BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian 1. Gambaran umum perusahaan
PT Sibacipta Telekomindo SIBAKOM adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang instalasi dan konstruksi industri. Perusahaan ini didirikan pada
tanggal 05 Januari 1982 dengan akte pendirian No.1 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman No. C-04191 HT.01.01.TH.1982 pada tanggal 20 Februari 1982.
PT Sibacipta Telekomindo dapat melayani berbagai jenis proyek dengan dasar kebutuhan yang ditentukan, baik dibidang operasional maupun reparasipemeliharaan
maintenance. Dalam menghadapi era globalisasi yang akan datang PT SIBAKOM juga telah mempersiapkan diri dari segi ekonomi, sosial budaya dengan memberikan
up gradingtraining kepada karyawan. PT SIBAKOM mempunyai komitmen yang teguh dan berorientasi untuk menghasilkan proyek dengan kualitas yang tinggi dan
harga ekonomis. Misi yang di emban PT Sibacipta Telekomindo di bidang instalasi dan
konstruksi yaitu mempertahankan dan meningkatkan sumbangan pada sektor instalasi bagi pembangunan nasional, menyediakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat pada umumnya serta karyawan pada khususnya, memelihara kekayaan alam khususnya menjaga kelestarian alam dan meningkatkan sumber daya
manusia di bidang teknologi. Visi perusahaan adalah mewujudkan PT Sibacipta Telekomindo menjadi suatu
perusahaan yang bergerak di bidang instalasi dan konstruksi yang maju dan sehat serta memiliki daya saing yang kuat melalui upaya meningkatkan sumber daya
manusianya.
Universitas Sumatera Utara
Setiap perusahaan memerlukan struktur organisasi yang jelas dan baik. Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka setiap personil dalam organisasi dapat
memenuhi tugas, wewenang dan tanggung jawab. Batas tanggung jawab dan pendelegasian wewenang tercermin dalam struktur organisasi harus jelas dan tegas
agar tidak terdapat keraguan antara masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi.
Berikut ini adalah uraian pekerjaan dan tanggung jawab untuk setiap unit departemen yang ada pada PT Sibacipta Telekomindo :
1 Tugas dan tanggung jawab Direktur : a.
menyusun program secara teknis, b.
memimpin dan memotivasi bawahan, c.
mengendalikan seluruh kegiatan dalam perusahaan, d.
memberikan saran-saran dan penyempurnaan sistem, prosedur dan uraian pekerjaan,
e. melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar perusahaan dan
membina hubungan baik dengan mereka, f.
membantu menggoalkan sebuah proyek, g.
membantu menyusun tender.
2. Tugas dan tanggung jawab Manager Bagian Teknik :
a. merumuskan metode konstruksi yang hemat dan akurat untuk
pelaksanaan proyek, b.
menyusun rencana pelaksanaan proyek berikut rencana biaya pelaksanaan proyek,
Universitas Sumatera Utara
c. mengusahakan tersedianya penyaluran bahan-bahan dan
menyelenggarakan pencatatan, penyimpanan, pemeliharaan, serta perbaikan pengamanan barang-barang dikompleks pergudangan
proyek, d.
membantu perhitungan BQ untuk tender, e.
menyiapkan gambar-gambar kerja proyek.
3. Tugas dan tanggung jawab Manager SDM a.
menangani bidang personalia, b.
mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas bagian dalam bidang informasi dan operasional,
c. menangani kontrak kerja dan berita acara realisasi fisik dan financial
pekerjaan konstruksi.
4. Tugas dan tangggung jawab Manager Keuangan : a.
mengelola keuangan dan pembukuan, b.
membuat daftar upah staff dan karyawan, c.
mengurus asuransi dan melakukan perhitungan pajak, d.
bersama direktur menyusun rencanabudget biaya proyek perusahaan.
5. Tugas dan tanggung jawab manager project: a.
membantu direktur dalam menyusun perencanaan dan pengawasan, b.
memantau pelaksanaan proyek yang mencakup jadwal, waktu, kualitas dan biaya proyek,
c. melakukan pengawasan pelaksanaan teknis konstruksi.
Universitas Sumatera Utara
2. Aktivitas perusahaan PT Sibacipta Telekomindo adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa
konstruksi. Adapun bidang pekerjaan yang ditangani adalah: - Jasa pemborongan konstruksi
- Jasa pembuatan dan penginstalasian jaringan lokal akses tembaga
- Jasa pembuatan dan penginstalasian jaringan lokal akses fiber optik - Pengadaan barang
Proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT Sibacipta Telekomindo seperti pembuatan menara tiang, pondasi rumah kabel, dan sebagainya. Dalam hal
memperoleh proyek ada dua cara yang ditempuh oleh perusahaan ini, yaitu: a. Melalui tender atau pelelangan.
Dengan cara pelelangan ini, para kontraktor yang berminat akan mengajukan penawaran tertulis sehubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan oleh pemberi kerja.
Cara penawaran pekerjaan dengan pelelangan ini diperuntukkan bagi proyek-proyek yang bernilai diatas 20 juta rupiah. Ada dua jenis pelelangan, yaitu:
1 Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka melalui pengumuman secara luas, baik dimedia masa maupun di papan pengumuman
resmi sehingga masyarakat mengetahui dan dapat mengikutinya bila berminat. 2 Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan
diantara para kontraktor yang sudah lulus dalam prakualifikasi dan termasuk di dalam daftar kontraktor mampu sesuai dengan spesialisasinya atau ruang
lingkupnya dan klasifikasi kemampuannya. b. Tanpa pelelangan.
Dengan cara ini, pekerjaan didapatkan perusahaan berdasarkan surat perintah kerja atau surat perjanjian kontrak. Cara ini ada dua jenis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Penunjukan langsung adalah penunjukan kontraktor sebagai pelaksana suatu pekerjaan tertentu secara langsung yang dilakukan diantara sekurang-kurangnya tiga
kontraktor penawar pekerjaan yang telah lulus prakwalifikasi dan termasuk dalam daftar kontraktor mampu. Jenis pekerjaan untuk cara penunjukan langsung ini
biasanya ditempuh untuk pekerjaan-pekerjaan yang harus segera dilaksanakan. 2 Pengadaan langsung adalah pelaksanaan penawaran pekerjaan yang dilakukan
untuk pekerjaan yang bernilai relatif rendah dimana kontraktor yang ikut adalah yang bermodal kecil.
Pelaksanaan pekerjaan proyek diawasi oleh pengawas dari perusahaan untuk mengawasi dan menilai pelaksanaan dari proyek ini ditetapkan oleh perusahaan.
Penilaian persentase tingkat kemajuan pelaksanaan yang dicapai ditetapkan oleh pihak pemberi kerja.
Selain dari pada pendapatan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan, masih ada lagi pendapatan yang berasal dari sumber lain seperti jasa giro bank yaitu
bunga yang diberikan bank atas saldo rekening perusahaan di bank tersebut sebagai balas jasa kepada perusahaan.
3. Penentuan dan pengakuan pendapatan
PT Sibacipta Telekomindo dalam mengakui pendapatannya menggunakan metode persentase penyelesaian baik itu untuk proyek yang dilaksanakan pada satu
periode akuntansi maupun proyek yang dilaksanakan lebih dari satu periode akuntansi.
Untuk nilai kontrak seluruhnya perusahaan tidak membuat jurnal tetapi hanya mencatat dibuku memorial saja. Dalam hal penagihan kepada pihak pemberi kerja,
perusahaan biasanya membagi penagihan tersebut kedalam beberapa termin.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya pihak pemberi kerja tidak akan membayarkan sebesar jumlah yang ditagih tetapi menahan atau menyisakan sebesar lima sampai sepuluh persen sebagai jaminan
sampai jangka waktu telah ditentukan. Perusahaan mengakui pendapatan dari proyek-proyek yang dikerjakan secara
berakala pada akhir tahun yang didasarkan pada persentase tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai dari sekian proyek. Hal ini dilakukan agar
perhitungan laba rugi perusahaan dapat mencerminkan hasil operasi secara layak dan wajar agar prestasi berkala perusahaan diperlihatkan kepada pihak yang
berkepentingan. Prestasi tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai ditentukan
berdasarkan kepada hasil yang dicapai secara fisik dibandingkan dengan keseluruhan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Persentase penyelesaian secara fisik dinilai oleh
insinyur dan arsitek perusahaan. Pada tingkat kemajuan pekerjaan tertentu sesuai dengan yang telah diatur
dalam surat perjanjian kontrak, perusahaan akan mengajukan klaim tagihan atas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. Perusahaan membuat jurnal pengakuan
pendapatan dengan mendebet konstruksi dalam proses dan biaya konstruksi dan mengkredit pendapatan kontrak proyek dalam pelaksanaan.
Termin pembayaran merupakan uang tunai dari pemberi kerja yang jumlahnya biasanya dikaitkan dengan persentase penyelesaian dari proyek yang sedang
dikerjakan. Syarat atau aturan pembayaran diatur pada saat perjanjian kontrak ditandatangani dengan pemberi pekerjaan. Pada saat dilakukan penagihan maka
dibuat jurnal dengan mendebet piutang usaha konstruksi dan mengkredit prestasi pekerjaan belum ditagih. Tagihan yang diterima perusahaan juga langsung
dimasukkan ke rekening kas bank dan biasanya pemberi kerja menahan 5 untuk
Universitas Sumatera Utara
retensi biaya pemeliharaan, maka perusahaan membuat jurnal dengan mendebet kas bank dan retensi dan mengkredit piutang usaha konstruksi.
Dengan metode persentase penyelesaian ini, pendapatan kontrak periode berjalan dapat ditentukan dengan cara mengalikan harga kontrak keseluruhan dengan
persentase penyelesaian pekerjaan sampai periode yang bersangkutan kemudian dikurangi dengan pendapatan kontrak yang telah diakui pada tahun sebelumnya.
Pendapatan kontrak dari proyek akan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan rumus :
P = PF X NK Dimana:
P : Pendapatan PF : Prestasi fisik yang dinyatakan dalam persen
NK : Nilai kontrak Sebagai contoh perhitungan pendapatan untuk kontrak jangka panjang adalah
sebagai berikut: Nama Proyek
: Pemasangan Tiang Menara TELKOM Nilai Kontrak
: Rp. 625.000.000,- Waktu Kontrak
: 2 Tahun Februari 2006 sd Desember 2007
Taksiran Biaya Penyelesaian : Rp. 465.290.000,- Data-data yang diperlukan sebagai berikut:
Keterangan 2006
Rp 2007
Rp Biaya yang dikeluarkan untuk
tahun Taksiran biaya penyelesaian
200.074.700 265.215.300
346.978.850 249.696.950
Universitas Sumatera Utara
Faktur penagihan Penerimaan dari kontrak
250.000.000 268.750.000
375.000.000 356.250.000
Perhitungan persentase penyelesaian untuk setiap tahunnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Keterangan 2006
2007 1.Harga kontrak
2 Biaya yg terjadi selama ini 3.Taksiran by.penyelesaian
4. Total biaya Rp. 625.000.000
Rp. 200.074.700 Rp. 265.215.300
Rp. 465.290.000 Rp. 625.000.000
Rp. 547.053.550 -
Rp. 547.053.550
5. Persentase penyelesaian 43
100
Estimasi tingkat kemajuan proyek yang dapat dicapai Tahun
Estimasi Kemajuan Kontrak 2006
2007 43
100 Jumlah pendapatan, biaya dan laba yang diakui dalam laporan laba rugi dalam jangka
waktu 2 tahun adalah sebagai berikut: Tahun
Saat ini Tahun sebelumnya Tahun sekarang
2006
Pendapatan
Biaya
268.750.000 200.074.700
- -
268.750.000 200.074.700
Laba rugi 68.675.300
- 68.675.300
2007
Pendapatan Biaya
625.000.000 547.053.550
268.750.000 200.074.700
356.250.000 346.978.850
Laba rugi 77.946.450
68.675.300 9.271.150
Universitas Sumatera Utara
Maka pendapatan dan biaya atas kontrak yang diakui oleh perusahaan pada tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Pendapatan proyek = Persentase fisik X Nilai kontrak = 43 X 625.000.000
= 268.750.000,- Biaya proyek = Persentase fisik X Total biaya
= 43 X 465.290.000 = 200.074.700,-
Berdasarkan data yang diperoleh tahun 2006 maka jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
No Keterangan
Ref Debet
Kredit
1
2
3
4 Konstruksi dalam proses
Mencatat pembebanan biaya
Kas Bank
Piutang usaha konstruksi Mencatat pengajuan kontrak
Prestasi pekerjaan yang belum Ditagih
Kas Bank Mencatat penerimaan oleh pemberi
kerja
Piutang usaha konstruksi
Konstruksi dalam proses Mencatat pengakuan pendapatan
Biaya konstruksi Pendapatan proyek dalam
pelaksanaan 200.074.700
250.000.000
268.750.000
68.675.300 200.074.700
200.074.700
250.000.000
268.750.000
268.750.000
Universitas Sumatera Utara
Laba kotor yang diakui tahun 2006 pada proyek pemasangan tiang menara TELKOM adalah selisih dari pendapatan dan biaya yang terjadi pada tahun 2005.
Pendapatan proyek dalam pelaksanaan : Rp. 268.750.000
Konstruksi dalam proses :
Laba pada proyek dalam pelaksanaan :
Rp.200.074.700
Berdasarkan data yang diperoleh tahun 2007 maka jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Rp. 68.675.300
No Keterangan
Ref Debet
Kredit
1
2
3
4
5
6 Konstruksi dalam proses
Mencatat pembebanan biaya
Kas Bank
Piutang usaha konstruksi Mencatat pengajuan kontrak
Prestasi pekerjaan yang belum ditagih
Kas Bank mencatat penerimaan oleh pemberi
kerja
Retensi 5 Piutang usaha konstruksi
Konstruksi dalam proses Mencatat pengakuan pendapatan
Biaya konstruksi Pendapatan proyek dalam
Pelaksanaan Penerimaan pelunasan piutang usaha
selesai
Kas Bank Garansi atau penahanan 5
Retensi Menutup perkiraan saat pekerjaan
346.978.850
375.000.000
338.437.500 17.812.500
9.271.150 346.978.850
17.812.500 346.978.850
375.000.000
356.250.000
356.250.000
17.812.500
Universitas Sumatera Utara
selesai serah terima Prestasi pekerjaan yang belum
ditagih Konstruksi dalam proses
625.000.000 625.000.000
Laba kotor yang diakui tahun 2007 pada proyek pemasangan tiang menara TELKOM adalah selisih dari pendapatan dan biaya yang terjadi pada tahun 2007.
Pendapatan proyek dalam pelaksanaan : Rp. 356.250.000
Konstruksi dalam proses :
Laba pada proyek dalam pelaksanaan : Rp. 9.271.150
Rp.346.978.850
4. Penentuan dan Pengakuan Biaya Perusahaan telah melakukan penggolongan biaya berdasarkan jenis dan sifat
dari biaya tersebut. Penggolongan biaya dalam laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok utama, yaitu:
a. Beban proyek b. Biaya umum dan administrasi
Ad a. Beban proyek Biaya yang dikerjakan adalah merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan sehubungan dengan pekerjaan proyek tertentu yang dihitung mulai saat pengajuan penawaran pekerjaan atau mulai dari penunjukan oleh pihak pemberi kerja
sampai pekerjaan proyek selesai dikerjakan dan diserah terimakan. Beban proyek ini dapat dibagi atas beberapa golongan antara lain:
1 Biaya bahan Biaya pemakaian bahan baku, yaitu biaya-biaya yang dikeluarakan untuk semua
pemakaian bahan sejak dimulainya pelaksanaan proyek di lapangan sampai selesainya
Universitas Sumatera Utara
proyek tersebut dikerjakan. Biaya bahan baku yang dimaksud adalah bahan semen, besi, kayu, kerikil, pipa, batu bata, dan lain-lain yang pemakaiannya merupakan biaya
langsung proyek tersebut. 2 Biaya operasional
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan suatu proyek, akan tetapi tidak langsung menimbulkan suatu prestasi pada proyek tersebut. Contoh untuk
jenis biaya ini adalah biaya asuransi, photo copy berkas, film, cuci cetak dan lain-lain. 3 Biaya tenaga kerja
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja langsung yang terlibat dengan pekerjaan di lapangan.
4 Biaya transport Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperlancar kegiatan proyek,misalnya biaya
BBM, pulsa, sewa peralatan dan biaya lainnya yang turut diperhitungkan dalam memperlancar kegiatan proyek.
Ad b. Biaya umum dan administrasi Biaya umum dan administrasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan operasi perusahaan sehari-hari. Biaya ini tidak berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan proyek tertentu,
sehingga biaya ini diperlukan sebagai pengurang dari laba kotor dari proyek didalam laporan laba rugi. Yang termasuk dalam kelompok biaya ini adalah biaya penyusutan
aktiva tetap, biaya gaji kantor, biaya telepon, biaya perjalanan, air, listrik, pajak dan lain-lain yang berhubungan dengan operasi perusahaan.
Biaya umum dan administrasi ini akan dicatat oleh perusahaan berdasarkan pada bukti yang ada dengan jurnal sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
No Keterangan
Ref Debet
Kredit
Biaya gaji Mencatat pembebanan biaya
Biaya perjalanan Biaya telepon
Biaya air Biaya lainnya
Kas Bank XXX
XXX XXX
XXX XXX
XXX Biaya-biaya ini diakui pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut yang
dirangkum didalam daftar perincian biaya. Pada saat penyusunan laporan laba rugi, biaya-biaya ini akan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan
dari proyek yang sedang dikerjakan untuk setiap proyek. Perusahaan mengakui laba konstruksi sejalan dengan pengakuan pendapatan
dan biaya yang telah dilakukan setiap akhir tahun atau akhir periode akuntansi. Besarnya laba yang diakui dilakukan dengan cara mengurangkan total pendapatan
periode berjalan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk suatu proyek.
5. Penentuan laba konstruksi
Perusahaan melakukan penentuan laba pada proyek pada setiap akhir bulan. Penentuan laba dilakukan dengan membandingkan pendapatan yang diperoleh dengan
biaya-biaya yang terjadi dimana selisih yang timbul merupakan laba atau rugi perusahaan untuk periode tersebut.
Pada akhir tahun, dari proyek-proyek yang belum selesai dilaksanakan ditentukan apakah diperoleh laba atau rugi dan membuat jurnalnya sebagai berikut:
Pendapatan Usaha Konstruksi xxx
Beban bahan xxx
Beban tenaga langsung xxx
Universitas Sumatera Utara
Beban peralatan xxx
Beban penyusutan xxx
Beban administrasi dan umum xxx
Beban bunga xxx
Beban lain-lain xxx
Laba xxx
Apabila diperoleh rugi maka jurnal yang dibuat adalah: Pendapatan usaha konstruksi
xxx Rugi
xxx Beban bahan
xxx Beban tenaga langsung
xxx Beban peralatan
xxx Beban penyusutan
xxx Beban administrasi dan umum
xxx Beban bunga
xxx Beban lain-lain
xxx Pada saat proyek selesai dikerjakan, pihak pemberi kerja tidak langsung
membayar seluruh harga kontrak tetapi menahan sebagian yang besarnya ditentukan dalam surat perjanjian kontrak, biasanya 5 dari keseluruhan nilai kontrak.
Penahanan sebagian dari nilai kontrak berfungsi sebagai garansi. Garansi dibuat untuk menjaga kemungkinan adanya perbaikan-perbaikan atau penyempurnaan yang masih
harus dilakukan atas proyek yang bersangkutan yaitu supaya kontraktor tidak ingkar kepada kewajibannya dalam masa peralihan itu. Sesudah masa garansi dilewati
barulah pihak pemberi kerja melunasi seluruh harga kontrak sesuai dengan yang tercantum dalam surat perjanjian kontrak.
Universitas Sumatera Utara
Apabila dalam masa garansi dilakukan perbaikan-perbaikan atas proyek yang bersangkutan dimana untuk itu perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya, maka biaya
tersebut diperlakukan sebagai biaya pemeliharaan proyek bersangkutan. Maka jurnal penerimaan pelunasan masa piutang setelah masa garansi atau masa penahanan 5
retention money adalah: Kas Bank
xxx Ditahan untuk pemeliharaan
xxx Metode penentuan laba yang dianut perusahaan adalah metode all inclusive
concept dimana semua pendapatan dan biaya baik yang berasal dari operasi normal maupun yang tidak ada hubungannya dengan operasi perusahaan, dimasukkan ke
dalam laporan laba rugi.
B. Analisis Hasil Penelitian terhadap: 1. Analisa penentuan dan pengakuan pendapatan