All Inclusive Concept Current Operating Concept Tujuan Penentuan Laba Berdasarkan konsep dasar akuntansi mengenai kesatuan akuntansi

Menurut Soemarso 2005: 289 “Laba adalah Selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Pengertian laba dapat juga ditinjau dari sudut: a. Pengertian laba dari sudut ilmu ekonomi Laba merupakan suatu pendapatan yang berasal dari kegiatan ekonomi yang dapat dikonsumsi dalam suatu periode tanpa mengurangi keutuhan dari modal yang dimiliki sebelumnya. b. Pengertian laba dari sudut ilmu akuntansi Pengertian laba dari sudut ilmu akuntansi menitikberatkan pada segi tekniknya yaitu bagaimana menentukan dan menghitung laba dan melaporkannya kedalam perhitungan laba rugi. Menurut Hendriksen 1999 : 150 ada dua konsep mengenai laba, yaitu: 1. All Inclusive Concept 2. Current Operating Concept

1. All Inclusive Concept

Dalam all inclusive concept laba didefenisikan sebagai total perubahan dalam kepemilikan yang diakui dengan mencatat transaksi atau revaluasi perusahaan selama periode tertentu, kecuali untuk distribusi deviden, dan transaksi modal. Dalam konsep ini pendapatan atau biaya yang diakui bukan hanya yang berasal dari operasi normal perusahaan saja tetapi juga termasuk didalamnya yang bersifat luar biasa extra ordinary

2. Current Operating Concept

Dalam current operating concept laba yang disusun dalam suatu periode terutama hanya menggambarkan pendapatan dan biaya yang berhubungan langsung dengan Universitas Sumatera Utara kegiatan perusahaan sedangkan pos-pos luar biasa dilaporkan laba ditahan dan koreksi tahun lalu. Sarana umum dari laporan keuangan adalah informasi tentang kinerja perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponennya. Dalam usaha konstruksi ada perbedaan dalam hal pengakuan pendapatan, biaya dan laba dengan perusahaan industri atau jasa lainnya. Hal ini terjadi karena didalam usaha jasa konstruksi, suatu kontrak kerja dapat menghabiskan waktu lebih dari satu periode akuntansi dalam penyelesaiannya. Sedangkan dalam perusahaan industri atau perusahaan jasa jarang sekali terjadi kontrak kerja dengan konsumen atau klien melebihi satu periode akuntansi.

2. Tujuan Penentuan Laba Berdasarkan konsep dasar akuntansi mengenai kesatuan akuntansi

maka dalam akuntansi keuangan perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi tersebut kewajiban untuk mempertanggung jawabkan hasil usaha, posisi keuangan dan aspek-aspek lain yang berhubungan dengannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan adalah penentuan atau pengukuran laba periodik dan melaporkannya melalui laporan laba rugi. Terdapat banyak pihak yang berkepentingan dengan penentuan laba perusahaan, yang antara lain adalah: • Manajemen perusahaan, berkepentingan untuk pengambilan keputusan yang menyangkut manajemen perusahaan serta mengukur dan menilai keberhasilan strategi yang diterapkan untuk pembuatan perencanaan yang baik guna dilaksanakan pada periode-periode berikutnya. • Pemegang saham, berkepentingan untuk mengetahui besarnya dividen yang akan diterima. • Kreditur, berkepentingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya. • Calon investor, penentuan laba berguna untuk pengambilan keputusan sehubungan dengan investasi yang akan mereka lakukan. Secara singkat dapat dikatakan tujuan penentuan laba adalah untuk mempertanggung jawabkan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak yang Universitas Sumatera Utara berkepentingan dan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai keberhasilan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diterapkan serta untuk penetapan rencana yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.

3. Penentuan Laba William 2009:128 berpendapat bahwa “ Penentuan laba dilakukan