Kelapa Sawit Penentuan Kadar Air Inti Sawit dengan Menggunakan Alat Moisture Balance dan Kadar Minyak Inti Sawit dengan Ekstraksi Sokletasi di PTPN IV Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelapa Sawit

Kelapa sawit bukanlah tanaman asli di Indonesia. Tanaman ini dimasukkan pertama kali dari Afrika sebagai sentra plasma nutfah pada tahun 1848, ditanam dikebun Raya Bogor. Percoban-percobaan banyak dilakukan diberbagai tempat di Jawa dan Sumatera. Tanaman kelapa sawit Elaeis quinensis jacq Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti palm kernel oil dan sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit palm kernel meal atau pellet. Ketaren, 1984 merupakan tumbuhan tropis golongan plam yang termaksud tanaman tahunan. Buah sawit berukuran kecil antara 12-18 grbutir. Buah sawit yang dipanen dalam bentuk tandan disebut dengan tandan buah sawit. Tanaman buah sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24-30 bulan. Buah yang pertama keluar masih dinyatakan dengan buah pasir artinya belum dapat diolah dalam pabrik karena masih mengandung minyak yang rendah. Umur buah tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman dan iklim, umumnya buah telah dapat dipanen setelah berumur 6 bulan terhitung setelah penyerbukan. Naibaho, 1986 Cangkang atau tempurung kelapa sawit data digunakan sebagai bahan bakar, yaitu arang aktif yang biasa digunakan dalam industri kesehatan. Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk Kalium. Sedangkan ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap. http:elearning .unej.ac.id Universitas Sumatera Utara 2.2.Minyak Kelapa Sawit Sebagian minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat. Minyak sawit berwarna jingga karena karena kandungan karotenoid terutama β-karotena,berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar konsestensi dan titik lebur banyak ditentukan oleh kadar asam lemak bebasnya, dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemaknya bebas yang rendah, bau dan rasanya cukup enak. Kandungan minyak kelapa sawit dalam perikarp sekitar 30-40. Kelapa sawit menghasilkan dua macam minyak yang berlainan sifatnya,yaitu : 1. Minyak sawit CPO, yaitu minyak yang berasal dari sabut kelapa sawit. 2. Minyak inti sawit CPKO, yaitu minyak yang berasal dari inti kelapa sawit. Pada umumnya minyak sawit mengandung lebih banyak asam-asam palmitat, oleat dan linoleat jika dibandingkan dengan minyak inti sawit. Minyak sawit merupakan gliserida dari berbagai asam lemak, sehingga titik lebur dan gliserida tersebut tergantung pada kejenuhan asam lemaknya. Semakin jenuh asam lemaknya semakin tinggi titik lebur dari minyak sawit tersebut. Komponen penyusun minyak sawit erdiri dari trigliserida dan non trigliserida. Asam-asam penyusun trigliserida terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Komponen non-trigliserida ini merupakan komponen yang menyebabkan rasa, Universitas Sumatera Utara aroma, dan warna kurang baik. Kandungan minyak sawit yang terdapat dalam jumlah sedikit ini, sering memegang peranan penting dalam menentukan mutu minyak. Seperti halnya lemak dan minyak lainnya, minyak kelapa sawit terdiri atas trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dengan tiga molekul asam lemak menurut reaksi sebagai berikut: gambar 2.1. Reaksi Trigliserida Bila R, = RZ = R3 atau ketiga asam lemak penyusunnya sama maka trigliserida ini disebut trigliserida sederhana, dan apabila salah satu atau lebih asam lemak penyusunnya tidak sama maka disebut trigliserida campuran. Asam lemak merupakan rantai hidrokarbon; yang setiap atom karbonnya mengikat satu atau dua atom hidrogen; kecuali atom karbon terminal mengikat tiga atom hidrogen, sedangkan atom karbon terminal lainnya mengikat gugus karboksil. Asam lemak yang pada rantai hidrokarbonnya terdapat ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh, dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya karbonnya . Universitas Sumatera Utara 2.3.Minyak dan Lemak Minyak dan lemak diklasifikasikan dalam dua kategori, yakni pertama berdasarkan asal bahannya dan kedua berdasarkan penggunaannya. Berdasarkan asal bahannya minyak dan lemak terdiri atas 3 kelompok, yaitu: minyak nabati, lemak hewan dan minyak ikan. Bedasarkan penggunaanya minyak dan lemak terdiri 2 kelompok, yaitu: minyak industri industry oil dan minyak untuk keperluan pangan edible oil. Jika dibandingkan dengan sumber-sumber minyak nabati lainnya, kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati dan paling efisien, sebab menghasilkan 58,4 ton minyakHa. Risza,1994 Lemak dan minyak adalah trigliserida atau trigliserol, kedua istilah ini berarti “triester dari gliserol”. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak bersifat sembarang: pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tubuhan cenderung berupa minyak. Trigliserida alami ialah triester dari asam lemak berantai panjang dan gliserol merupakan. penyusun utama lemak hewan dan nabati. Trigliserida termasuk lipid sederhana dan juga merupakan bentuk cadangan lemak dalam tubuh manusia. Berikut ini adalah persamaan umum bentuk trigliserida: Keragaman jenis trigliserida bersumber dari kedudukan dan jati diri asam lemak. Trigliserida sederhana adalah triester yang terbuat dari gliserol dan tiga molekul asam lemak yang sama. Contohnya, dari gliserol dan tiga molekul asam stearat akan diperoleh trigliserida sederhana yang disebut gliseril tristearat atau tristearin. Universitas Sumatera Utara Asam-asam lemak yang menyusun lemak juga dapat dibedakan berdasarkan jumlah atom hidrogen yang terikat kepada atom karbon. Berdasarkan jumlah atom hidrogen yang terikat kepada atom karbon, maka asam lemak dapat dibedakan atas: 1. Asam lemak jenuh Asam lemak jenuh merupakan asam lemak dimana dua atom hidrogen terikat pada dua atom karbon. Dikatakan jenuh karena atom karbon telah mengikat hidrogen secara maksimal. 2. Asam lemak tak jenuh Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap. Dalam hal ini, atom karbon belum mengikat atom hidrogen secara maksimal karena adanya ikatan rangkap. Lemak yang mengandung satu saja asam lemak tak jenuh disebut lemak jenuh.

2.4. Ciri-ciri Fisiologi Kelapa Sawit A. Daun

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Air Inti Sawit dengan Menggunakan Alat Moisture Balance dan kadar Minyak Inti Sawit dengan Ektraksi Sokletasi di PTPN IV Medan

13 121 45

Analisis Kadar Dan Rendemen Minyak Sawit (CPO) Dan Minyak Inti Sawit (PKO) Dengan Ekstraksi Sokletasi Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

22 155 52

Penentuan Kadar Air Dan Kadar Kotoran Minyak Inti Sawit Di PTPN III PKS Kebun Rambutan – Tebing Tinggi

3 76 47

Penentuan Kadar Minyak Inti Sawit Dengan Ekstraksi Sokletasi Dan Kadar Air Inti Sawit Dengan Menggunakan Alat Moisture Balance Di PT. Multimas Nabati Asahan – Batu Bara

1 13 53

Penentuan Kadar Minyak Inti Sawit Dengan Ekstraksi Sokletasi Dan Kadar Air Inti Sawit Dengan Menggunakan Alat Moisture Balance Di PT. Multimas Nabati Asahan – Batu Bara

0 0 9

Penentuan Kadar Minyak Inti Sawit Dengan Ekstraksi Sokletasi Dan Kadar Air Inti Sawit Dengan Menggunakan Alat Moisture Balance Di PT. Multimas Nabati Asahan – Batu Bara

0 0 2

Penentuan Kadar Minyak Inti Sawit Dengan Ekstraksi Sokletasi Dan Kadar Air Inti Sawit Dengan Menggunakan Alat Moisture Balance Di PT. Multimas Nabati Asahan – Batu Bara

0 0 4

Penentuan Kadar Minyak Inti Sawit Dengan Ekstraksi Sokletasi Dan Kadar Air Inti Sawit Dengan Menggunakan Alat Moisture Balance Di PT. Multimas Nabati Asahan – Batu Bara

0 0 30

Penentuan Kadar Minyak Inti Sawit Dengan Ekstraksi Sokletasi Dan Kadar Air Inti Sawit Dengan Menggunakan Alat Moisture Balance Di PT. Multimas Nabati Asahan – Batu Bara

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelapa Sawit - Penentuan Kadar Air Inti Sawit dengan Menggunakan Alat Moisture Balance dan Kadar Minyak Inti Sawit dengan Ekstraksi Sokletasi di PTPN IV Medan

0 0 22