b. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan. 5. Kantin
Perusahaan menyediakan pelayanan makan siang bagi karyawan yang berada di lokasi pabrik. Mutu makanan dan variasi menu sangat
menunjang kesehatan jasmani karyawan 6. Transportasi
Perusahaan menyediakan sarana transportasi untuk mengantar jemput karyawan
7. Asuransi Perusahaan menjamin seluruh karyawan dengan megasuransikan ke
peruasahan asuransi setempat
BAB VI ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik Polipropilen ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang
dirancang ini layak didirikan atau tidak.
Kelayakan investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa yaitu :
1. Profitability
adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan.
Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi
Sadono,1994 2. Percent Profit on Sales POS
adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan produk yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh.
POS =
100 x
produk jual
Harga Profit
Donald, 1989 3. Percent Return of Investment ROI
adalah rasio keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi.
ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment. P
rb
=
F a
b
I r
P
P
ra
=
F a
a
I r
P
P
rb
= ROI sebelum pajak P
ra
= ROI setelah pajak P
b
= Keuntungan sebelum pajak P
a
= Keuntungan setelah pajak r
a
= Annual production rate I
F
= Fixed Capital Investment Aries-Newton, 1955
4. Pay Out Time POT adalah waktu yang diperlukan untuk pengembalian capital investment dari
keuntungan yang diperoleh sebelum dikurangi depresiasi. Besarnya POT untuk pabrik yang beresiko tinggi adalah kurang dari 2 tahun.
D =
F a
b F
I 0,1
r P
I +
D = Pay Out time, tahun P
b
= Keuntungan sebelum pajak r
a
= Annual production rate I
F
= Fixed Capital Investment Aries-Newton, 1955
5. Break Even Point BEP adalah besarnya kapasitas produksi minimum yang diperlukan agar pabrik tetap
beroperasi dan tidak mengalami kerugian. Besarnya BEP yang umum untuk suatu pabrik adalah 30 -60 .
r
a
=
a a
a a
a
R 0,7
- V
- S
Z R
0,3 F +
r
a
= Annual production rate F
a
= Annual fixed expense at max production R
a
= Annual regulated expense at max production S
a
= Annual sales value at max production V
a
= Annual variable expense at max production Z
= Annual max production Aries-Newton, 1955
6. Shut Down Point SDP adalah besarnya kapasitas produksi yang diperlukan agar pabrik bisa tetap
beroperasi meskipun mengalami kerugian sebesar biaya fixed manufacturing cost
. Kapasitas pabrik di bawah shut down point menyebabkan pabrik harus berhenti produksi.
r
a
=
a a
a a
R 0,7
- V
- S
Z R
0,3
Aries-Newton, 1955
7. Discounted Cash Flow DCF Discounted Cash Flow
adalah perbandingan besarnya presentase keuntungan yang diperoleh terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga
yang berlaku di bank. Umur pabrik n =
Depresiasi SV
- FCI
FC + WC 1 + i
n
= WC + SV +
[ ]
c x
1 .....
i 1
i 1
2 n
1 n
+ +
+ +
+
- -
dengan : FCI
= Fixed Capital Investment SV
= Salvage Value WC
= Working Capital c
= in cash flow = keuntungan setelah pajak dan depresiasi dengan cara coba ralat diperoleh nilai i =
Peters Timmerhaus, 2003 Untuk meninjau faktor - faktor di atas perlu dilakukan penafsiran terhadap
beberapa faktor yaitu : 1. Penafsiran modal industri Total Capital Investment
Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran - pengeluaran yang
diperlukan untuk fasilitas - fasilitas produktif dan untuk menjalankannya. Capital Investment
meliputi : · Fixed Capital Investment Modal Tetap
adalah investasi yang digunakan untuk mendirikan fasilitas produksi dan pendukung.
· Working Capital Modal Kerja adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha atau modal
dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam harga lancar. 2. Penentuan biaya produksi total Production Costs, yang terdiri dari :
a. Biaya pengeluaran Manufacturing Costs
Manufacturing Cost adalah biaya yang digunakan dalam pembuatan
produk dari bahan baku. Manufacturing Cost terdiri dari : · Direct Manufacturing Cost
Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan
langsung dalam pembuatan produk. · Indirect Manufacturing Cost
Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sebagai akibat tidak
langsung dan bukan langsung dari operasi pabrik. · Fixed Manufacturing Cost
Fixed Manufacturing Cost merupakan biaya-biaya produksi yang
tetap, tidak tergantung dengan kapasitas produksi. b. Biaya pengeluaran Umum General Expense
General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan
produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum. 3. Total Pendapatan Penjualan Produk Sodium Thiosulfat Pentahydrat
Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi.
6.1 Penafsiran Harga Peralatan
Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metode untuk memperkirakan harga suatu alat
dari data harga peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga.
Tabel 6.1 Indeks harga alat
Cost Indeks tahun
Chemical Engineering Plant Index 1991
361,3 1992
358,2 1993
359,2 1994
368,1 1995
381,1 1996
381,7 1997
386,5 1998
389,5 1999
390,6 2000
394,1 2001
394,3 2002
390,4
Sumber : Tabel 6-2 Peters Timmerhaus, ed.5, 2003