Perkembangan Perekonomian Kota Medan Gambaran Umum Responden

48

4.3 Perkembangan Perekonomian Kota Medan

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membawa pada pertumbuhan ekonomi nasional negatif. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap perekonomian Kota Medan, dimana pada periode tahun 1998 laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan mengalami penurunan hingga 18,11. Namun pada tahun 1999 Pemerintah Kota Medan dengan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh berhasil memulihkan kondisi perekonomian Kota Medan hingga mengalami pertumbuhan mencapai 3,44. Pada tahun 2010, laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan terus meningkat hingga mengalami pertumbuhan sebesar 7,7. Walaupun belum pulihnya perekonomian nasional, para pelaku ekonomi sudah mulai melakukan perbaikan dan antisipasi dibidang ekonomi dan didukung dengan suku bunga bank yang telah menurun, sehingga kegiatan ekonomi sektor riil mulai bergerak menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Medan mengalami kenaikan positif. Tabel 4.4 Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Wilayah 2006 2007 2008 2009 2010 Kota Medan 7,7 7,7 6,8 6,5 7,7 Propinsi 6,20 6,90 6,39 5,07 6,3 Nasional 5,5 6,3 6,0 4,5 6,0 Sumber : BPS Kota Medan 2011 Dari hasil tabel 4.4 Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan wilayah tahun 2006 – 2010 mengalami fluktuasi. Universitas Sumatera Utara 49

4.4 Gambaran Umum Responden

Responden penelitian ini berjumlah 100 orang. Gambaran umum responden dengan beberapa karakteristik ditunjukkan agar member informasi dan manfaat yang luas. Gambaran umum mengenai responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut: Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-Laki 42 42 2 Perempuan 58 58 Jumlah 100 100 Sumber: Data olahan hasil penelitian Berdasarkan kuesioner Dari hasil tabel 4.5 dapat menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan yaitu 58. Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia tahun Frekuensi Persentase 1 ≤ 30 20 20 2 31 – 40 32 32 3 ≥ 40 48 48 Jumlah 100 100 Sumber: Data olahan hasil penelitian Berdasarkan kuesioner Dari hasil tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah responden lebih banyak adalah berusia ≥ 40 tahun dengan tingkat persentase sebesar 48 hal ini berarti bahwa dalam pengajuan dan penggunaan kredit pada usia tersebut lebih produktif, sedangkan responden usia ≤30 tahun dengan tingkat persentase sebesar 20 masih dianggap kurang produktif untuk penerimaan kredit. Responden yang berusia 31 – 40 dengan tingkat persentase sebesar 32. Karakteristik responden Universitas Sumatera Utara 50 juga dapat diketahui dari pendidikan. Berikut hasil tabel pendidikan responden, yaitu: Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 Diploma 20 20 2 SarjanaS1 32 32 3 Pasca Sarjana 48 48 Jumlah 100 100 Sumber: Data olahan hasil penelitian Berdasarkan kuesioner Dari hasil tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah pendidikan responden diurutan pertama adalah Pasca Sarjana dengan tingkat persentase sebesar 48, pendidikan Sarjana dengan tingkat persentase sebesar 32 dan pendidikan Diploma dengan tingkat persentase sebesar 20 yang berarti bahwa dalam pengajuan dan penerimaan kredit tidak ada batasan usia dari pendidikan pegawai karena semua pegawai mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi anggota koperasi. Kemudian data yang diperoleh tersebut diubah menjadi data nominal dengan melakukan crosstab untuk mengetahui gambaran hubungan antara Jenis Kelamin, Usia dan Pendidikan responden. Berikut hasil yang diperoleh dalam tabel 4.8. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.8 Tabulasi Silang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Pendidikan Sumber: Data olahan hasil penelitian berdasarkan kuesioner Berdasarkan hasil crosstab yang didapat pada tabel 4.8 diatas menerangkan bahwa dari 100 responden yang memiliki pendidikan terendah sampai pendidikan tertinggi didominasi anggota Perempuan dengan pendidikan Pasca Sarjana dan berusia 40 tahun. Hal ini berarti anggota yang berpendidikan Pasca Sarjana banyak menjadi anggota koperasi dan memiliki kesempatan untuk mengajukan kredit. Dengan diperolehnya kredit tersebut, maka diharapkan mampu membantu peningkatan pendapatan untuk mensejahterakan hidupnya. Sedangkan, responden yang mempunyai pendidikan Diploma baik laki-laki maupun perempuan masih sedikit yang memerlukan peminjaman kredit dari koperasi dikarenakan pengeluaran untuk kebutuhan hidupnya masih tidak terlalu besar. Hal ini dapat juga dijelaskan pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 Jenis Kelamin Usia Pendidikan Total D3 S1 S3 Laki-Laki 30 tahun 31-40 tahun 40 tahun 9 14 19 9 14 19 Total 9 14 19 42 Perempuan 30 tahun 31-40 tahun 40 tahun 11 18 29 11 18 29 Total 11 18 29 58 Total 30 tahun 31-40 tahun 40 tahun 20 32 48 20 32 48 Total 20 32 48 100 Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 4.1 Jenis Kelamin, Usia dan Pendidikan Responden Laki-Laki Gambar 4.2 Jenis Kelamin, Usia dan Pendidikan Responden Perempuan Universitas Sumatera Utara 53 Selain ketiga karakteristik di atas, ada juga karakteristik responden berdasarkan lama menjadi anggota koperasi, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Lama Jadi Anggota Koperasi S s u m ber: Data olahan hasil penelitian Berdasarkan kuesioner Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang lama jadi anggota koperasi diurutan pertama adalah 6-10 tahun dengan tingkat persentase sebesar 60 hal ini berarti pegawai yang menjadi anggota merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Sehingga anggota koperasi masih memerlukan jasa dari koperasi.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian