Perangkat Organisasi Koperasi Pembagian Sisa Hasil Usaha SHU Koperasi

13 2. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas. Pengurus berkewajiban menyelenggarakan administrasi yang teratur dan sistematis mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh koperasi. 3. Menyelenggarakan Rapat Anggota Pengurus harus mampu menyelenggarakan Rapat Anggota koperasi dengan sebaik-baiknya. 4. Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi. Pertanggungjawaban kinerja usaha dan organisasi koperasi harus dilakukan dengan membuat laporan secara terinci mengenai perkembangan usaha dan organisasi koperasi dan pertanggungjawaban keuangan koperasi dilakukan dengan laporan keuangan koperasi 5. Mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi. Pengurus koperasi harus dapat merumuskan rencana kerja dan rancangan pendapatan dan belanja koperasi agar dapat menentukan strategi pengelolaan usaha koperasi secara tepat.

2.1.4 Perangkat Organisasi Koperasi

Perangkat Organisasi Koperasi terdiri dari : 1. Rapat Anggota Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Dimana rapat merupakan cara dan sarana komunikasi yang sedemikian penting untuk mengatur dan mengelola tata kehidupan koperasi Ninik, 2002:23. Keputusan rapat dapat Universitas Sumatera Utara 14 menjamin untuk mengatasi masalah yang timbul didalam organisasi, mempertemukan pendapat-pendapat yang bertentangan didalam organisasi seperti pimpinan dan bawahan, antara pengurus dengan Anggota koperasi. Rapat dapat menjamin keselarasan kerja sehingga merupakan sarana koordinasi yang baik. 2. Pengurus Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu periode tertentu. Penguruslah yang akan menentukan apakah program-program kerja yang telah disepakati oleh rapat anggota benar-benar dapat dijalankan. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota Arifin, 2001:37. Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 1967, persyaratan untuk menjadi pengurus koperasi ditetapkan sebagai berikut : a. Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja. b. Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar; 3. Pengawas Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. Untuk maksud kerahasiaan dan penyusunan yang sistematik dari laporan Pengurus, koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik Tiktik Sartika, 2009:36. Universitas Sumatera Utara 15

2.1.5 Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI cabang Medan

Koperasi Pegawai Republik Indonesia dibentuk pada tahun 1983 supaya seluruh pegawai negeri menjadi anggota koperasi dan koperasi yang belum berbadan hukum. Kegiatan usaha koperasi ini adalah melakukan kegiatan simpan pinjam. Keanggotaan Koperasi Pegawai Republik Indonesia berjumlah 34.653 anggota dengan rincian jumlah anggota laki-laki 24.630 dan anggota perempuan 10023. Wilayah keanggotaan koperasi meliputi semua pegawai negeri dan pegawai BUMD dan menjadi anggota koperasi karyawan ini adalah warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut: a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum dan tidak berada dalam perwalian. b. Bertempat tinggal di Kotamadya Medan dan sekitarnya c. Mata pencaharianpekerjaan sebagai pegawai negeri sipil d. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan koperasi yang berlaku

2.1.5.1 Kepengurusan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

Susunan pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia periode 2010 sd 2014 adalah: 1. Ketua I : Drs.H.M.Yunus Lubis 2. Ketua II : Drs.Jumiadi.AW,Ak,M.Si 3. Ketua III : G. Panggabean 4. Ketua IV : RH.Turnip,SH Universitas Sumatera Utara 16 5. Sekretaris I : Drs.H.Simanjuntak 6. Sekretaris II : H.Tarmizi Lubis,BA 7. Sekretaris III : Ramenna Tambunan,S.Pd 8. Bendahara I : Drs.T.P.Malau 9. Bendahara II : Adi Susanto,SE Ketentuan-ketentuan untuk menjadi pengurus di KPRI adalah: 1. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota serta bertanggungjawab kepada rapat-rapat anggota. 2. Pengurus dapat dipilih jika mereka yang memenuhi syarat-syarat mempunyai jiwa kepemimipinan, sifat kejujuran dan keterampilan kerja serta mempunyai pengertian tentang perkoperasian. 3. Pengurus sebelum melakukan tugas kewajibannya lebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji menurut ketentuan atau keputusan rapat anggota.

2.1.5.2 Struktur Permodalan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

Modal Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia terdiri dari modal sendiri dan modal luar pihak ketiga a. Modal Sendiri bersumber dari : 1. Simpanan Anggota 2. Modal Donasi 3. Cadangan 4. Dana Stabilisasi Universitas Sumatera Utara 17 b. Modal LuarHutang bersumber dari : 1. Dana-dana kewajiban lain yang belum dibayar 2. Pinjaman Modal 3. Jasa dari SHU 4. Hutang Pajak

2.1.6 Koperasi SMP Negeri 1 Medan

Koperasi SMP Negeri 1 Medan dibentuk pada tahun 1992, koperasi ini didirikan oleh kepsek dan guru-guru SMP Negeri 1. Koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota koperasi dengan jalan memberikan pelayanan pinjaman kepada semua anggotanya. Kegiatan usaha koperasi ini antara lain: 1. Kegiatan Simpan Pinjam 2. Unit Penjualan Alat-Alat Tulis 3. Unit Toko Keanggotaan koperasi SMP Negeri 1 Medan berjumlah 73 anggota dengan rincian jumlah laki-laki 25 dan anggota perempuan 48 anggota. Anggota koperasi ini adalah warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum dan tidak berada dalam perwalian. 2. Mata pencaharianpekerjaan sebagai pegawai negeri sipilguru honorer di SMP Negeri 1 Universitas Sumatera Utara 18 3. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan koperasi yang berlaku

2.1.6.1 Kepengurusan Koperasi SMP Negeri 1 Medan

Susunan pengurus koperasi SMP Negeri 1Medan Periode 2010 sd 2014 adalah: 1. Ketua I : Syahril Harahap, S.Pd 2. Ketua II : Drs. J.P Daulay, MPd 3. Sekretaris I : Maragoti Siregar, S.Pd 4. Sekretaris II : Anita Nilam S. Silalahi, S.Pd 5. Bendahara : Sintha Dolok Saribu, S.Pd Ketentuan-ketentuan untuk menjadi pengurus di Koperasi SMP Negeri 1 adalah: 1. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota serta bertanggungjawab kepada rapat-rapat anggota. 2. Pengurus dapat dipilih jika mereka yang memenuhi syarat-syarat mempunyai jiwa kepemimipinan, sifat kejujuran dan keterampilan kerja serta mempunyai pengertian tentang perkoperasian. 3. Pengurus sebelum melakukan tugas kewajibannya lebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji menurut ketentuan atau keputusan rapat anggota Adapun sumber dana koperasi adalah dari simpanan-simpanan para anggota koperasi, dan penggunaan dana koperasi selama ini digunakan untuk pembiayaan operasional misalnya untuk dipinjamkan kepada anggota Universitas Sumatera Utara 19 koperasi, pembelian inventaris koperasi, menggaji karyawan operasional, tunjangan anggota, dan lain sebagainya.

2.1.7 Koperasi Keluarga Besar USU

Koperasi Keluarga Besar Universitas Sumatera Utara KKB USU didirikan pada tanggal 19 April 1982. Koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan tatanan perekonomian dalam rangka untuk meningkatkan kesejateraan anggota yang berdasarkan prinsip koperasi. Kegiatan usaha koperasi ini antara lain: 1. Divisi Asrama MahasiswaWisma 2. Divisi Simpan Pinjam 3. Divisi Goserba 4. Divisi Kantin Keanggotaan KKB USU berjumlah 439 anggota dengan rincian jumlah anggota laki-laki 159 dan anggota perempuan 280 anggota. KKB USU sebagian dananya diperoleh dari Bank Bumi Putera dimana Bank Bumi Putera sudah menjadi anggota koperasi ini dan yang menjadi anggota koperasi ini adalah warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut: a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum dan bertindak berada dalam perwalian. b. Bertempat tinggal di Kotamadya Medan dan sekitarnya. c. Mata pencaharianpekerjaan: Mahasiswa, staf Dosen, Karyawan, Keluarga Besar Universitas Sumatera Utara. d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok sebagai dimaksud dalam pasal 33 ayat 1. Universitas Sumatera Utara 20 e. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku.

2.1.7.1 Kepengurusan Koperasi Keluarga Besar USU

Susunan pengurus KKB USU periode 2011 sd 2013 adalah: 1. Ketua : Hery Husni 2. Wakil Ketua : Sriwati, SP 3. Sekretaris : Herianto Nasution 4. Bendahara : Ayurani Lubis 5. Anggota pengurus : Redy Dalimunthe 6. Badan pengawas : Anto Tarigan, M. Aliansyah Ketentuan-ketentuan untuk menjadi pengurus di Koperasi Keluarga Besar USU adalah: a. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota b. Dalam keadaan luar biasa rapat anggota dapat mengangkat pihak ketiga menjadi Pengurus dengan maksimum tidak boleh lebih 13 dari jumlah pengurus c. Mempunyai sifat kejujuran dan ketrampilan kerja d. Mempunyai pengertian tentang perkoperasian e. Pengurus sebelum melakukan tugas kewajibannya lebih dahulu mengucapkan sumpahjanjii sesuai dengan keputusan rapat anggota. Adapun sumber dana koperasi adalah dari simpanan-simpanan para anggota koperasi dan penggunaan dana KKB USU selama ini digunakan untuk pembiayaan operasional. Universitas Sumatera Utara 21

2.1.8 Pembagian Sisa Hasil Usaha SHU Koperasi

Dalam prakteknya apabila terjadi sisa hasil usaha, maka sisa itu tidak dikembalikan seluruhnya kepada anggota. Seperti yang telah dijelaskan sebagian perlu ditahan untuk dijadikan cadangan. Selain itu koperasi boleh melupakan, bahwa sesunggunya ada orang-orang yang bekerja tetapi belum diberi penghargaan dari uang persediaan ongkos pelayanan itu. Mereka itu adalah pengurus dan karyawan-karyawan ynag setiap hari menjaga toko, mengerjakan pembukuan, mengatur gudang dan sebagainya. Oleh sebab itu sebagian lagi ditahan untuk orang-orang tersebut. Masih ada lagi yang harus diperhatikan, yaitu untuk pendidikan. Ternyata bahwa anggota pengurus dan karyawan-karyawan selalu harus diberi pendidikan atau latihan agar mengerti, paham dan terampil melayani anggota koperasi. Koperasi juga tidak boleh lupa akan fungsi sosialnya pada masyarakat, kalau di daerah tersebut ada bencana yang menimpa. Selain itu koperasi pun wajib meningkatkan kemajuan daerah di mana koperasi bekerja. Di dalam tiap-tiap koperasi seharusnya sudah ditentukan bagaimana cara membagi sisa hasil usaha itu. Dengan demikian pembagian sisa hasil usaha SHU koperasi dilakukan menurut anggaran dasarnya. Sesungguhnya bukan anggota koperasi saja yang membayar ongkos pelayanan dan memberi keuntungan-keuntungan itu, tetapi juga untuk bukan anggota. Hal ini desebabkan karena koperasi juga melayani masyarakat. Akan tetapi karena pelayanan kepada bukan anggota sangat sukar dicatat maka sisa usaha yang mestinya harus Universitas Sumatera Utara 22 dikembalikan dengan cara lain. Dalam perhitungan dengan menggunakan angka menurut Kartasapoetra 2000:57 1. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari penjualan barang kepada para anggota sebagian besar 45 akan dibayarkan kembali kepada para anggota 2. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari penjualan barang kepada para anggota masyarakat bukan anggota, sebagian besar 50 akan digunakan untuk kepentingan masyarakatpembangunan daerah, uang cadangan ±25 dari sisa hasil merupakan kekayan koperasi yang tidak boleh dibagikan kepada anggota. 3. Biasanya sekitar 20 dari sisa hasil usaha yang disediakan untuk dibagikan kepada para anggota sebanding dengan uang simpanannya, sedang sekitar 25 untuk dibagikan kepada para anggota sebanding dengan jasa masing- masing. 4. Bagi pengurus beserta para anggota pengurus disediakan sekitar 10 dari sisa hasil usaha dan dana kesejahteraan karyawan biasanya diberikan 5 dari hasil usaha. 5. Minimal sekitar 5 dari hasil usaha disediakan untuk dana pendidikan, dana ini biasanya disetrokan kepada Departemen Koperasi perwakilan setempat. 6. Bagi dana pembangunan daerah yang disisihkan dari hasil usaha, maksimal 5 untuk para anggota dan minimal 50 untuk masyarakat umum. 7. Dana sosial disediakan sekitar 5 dari sisa hasil usaha. Sistem pembedaan SHU ini akan menimbulkan dampak pikiran negatif terhadap para anggota koperasi karena merasa dirugikan, karena tidak semua SHU Universitas Sumatera Utara 23 yang diperoleh koperasi dapat dinikmati oleh anggota, bila terjadi kerugian, simpanan pokok anggota akan diikutsertakan didalamnya. Apabila koperasi tersebut juga melayani bukan anggota, maka jumlah sisa hasil usaha yang diperoleh dari bukan anggota dibagi sebagai berikut : - 30 untuk cadangan. - 10 untuk dana pengurus. - 5 untuk dana karyawan. - 5 untuk dana sosial. - 50 untuk dana pembangunan kerja. Pembagian dalam diatas hanyalah berupa pedoman dan dapat diubah menurut keputusan rapat anggota, dengan mengingat ketentuan-ketentuan yang berlaku. Sebagai lembaga ekonomi, maka koperasi juga melakukan berbagai kegiatan usaha dalam rangka pelayanan kepada anggota-anggotanya. Usaha- usaha tersebut juga harus dikelola secara profesional dan efisien agar dapat menghasilkan barang-barang yang bermutu dengan harga yang layak sehingga anggota dapat merasakan manfaatnya. Selain itu perusahaan tersebut juga harus dapat mendatangkan keuntungan, sehingga perusahaan koperasi dapat mengembangkan usahanya, serta manfaat yang dirasakan anggota juga semakin besar. Sehubungan dengan keuntungan usaha ini, ada orang yang berpendapat, bahwa koperasi tidak boleh mengambil untung. Koperasi harus menjual barang- barangnya lebih murah daripada harga di pasaran umum kepada anggotanya, meskipun hal ini akan mengakibatkan kerugian. Pendapat tersebut berkaitan Universitas Sumatera Utara 24 dengan ungkapan, bahwa koperasi itu tidak berorientasi pada upaya mencari keuntungan bukan profit oriented melainkan berorientasi pada manfaat benefit oriented. Benar memang semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi harus bertujuan memberi manfaat kepada para anggotanya, terutama dalam bentuk kesejateraan materiil. Tapi bukan berarti, jika manfaat yang diutamakan, kemudian keuntungan tidak diperhatikan. Keuntungan dalam usaha koperasi tetap penting bahkan suatu keharusan, sama halnya dengan perusahaan bukan koperasi, sebagai pertanda perusahaan koperasi juga dikelola secara profesional dan efisien. Dalam koperasi keuntungan itu biasa disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha SHU. Pada pasa 34 ayat 1 UU No. 1267 dinyatakan : “Sisa Hasil Usaha SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh di dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dar i tahun buku yang bersangkutan”. Sesuai dengan salah satu sendi-sendi dasar koperasi, yang menyatakan pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota, maka pembagian SHU dibedakan antara yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota. a. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi untuk: 1. Cadangan Koperasi. 2. Anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya. 3. Dana Pengurus. Universitas Sumatera Utara 25 4. Dana Pegawaikaryawan. 5. Dana Pendidikan Koperasi. 6. Dana Sosial. 7. Dana Pembangunan Daerah Kerja. b. SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota dibagi untuk : 1. Cadangan Koperasi. 2. Dana Pengurus. 3. Dana Pegawaikaryawan. 4. Dana Pendidikan. 5. Dana Sosial. 6. Dana Pembangunan Daerah Kerja. Besarnya pembagian masing-masing bagian diatur dalam Anggaran Dasar. Seperti terlihat pada pembagian SHU diatas, maka bagian SHU yang diperoleh dari pelayanan terhadap pihak ketiga atau bukan anggota, tidak boleh dibagikan kepada anggota, karena bagian pendapatan ini bukan diperoleh dari jasa anggota. Dengan demikian hanya SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggotalah yang dapat diabaikan kepada anggota. Hal ini sesuai dengan salah satu sendi dasar koperasi seperti telah disebutkan disebutkan di atas. SHU harus dibagikan kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing anggota. Jika jasa seorang anggota besar, yaitu jumlah transkasi yang dilakukan dengan koperasi besar maka dia juga akan menerima pengambilan SHU yang Universitas Sumatera Utara 26 besar. Namun jika transaksinya kecil, penerimaan dari SHU akan kecil. Hal ini sesuai dengan prinsip keadilan. Untuk mendapatkan angka transaksi ini, maka koperasi harus selalu mencatatnya dalam suatu buku belanja anggota. Dapat pula sebaliknya anggota mengumpulkan kwitansi belanjanya untuk setelah Rapat Anggota Tahunan RAT nanti ditujukan kepada pengurus untuk menentukan jumlah pengambilan SHU yang diterima. Jumlah SHU untuk dibagikan kepada anggota ini umumnya dalamn anggaran dasar ditetapkan sebesar 10 dari seluruh SHU. Dalam koperasi, anggota tidak hanya menerima bagian keuntungan tetapi juga ikut menanggung kerugian, dalam hal kerugian tidak bisa ditutup dengan cadangan. Tanggungan anggota terhadap kerugian ini dapat bersifat terbatas dengan menetapkan suatu jumlah uang yaitu berapa kali jumlah simpanan pokok, dapat pula bersifat tidak terbatas meliputi harta pribadi anggota, jika ternyata kekayaan koperasi tidak mampu menutup kerugian pada waktu koperasi dibutuhkannya. Tentang sifat tanggungan ini diuraikan dalam Anggaran Dasar koperasi yang bersangkutan.

2.2 Pendapatan

2.2.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atas kontribusi anggota koperasi bagi pengeluaran biaya-biaya koperasi, maka apabila SHU positif berarti kontribusi anggota koperasi pada pendapatan koperasi melebihi kebutuhan atau biaya riil koperasi Titik Sartika, 2009:52 Universitas Sumatera Utara