Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Penelitian
14 seminarlokakarya, serta pengabdian masyarakat penerapan ipteks ataupun pengurusan haki hak
cipta dan paten. c.
Strategi pencapaian sasaran dilakukan secara bertahap dalam bentuk rumusan arah kebijakan pembinaan dan pemberdayaan dibidang SDM, organisasi pelaksana di tingkat
Universitas, Fakultas dan Program Studi, dukungan pendanaan serta sarana dan prasarana yang diimplementasikan melalui upaya yang dilakukan secara bertahap.
Arah kebijakan pembinaan dan pengembangan penelitian, abdimas serta kajian secara skematik adalah sebagai berikut:
BINA BANG SDM
DUKUNGAN PENDANAAN
PEMBERDAYAAN OGNS
PELEKSANA LIT TKT UNIV FAK
PEMBERDAYAAN SARANA
PRASARANA JANGKA PENDEK
- PRODUKTIV LIT 40 - PUBLIKASI LKL HSL
100 - LAP KINERJA LIT
- PROGRAM LIT UNITPST KAJIAN TERSUSUN
- PENGAJUAN HIBAH LIT JANGKA MENENGAH
- PRODUKTIV LIT 60 - LAP KINERJA LIT
MENINGKAT - MEMPEROLEH HIBAH
LIT STRATEGIS - PUBLIKASI NASIONAL
- HAKI CIPTA JANGKA PANJANG
- CENTRE FOR EXCELLENT OF DEFENSE STUDIES
- KESEJAHTERAAN PROFIT CENTRE
- HAKI PATEN VISI LULUSAN YG
UNGGUL ADAPTIF THD LINGKUNGAN
MISI TRIDARMA PT
ADAPTIF THD IPTEKS
KEBIJAKAN UMUM : LIT PENGEMBANGAN ILMU
TERAPAN DG NUANSA HAN , SESUAI DG POK BDG ILMU
TEKN REK, TI KOM, KES OBAT2AN, EK MANAJ, SOS
KEMASYARAKATAN, HUKUM HAM
KEBIJAKAN STRATEGIS: LIT PENGEMBANGAN
INSTITUSI BERUPA FEASIBILITAS STUDI, ANALISIS
EVALUASI KEBIJAKAN SKALA LOKAL, NASIONAL,
INTERNASIONAL
PENGEMBANGAN: LIT KERJASAMA ANTAR
INSTITUSI ABG DAN DISEMINASI HSL MELALUI
PUBLIKASI, SEMINARLOK, HAKI CIPTA PATEN
BINA BANG SDM
DUKUNGAN PENDANAAN
PEMBERDAYAAN OGNS
PELEKSANA LIT TKT UNIV FAK
PEMBERDAYAAN SARANA
PRASARANA JANGKA
MENENGAH JANGKA
PENDEK
JANGKA PANJANG
ARAH KEBI
JAKAN UPA
YA STRA
TEGI SASA
RAN
Gambar 1 Skema pembinaan dan pengembangan penelitian
3.2.1. Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kondisi sumber daya manusia yang dimiliki, secara kuantitas merupakan potensi bagi UPNVJ, walaupun komposisi antara tenaga pendidik dengan tenaga kependidikan
kurang seimbang. Namun dari aspek rasio dosen tetap dengan heterogenitas keilmuan yang cukup beragam merupakan aset yang dapat dikembangkan oleh UPNVJ. Motivasi
para dosen dan mahasiswa yang masih rendah untuk melakukan penelitian bermuara pada
Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Penelitian
15 tingkat penguasaan metodologi, kompetensi keilmuan serta fasilitas pembinaan yang
diberikan institusi secara berkelanjutan. Program yang terkait langsung dengan kemampuan dosen dibidang penelitian yang
pernah dilakukan masih belum memadai dibandingkan jumlah dosen secara keseluruhan. Fasilitas yang diberikan serta kemampuan Universitas dalam mendukung kegiatan
pembinaan dan pengembangan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan program penelitian secara kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan gambaran realitas di atas,
kebijakan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia harus bermuara kepada perumusan sistem pembinaan dan pengembangan karier para dosen yang komprehensif dan
berkelanjutan sehingga terwujud sumber daya manusia yang produktif, berdaya saing dan sejahtera.
3.2.2. Kebijakan Pemberdayaan Organisasi Pelaksana Penelitian
LPPM yang merupakan organisasi pelaksana di tingkat Universitas sebagai motivator, fasilitator, inisiator serta mediator Dosen, Mahasiswa dan lembaga terkait dalam
melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat memiliki fungsi sebagi berikut : a. Mengamalkan ipteks melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai
kompetensi yang dimilikinya. b. Menjalin hubungan dengan instansi terkait melalui kemitraan dalam desiminasi hasil
penelitian untuk sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat. c. Melaksanakan kerja sama bidang penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
melibatkan para dosen dan mahasiswa dengan pihak terkait baik pemerintah atau swasta. Memperhatikan kondisi produktivitas penelitian dan pengabdian masyarakat saat ini di
UPNVJ serta sumber daya yang ada, LPPM memiliki beban yang cukup berat untuk mewujudkan visinya sebagai pusat penelitian unggulan dan terapan yang bernuansa
pertahanan dan memiliki nilai jual bagi lembaga terkait serta pengembangan masyarakat di lingkungannya. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang diemban adalah sebagai pusat
layanan pengembangan penelitian dan pemberdayaan masyarakat bagi pada dosen, mahasiswa ataupun instansi terkait, terutama yang bersifat kompetensi, strategis
Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Penelitian
16 kelembagaan, multi dan inter disipliner melalui diseminasi hasil penelitian, penerapan
iptek sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakat. Untuk lebih memantapkan penyelenggaraan misi tersebut diperlukan kebijakan berupa
pemberian wewenang untuk merencanakan, melaksanakan dan mengakomodasikan, memonitor dan mengevaluasi, pengembangan penelitian internal ataupun eksternal serta
diseminasi hasilnya baik dalam bentuk publikasi, seminar, HAKI hak cipta dan paten. Kebijakan tersebut akan dirumuskan secara operasional dalam bentuk strategi serta upaya
yang lebih operasinal. Fakultas sebagai penyelenggara tridharma perguruan tinggi, wajib melaksanakan dan
mengembangkan penelitian bedasarkan bidang kajian serta kompetensi keilmuan dengan melibatkan seluruh dosen dan mahasiswanya. Fakultas selaku mediator Dosen dan
mahasiswa dengan pihak Universitas cq LPPM selayaknya dapat menyosialisasikan prosedur kebijakan, mekanisme, ataupun kebijakan dukungan pendanaan serta kebijakan
yang terkait dengan tanggung jawab, kewajiban dan kode etik kepada para dosen dan mahasiswa di lingkungannya, sehingga dapat memotivasi mereka untuk melakukan
penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai kompetensi keilmuannya. Atmosfir akademik yang baik akan terbangun dengan kegiatan mimbar ilmiah yang
diselenggarakan oleh setiap fakultas yang melibatkan seluruh sivitas akademika terutama dosen dan mahasiswanya, baik dalam bentuk kajian ilmiah, seminar, lokakarya maupun
bedah buku dan diseminasi hasil penelitian. Terdapatnya unit riset dan pusat kajian di tingkat fakultas selayaknya dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
dharma 2 dan 3 bagi para dosen dan mahasiswanya. Fakultas yang belum memiliki unit riset dan pusat kajian, tanggung jawab dalam mengakomodasi kepentingan dharma 2 dan 3
dilaksanakan oleh Wadek I cq Ketua Program Studi. Belum produktifnya unit riset serta pusat kajian di tingkat fakultas bermuara pada
pengawakan yang belum terstrukturkan secara formal dalam organisasi, sehingga tugas, tanggung jawab serta wewenang kepala pusat kajian tidak memiliki keleluasaan dan
otoritas yang kuat untuk melibatkan para dosen dan para mahasiswa di fakultasnya. Hal ini perlu pemikiran lebih lanjut oleh institusi untuk memasukkannya dalam struktur formal
organisasi seperti dharma 1 pendidikan pengajaran.
Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Penelitian
17 Untuk memberdayakan unit riset dan pusat kajian yang telah terbentuk di fakultas
diperlukan kebijakan yang mengarah kepada pemberian kewenangan merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan riset dan kajian yang bersifat keilmuan bersama sama
para dosen dan mahasiswanya untuk menjalin kerja sama dengan lembaga terkait baik internal maupyn eksternal. Dalam melaksanakan tugasnya unit riset dan pusat kajian
bertanggung jawab kepada Dekan, Dengan berfungsi organisasi pelaksana penelitian di tingkat fakultas diharapkan atmosfir akademik akan segera terbangun.
3.2.3. Kebijakan Dukungan Pendanaan