LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERMERINTAH DINAS SUMBER DAYA AIR TAHUN 2015
Bab. I | 16
b. Bentuk dan Jenis tanah
Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Bantul, tanah liat lempung dan sebagian kerikil batuan. Jenis tanah sebagaian besar berpasir hitam
regosol 25.930,9 ha 51,16 dan sebagaian kecil lempung grumosol 7.607,7 ha 15,01. Untuk tanah liat berbukit umumnya lempung berkapur,
tanah regosol adalah tanah berasal dari material gunung berapi, bertekstur butiran kasar bercampur dengan solum tebal dan tingkat kesuburannya
rendah. Tanah litosol berasal dari batuan induk batu gamping, dan breksi, tersebar di Kecamatan Pajangan, Kasihan dan Pandak. Tanah Mediteran
berasal dari batu gamping karang batu gamping berlapis dan batu pasir tersebar di Kecamatan Dlingo dan sedikit di Sedayu. Tanah litosol berasal dari
batuan induk breksi, tersebar di Kecamatan Dlingo, Imogiri, Pundong, Kretek, Piyungan dan Pleret. Tanah grumosol berasal dari batuan induk gamping
berlapis, napal dan tuff, terdapat di Kecamatan Sedayu, Pajangan, Pandak, Sanden, Babanglipuro dan Srandakan.
c. Irigasi
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PUPR No. 14KPTSM2015 Irigasi di kewenangan Kabupaten Bantul dilayani oleh 100 DI, yang terdiri dari
12 DI Teknis dengan luas 3.688 ha, 59 DI Semi Teknis dengan luas 3.923 ha, dan 29 DI Sederhana dengan luas 1.023 ha.
Kabupaten Bantul terletak di bagian hilir oleh karenanya debit air irigasi sangat dipengaruhi oleh debit air di bagian hulu, yaitu Kota Yogyakarta dan
Kabupaten Sleman, sehingga: 1. Pada musim hujan, saluran irigasi banyak menerima suplai air yang
sering menyebabkan banjir, dan pada waktu kemarau akan sulit memperoleh air untuk irigasi karena sudah banyak dipergunakan di
bagian hulu, 2. Kondisi irigasi di Kabupaten Bantul sangat dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat dalam menangani sampah terutama masyarakat di daerah sub urban. Kebiasaan membuang sampah di salurah irigasi
memberikan beban pada OP Jaringan Irigasi,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERMERINTAH DINAS SUMBER DAYA AIR TAHUN 2015
Bab. I | 17
3. Debit air sungai waktu kemarau sangat dipengaruhi oleh kondisi catchment area yang terutama ada di Kabupaten Sleman, sehingga
dalam pengendaliannya sangat tergantung kebijakan wilayah setempat. 4. Banyaknya petani kolam yang menggunakan air irigasi tetapi tidak
mengembalikan kembali airnya ke saluran irigasi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERMERINTAH DINAS SUMBER DAYA AIR TAHUN 2015
Bab. I | 18
STRUKTUR ORGANISASI Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERMERINTAH DINAS SUMBER DAYA AIR TAHUN 2015
Bab.II. 1
BAB. II PERENCANAAN STRATEGIS
A. RENCANA STRATEGIS DINAS SUMBER DAYA AIR