24
Tabel 5.4 Distribusi Penghasilan Keluarga Responden No
Karakteristik Penghasilan Frekuensi
Persentase
1 2
3 4
Rp 500.000,- Rp 1.000.000
– 2.000.000 Rp 3.000.000
– 5.000.000 Rp 5.000.000
37 12
6 67,3
21,8 10,9
Total 55
100
Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa mayoritas responden adalah berpenghasilan Rp 1.000.000
– 2.000.000 sebanyak 37 orang 67,3,
Tabel 5.5 Distribusi Pengetahuan Resiko Tinggi Kehamilan No
Keterangan Frekuensi
Persentase
1 2
3 Baik
Cukup Kurang
26 25
4 47,3
45,5 7,3
Total 55
100
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 55 responden yang memeriksakan kandungannya di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota,
yang berpengetahuan Baik sebanyak 26 orang 47,3 dan yang berpengetahuan Cukup sebanyak 25 orang 45,5 sedangkan yang berpengetahuan kurang
sebanyak 4 orang 7,3
5.2. Pembahasan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba Notoatmodjo, 2010. Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki
oleh ibu hamil adalah pengetahuan tentang kehamilan resiko tinggi. Iis Sinsin 2008, Kehamilan Resiko Tinggi adalah kehamilan yang dapat
menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit danatau meninggal sebelum persalianan berlangsung. Komplikasi medis yang dapat terjadi pada kehamilan
Universitas Sumatera Utara
25
resiko tinggi antara lain kehamilan dengan anemia, hipertensi, kehamilan dengan penyakit jantung, kehamilan dengan diabetes, obesitas dan penyakit saluran
kemih. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mayoritas tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi yang berpengetahuan baik sebanyak 26 responden 47,3 dan berpengetahuan cukup sebanyak 25
responden 45,5 dan berpengetahuan kurang sebanyak 4 responden 7,3. Berbeda dengan hasil yang didapatkan oleh peneliti sebelumnya Wulandari
2012, dengan judul Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi di PKD Ngudi Waras Jabung Sregen, yang berpengetahuan baik adalah 0,
berpengetahuan cukup 76,7, berpengetahuan kurang 23,3. Sedangkan hasil dari BioMed Centra Pragnancy and Childbird 2012, dari 389 responden
yang perpengetahuan baik terhadap kehamilan resiko tinggi sebanyak 43.1. Menurut Erfandi 2009, faktor-faktor yang menyebabkan pengetahuan
antara lain Usia, Pendidikan, Pengetahuan, Sosial budaya dan Ekonomi, Media masa, lingkungan dan pengalaman. Berdasarkan penelitian ini mayoritas
pendidikan responden adalah SMA sebanyak 41,8 sama dengan penelitian sebelumnya Ardiyanto 2014, dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Kehamilan Resiko Tinggi di BPS A. Mariyati Rejosari Surakarta dari 35 responden, responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 22 orang
62,9. Semakin bertambahnya umur akan semakian berkembang pula daya
tangkap dan pola pikir seseorang, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik. Sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia anatara 20-35 tahun,
yaitu sebanyak 78,2. Menurut Jornal of Kerman University of Medical Sciences 2005 umur rata-rata responden adalah 20-29 tahun 50,4. Mayoritas
pekerjaan responden dalam penelitian ini adalah tidak bekerja ibu rumah tangga sebanyak 63,6 sedangkan pada penelitian sebelumnya mayoritas pekerjaan
responden adalah sebagai petaniburuh sebanyak 22 orang 50 dari 30 responden. Dan mayoritas responden berpenghasilan sebesar Rp 1.000.000-
2.000.000 63,3 karena Ekonomi merupakan salah satu faktor yang
Universitas Sumatera Utara
26
mempengaruhi pengetahuan sebab memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder keluarga dengan status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi
dibandingkan dengan keluarga status ekonomi rendah, hal ini dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal
.
Dari hasil penelitian mayoritas tingkat pengetahuan responden adalah baik, hal ini dikarenakan oleh faktor umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan
keluarga. Sehingga dengan pengetahuan yang baik tentang kehamilan resiko tinggi, maka kesiapan mental seseorang ibu hamil akan lebih baik terutama dalam
menghadapi kehamilannya. Responden yang berpengetahuan kurang baik adalah sebanyak 4 dari 55, hal ini dikarenakan pendidikan, usia dan sebagian responden
tidak memahami mengerti tentang kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil dan bahaya kehamilan resiko tinggi.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang memeriksakan kandungannya ke Puskesmas Teladan adalah berpengetahuan baik
tentang kehamilan resiko tinggi.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan September sampai dengan November 2015 dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai
Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik ibu hamil
Hasil penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota
menunjukkan responden paling banyak terdapat pada usia reproduksi usia reprodutif yaitu umur antara 20-35 tahun 78,2 dengan latar belakang
pendidikan SMA 41,8. Mayoritas pekerjaan responden tidak bekerja ibu rumah tangga 63,6 dan mayoritas penghasilan keluarga responden Rp
1.000.000-2.000.000 sebanyak 67,3. 2.
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota pada tingkat Baik sebanyak
26 responden 47,3. 3.
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota pada tingkat Cukup sebanyak
25 responden 45,5 4.
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota pada tingkat Kurang
sebanyak 4 responden 7,3
Universitas Sumatera Utara