juga sudah benar, kesalahan terjadi pada operasi perkalian antara tanda negatif diluar kurung dengan tanda positif di dalam kurung. Seharusnya jawaban yang benar adalah = . Dari analisis data dapat disimpulkan tingkat pemahaman dan ketelitian yang kurang baik akan mempengaruhi pada kesalahan operasi. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan mahasiswa yang tidak teliti dan kurang memahami rumus mengalami kesalahan dalam operasi perkalian. Mahasiswa dalam mengerjakan matematika selain harus memahami konsep dan mengetahui rumus, ia juga dituntut memiliki ketelitian dalam menghitung. Kesalahan dalam operasi adalah kesalahan yang terjadi apabila mahasiswa mengerjakan soal dengan operasi aritmatika seperti operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Kesalahan operasi yang sering terjadi dalam mengerjakan matematika diperkuat dengan adanya penelitian Malau 1996: 44 yaitu penyebab kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika adalah kurangnya penguasaan materi prasyarat, kurangnya penggunaan bahasa matematika, keliru menafsirkan dan menerapkan rumus, salah perhitungan dalam operasi dan kurang teliti.

d. Kesalahan kecerobohan

Kesalahan kecerobohan adalah kesalahan dalam melakukan perhitungan dalam matematika. Kesalahan yang terjadi pada gambar 4.6 adalah kesalahan dalam perhitungan yang disebabkan karena mahasiswa belum memahami konsep turunan yang akhirnya mengakibatkan pada salah perhitungan. Mahasiswa melakukan kecerobohan dengan tidak menurunkan variabel –y. Kesalahan perhitungan tersebut menyebabkan kesalahan pada jawaban akhir. Mahasiswa telah mengubah fungsi y menjadi fx,y, kemudian mencari dan terakhir memasukkan ke dalam rumus = - . Namun, pada saat mencari mahasiswa mengalami kecerobohan dengan tidak menurunkan variabel –y sehingga jawaban akhir menjadi salah. Dalam mengerjakan matematika dibutuhkan pemahaman konseptual dan prosedural yang baik. Pemahaman konseptual akan menunjang pemahaman prosedural, maka dari itu keduanya menjadi penting untuk dipahami. Pada kesalahan kecerobohan variasi satu, mahasiswa cenderung telah memiliki pemahaman konseptual dan prosedural yang cukup baik. Akan tetapi, mahasiswa melakukan kecerobohan dalam perhitungan dengan tidak menurunkan variabel –y. Sehingga hal tersebut berakibat pada salahnya jawaban akhir.

2. Kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan turunan fungsi