Penawaran Umum Efek Perusahaan

PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012, 31 Desember 2011, serta untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 dalam ribuan rupiah sebesar Rp 500 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 April 2002. Kepemilikan saham Perusahaan pada DA mengalami dilusi setelah penawaran umum perdana ini dari semula 99,99 menjadi 96,28. Perubahan nilai investasi yang terjadi akibat transaksi ini adalah sebesar Rp 15.562.817 dicatat pada akun “bagian atas perubahan ekuitas anak perusahaan“ sebagai bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 6 September 2004, DA memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK dengan Surat Keputusan No. S-2837PM2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham DA. Dalam penerbitan saham tersebut, Perusahaan tidak melaksanakan haknya. Setelah penerbitan saham baru tersebut, kepemilikan saham Perusahaan pada DA mengalami dilusi menjadi 63,44. Perubahan nilai investasi yang terjadi akibat transaksi ini adalah sebesar Rp 110.045.409 dan dicatat pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada bulan Juli 2007, Perusahaan memperoleh kepemilikan 630.340.604 saham dalam DA yang berasal dari pembagian dividen non-tunai, sehingga meningkatkan kepemilikan saham Perusahaan pada DA menjadi 82,41.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan Akta No. 17 tanggal 23 Pebruari 2009 dan susunan anggota Direksi Perusahaan berdasarkan Akta No. 44 tanggal 17 Juli 2009, keduanya dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Prof. Dr. J.B. Sumarlin Wakil Komisaris Utama : Sugianto Kusuma Tomy Winata Komisaris : Parlaungan Lumban Toruan Sihombing, S.H., LLM Direksi Direktur Utama : H. Jusuf Indradewa, S.H. Wakil Direktur Utama : Santoso Gunara Direktur : Hartono Tjahjadi Adiwana Mimy Carol Ratulangi Merupakan Komisaris Independen Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 10 Oktober 2011 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. JB Sumarlin Anggota : Parlaungan Lumban Toruan Sihombing, S.H., LLM Rahmat Adi Sutikno Halim Wafat pada tanggal 20 April 2012 Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 1.173.000 dan Rp 1.167.600. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan tidak diaudit adalah 889 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 888 pada 31 Desember 2011. Sedangkan jumlah rata-rata karyawan Grup secara keseluruhan tidak diaudit masing-masing 1.818 dan 1.813 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012, 31 Desember 2011, serta untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2012 dan 2011 dalam ribuan rupiah

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. serta Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No. Kep-06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554BL2010 Tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02PM2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Real Estat yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03BL2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 Revisi 2009, “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011. Penerapan PSAK No. 1 Revisi 2009 tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode tiga bulanan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan historical cost, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah Rp yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka adalah dalam ribuan Rupiah. b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif Tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK berikut: 1 PSAK 1 Revisi 2009, “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain mengenai tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi, serta pengungkapan baru, antara lain estimasi utama dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “Pendapatan komprehensif lain”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dalam dua laporan yang berkaitan, yakni laporan laba rugi terpisah