BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Tingkat Daya Saing Investasi Kota Pematangsiantar terdiri dari 5 variabel
yaitu faktor Infrastruktur Fisik dimana faktor Infrastruktur sangat
berpengaruh untuk perkembangan daerah sebagai sarana dan prasarana di Kota Pematangsiantar.
faktor Kesehatan dan Pendidikan Dasar dimana faktor kesehatan sangat mendukung kenyaman didaerah sedangkan pendidikan
dasar membantu masyarakat untuk berkembang dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
faktor Sistem Keuangan tingkat kesadaran untuk menyimpan uang di bank sangat baik dirasakan masyarakat di Kota Pematangsiantar
sehingga perkembangan sistem perbankan sangat baik, faktor keempat Perekonomian Daerah dimana potensi dan struktur
ekonomi sangat memadai di Kota Pematangsiantar. Terlebih tingkat ketenagakerjaan karena tingkat produktivitas dan kesadaran
untuk bekerja di Kota Pematangsiantar sangat tinggi namun kualitasnya masih kurang.
faktor Kelembagaan dimana secara keseluruhan memiliki tingkat perubahan yang baik namun masih perlu dibenahi.
Universitas Sumatera Utara
2. Strategi yang perlu diterapkan dalam meningkatkan Daya Saing Investasi
Kota Pematangsiantar yaitu: Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Perbaikan kinerja Institusi pemerintah Untuk meningkatkan daya saing investasi Kota Pematangsiantar
harus menunjukkan keunggulan daerah dengan melakukan promosi dengan menggunakan akses komunikasi dan informasi dari
jaringan internet yang sudah berkembang. Peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung proses
pembangunan daerah kearah yang lebih baik. Memberikan beasiswa pendidikan untuk meningkatkan SDM yang
ada dan setelah lulus mengabdi di daerah untuk mengembangkan Kota Pematangsiantar
5.2 Saran
1. Perlu diadakan peningkatan kualitas terhadap faktor-faktor yang menjadi
pembentuk daya saing investasi untuk menarik investor asing dan untuk menjaga iklim investasi di Kota Pematangsiantar.
2. Perlu dilakukan upaya-upaya serius untuk memperbaiki kinerja aparatur
pelayanan birokrasi daerah Kota Pematangsiantar. Perbaikan dapat dilakukan dengan restrukturisasi instansi pelayanan, misalnnya dengan
membuat standar pelayanan birokrasi yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Pemerintah dari tingkat pusat maupun daerah harus mengupayakan
pengurangan praktik-praktik pungutan liar yang dapat mengganggu kinerja dunia usaha terutama agar kegiatan dunia usaha di Kota Pematangsiantar
mampu menghadapi persaingan global. 4.
Pemerintah daerah harus lebih proaktif dan responsive dalam menghadapi keluhan dunia usaha di Kota Pematangsiantar yaitu menyangkut masalah
perda-perda yang mendistorsi kegiatan usaha mereka. Pemerintah daera Kota Pematang Siantar harus lebih transparan dan meningkatkan
partisipasi public dalam menyusun kebijakan daerah, yakni dengan melibatkan dunia usaha dan stakeholders lainnya.
5. Pemerintah daerah Kota Pematangsiantar, perlu untuk mengalokasikan
lebih besar dana APBD untuk membangun dan memelihara infrastruktur fisik di Kota Pematangsiantar.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Investasi