2.1.2 Konsep Dasar Pembelajaran
Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku M. Ngalim P, 1997:85 yaitu proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan
memahami sesuatu yang dipelajari. Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari
kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui diturut ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi
“pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
2.1.3 Konsep Dasar Multimedia
Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur
yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi.
Bagi pengguna komputer multimedia dapat diartikan sebagai informasi
komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks, grafik dan animasi.
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu
tool dan koneksi link sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam
dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam
kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios
informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning. Ada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan gambar
diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaananimasi, dan konsumsi indra pendengaran suara.
2.1.4 Konsep Dasar Perancangan Aplikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia
Konsep Merancang Multimedia merupakan aplikasi multimedia yang akan dibuat. Untuk dapat merancang konsep dalam membuat aplikasi multimedia
dibutuhkan kreatifitas. Kreatifitas adalah kemampuan untuk menyajikan
gagasan atau ide baru. Sedangkan inovasi merupakan aplikasi dari gagasan
atau ide baru tersebut. Untuk menciptakan ide yang orisinil tidaklah mudah, maka dapat digunakan beberapa teknik untuk menciptakan ide, yaitu
penyesuaian adaptasi, Multimedia yang telah ada dianggap belum sesuai dengan lingkungan yang dituju.
Merancang Konsep Analisis sistem bekerjasama dengan pemakai, mungkin juga bekerjasama dengan profesional komunikasi seperti produser,
sutradara, penulis naskah, editor elektronik terlibat dalam merancang konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan membuat aliran urutan pada aplikasi
multimedia yang akan dibuat. Untuk dapat merancang konsep dalam membuat aplikasi multimedia dibutuhkan kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan
untuk menyajikan gagasan atau ide baru. Sedangkan inovasi merupakan aplikasi dari gagasan atau ide baru tersebut. Untuk menciptakan ide yang
orisinil tidaklah mudah, maka dapat digunakan beberapa teknik untuk menciptakan ide, yaitu penyesuaian adaptasi.
Multimedia yang telah ada dianggap belum sesuai dengan lingkungan yang
dituju walaupun
isinya telah
sesuai dengan
lingkungan. Misalnya multimedia ditujukan ke kalangan kawula muda namun multimedia
yang ada hanya sesuai untuk kalangan orang tua dari sisi desain tampian, bahasa dll pembesaran maksimasi, Multimedia yang ada dianggap sangat
sederhana, sehingga perlu untuk dikembangkan lebih komplekspengecilan minimasi, Multimedia yang ada dianggap terlalu rumit dan sulit untuk
difahami, dimengerti, dioperasikan dll. Sehingga perlu untuk dilakukan. Penyederhanaan pembalikan inversi, Multimedia yang telah ada dianggap
memiliki isi yang keliru, sehingga diperlukan perubahan isi multimedia secara menyeluruh terhadap pengembangan multimedia
Tersebut perubahan modifikasi, pengaturan kembali dan perpaduan kombinasi. Multimedia dianggap belum sesuai dengan kebutuhan dan
dirubah dengan menggunakan teknik perubahan lebih dari satu cara pengembangan.
2.1.5 Metode Tutorial