5.2 Pembahasaan
Desain deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi
diabetes melitus dengan jumlah responden yang terlibat adalah 92 orang pasien diabetes melitus yang rawat jalan di Poli-Endokrinologi RSUP Haji Adam Malik
Medan pada tahun 2014. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang komplikasi Diabetes Mellitus,
sebahagian besar pasien berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 50 orang 54.3. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di RSUD Pamekasan, Jawa
Timur yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan dari 66 orang pasien diabetes mellitus, sebagian besar adalah kurang baik yaitu sebanyak 33 orang 50 dan
sisanya sebanyak 26 orang 39 memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, dan 7 orang 11 memiliki tingkat pengetahuan yang baik Sugiyanto, 2011.
Penelitian di Ludhiana, India 2005 oleh Indian Council of Medical Research ICMR tentang tingkat pengetahuan pasien DM tentang komplikasi DM turut
dinyatakan bahawa tingkat pengetahuan pasien diabetes masih kurang pada total 100 orang responden. Tingkat pengetahuan yang bervariasi dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang terdiri dari: pendidikan, persepsi,
motivasi dan pengalaman. Faktor eksternal meliputi lingkungan, kebudayaan dan informasi Notoadmojo, 2002. Pada penelitian ini rendahnya tingkat pengetahuan
kemungkinan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan dibawah SMA
78 sedangkan faktor lain tidak dianalisa pada penelitian ini.
Berdasarkan umur, responden dari kelompok umur yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan yang baik adalah 51-60 tahun yaitu seramai 5
orang 45.5. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatanpenyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut. Semakin tua
umur seseorang semakin matang perkembangan mentalnya dan juga berpengaruh pada pengetahuan yang diperolehnya, Akan tetapi, menjelang lansia kemampuan
mengingat dan menerima suatu pengetahuan berkurang Hendra 2008. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
terbukti juga pada penelitian ini karena usia rata-rata pada kategori tingkat pengetahuan cukup maupun kurang adalah 61-70 tahun.
Penelitian ini mendapatkan tingkat pengetahuan baik pada responden perempuan dan laki-laki hampir sama yaitu 6 orang 54.5 dan laki-laki
sebanyak 5 orang 45.5. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Vijaya Sorganvi dkk 2013, di Karnataka, India yang mendapatkan bahwa tingkat
pengetahuan tentang komplikasi diabetes mellitus secara keseluruhan adalah kurang dan kedua kelompok baik laki-laki maupun perempuan memperoleh skor
tingkat pengetahuan yang sama. Berdasarkan pendidikan, kelompok responden yang tamat SMA mempunyai
tingkat pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 6 orang 54.5. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahmadilayani 2008, di Puskesmas I, Jawa
Tengah, Indonesia yang menyatakan bahwa paling banyak responden tamat SMA memiliki tingat pengetahuan tentang diabetes mellitus yang baik. Tidak dapat
dimungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah pula bagi mereka untuk menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki Wahid dkk, 2007. Berdasarkan pekerjaan, tingkat pengetahuan baik terbanyak dari kelompok
pegawai swasta yaitu sebanyak 8 orang 72.7. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hassan, H 2011, yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan baik
paling banyak terdapat pada kelompok pegawai swasta yaitu sebanyak 81.8 karena mereka tidak terikat dengan jadwal dan waktu bekerja yang padat sehingga
bisa dapat mencari informasi yang lebih tentang penyakit mereka. Selain itu, lingkungan pekerjaan juga dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman
dan pengetahuan yang baik, secara langsung maupun tidak langsung Wahid dkk, 2007.
Berdasarkan lama menderita DM, responden yang menderita selama 6-10 tahun mempunyai pengetahuan baik dan cukup yaitu sebanyak 6 orang 54.5
dalam kategori baik dan 15 orang 48.4 dalam kategori cukup. Menurut penelitian D.P. Perera di Rumah Sakit Mortuwa, Sri lanka 2013 dinyatakan
sebagian besar responden menderita DM lebih dari 5 tahun mempunyai tingkat
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan yang tinggi tentang komplikasi dan pencegahan DM yaitu sebanyak 74 orang 49.3 dengan jumlah responden 150 orang. Pengalaman pasien dapat
diperoleh dari lamanya pasien mengalami suatu penyakit. Semakin lama menderita DM semakin banyak pengetahuan yang dapat tentang penyakit tersebut
dan dalam mengendalikan DM dengan benar juga semakin bertambah
Wicaksono,2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Sebahagian besar responden 54.3 mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang komplikasi Diabetes Melitus.
Hanya 12.0 responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan 33.7 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang komplikasi Diabetes
Melitus. Secara keseluruhan, karakteristik responden terbanyak pada tingkat
pengetahuan baik adalah seperti berikut: perempuan, kelompok umur 51-60, pendidikan SMA, pekerjaan pegawai swasta, dan yang terdiagnosa lama sakit 6-
10 tahun.
6.2. Saran
1. Pengetahuan mayoritas masyarakat masih dalam kategori kurang maka, sebaiknya program-program penyuluhan perlu ditingkatkan kepada pasien DM
yang mengunjungi Poli-Endokrinologi. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang faktor yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien DM tentang komplikasi dan pencegahan terhadap komplikasi penyakit DM.
Universitas Sumatera Utara