Pembahasan PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013- 2015)
pihak yang terkait proses politik. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan pada praktik manajemen laba, Koefisien yang positif
menunjukkan semakin besar suatu perusahaan maka semakin besar pula kesempatan manajer untuk melakukan manajemen laba dimana perusahaan
besar memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks selain itu perusahaan besar juga lebih dituntut untuk memenuhi ekspektasi investor
yang lebih tinggi
.
Penelitian ini terdukung oleh penelitian Ningsaptiti 2010 dan Pambudi dan Sumantri 2014, Halim, dkk. 2005, yang menyimpulkan
bahwa ukuran perusahaan size berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba, hal Ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya total
penjualan yang dimiliki perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan berdampak terhadap manajemen laba yang dilakukan
perusahaan. Namun bertentangan dengan penelitian Gunawan, dkk 2015,
Nugraha 2010 dan Gusnadi dan Pratiwi 2008 yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan size tidak berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan belum tentu dapat memperkecil kemungkinan terjadinya manajemen laba, karena
perusahaan besar lebih banyak memiliki aset dan memungkinkan banyak aset yang tidak dikelola dengan baik sehingga kemungkinan kesalahan
dalam mengungkapan total aset dalam perusahaan tersebut. Perusahaan berukuran besar juga kurang memiliki dorongan untuk melakukan
manajemen laba karena perusahaan besar dipandang lebih kritis di hadapan investor dan pihak luar.
Pengujian hipotesis ketiga H
3
menunjukkan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, yang
ditunjukkan dengan nilai sig sebesar sebesar 0,128 α 0,05, sehingga
hipotesis ini ditolak atau tidak terdukung. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian oleh Barus dan Setiawati 2015, Olyvia 2010, Miranti 2011,
Wiryadi dan Sebrina 2013 yang menyatakan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Hal yang menyebabkan asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan, kemungkinan proksi yang kurang kuat dalam memperhitungkan
asimetri informasi. Siregar 2006 yang menemukan hasil penelitian bahwa
asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba mengemukakan alasan bahwa kemungkinan jumlah sampel yang relatif
tidak banyak sehingga estimasi parameter kurang tepat membuat asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Hal ini menandakan bahwa asimetri informasi bukanlah merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan dalam tindakan manajemen laba yang
dilakukan pihak manajemen perusahaan yang dikarenakan selain pertumbuhan perusahaan yang baik, juga adanya kemungkinan kesalahan
pada pelaporan keuangan terdahulu yang tidak sesuai dengan kaidah kualitatif. Kaidah tersebut adalah relevansi dalam informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan, netral dan lengkap dalam penyajian
laporan keuangan, dan laporan keuangan yang disajikan harus memiliki daya banding serta daya uji.
Berbeda dengan penelitian oleh Dhaneswari dan Widuri 2013, Wiyadi,Dkk 2016, Putra, Dkk 2014, Tarigan 2011 yang menyimpulkan
bahwa asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba yang berarti bahwa semakin tinggi asimetri informasi yang
terjadi antara principal pemegang saham dengan agent manajer, maka semakin mendorong manajer menyajikan informasi yang tidak sebenarnya
atau melakukan manajemen laba.
48
BAB V
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN