membentuk Panitia Pejabat
Peneliti Pelaksanaan
Kontr ak atas usul PPK.
23. Perubahan
Lingkup Pekerjaan
23.1 Apabila ter dapat perbedaan yang signifikan antar a
keadaan di lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen
Kontr ak, maka PPK ber sama penyedia dapat melakukan per ubahan Kontr ak yang meliputi antar a lain:
a. menambah atau mengur angi volume peker jaan yang
ter cantum dalam Kontr ak; b.
mengur angi atau menambah jenis peker jaan; c.
mengubah spesifikasi peker jaan sesuai dengan keadaan di lapangan; dan atau
d. melaksanakan peker jaan tambah yang belum
ter cantum dalam Kontr ak yang diper lukan untuk menyelesaikan selur uh peker jaan.
23.2 Peker jaan
tambah har us
memper timbangkan ter sedianya anggar an dan paling tinggi 10 sepuluh
per ser atus dar i nilai Kontr ak aw al. 23.3
Per intah per ubahan peker jaan dibuat oleh PPK secar a ter tulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan har ga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang ter cantum dalam Kontr ak aw al.
23.4 Hasil negosiasi ter sebut dituangkan dalam Ber ita Acar a
sebagai dasar penyusunan adendum Kontr ak.
24. Perpanjangan
W aktu Pelaksanaan
Pekerjaan 24.1
Per panjangan w aktu pelaksanaan dapat diber ikan oleh PPK atas per timbangan yang layak dan w ajar untuk hal -
hal sebagai berikut: a.
peker jaan tambah; b.
per ubahan disain; c.
keter lambatan yang disebabkan oleh PPK; d.
masalah yang timbul diluar kendali penyedia; dan atau
e. Keadaan Kahar .
24.2 W aktu penyelesaian peker jaan dapat diperpanjang
sekur ang- kur angnya sama dengan w aktu ter hentinya kontr ak akibat Keadaan Kahar .
24.3 PPK dapat menyetujui per panjangan w aktu pelaksanaan
setelah melakukan penelitian ter hadap usulan ter tulis yang diajukan oleh penyedia.
24.4 PPK
dapat menugaskan
Panitia Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontr ak untuk meneliti kelayakan usaha per panjangan w aktu pelaksanaan.
24.5 Per setujuan
per panjangan w aktu
pelaksanaan dituangkan dalam adendum Kontr ak.
B.4. Keadaan Kahar 25.
Pengertian 25.1
Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontr ak ini adalah suatu keadaan yang ter jadi diluar kehendak par a
pihak dan tidak dapat diper kir akan sebelumnya, sehingga kew ajiban yang ditentukan dalam Kontr ak
menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosiali;
d. Pemogokan;
e. Kebakar an; dan atau
f. Gangguan industr i lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan ber sama M enter i Keuangan dan menteri teknis ter kait
25.2 Tidak ter masuk
Keadaan Kahar adalah hal - hal yang mer ugikan akibat perbuatan atau kelalaian Par a Pihak.
25.3 Jangka w aktu yang ditetapkan dalam Kontr ak untuk
pemenuhan kew ajiban Pihak yang ter timpa Keadaan Kahar har us diper panjang sekur ang- kur angnya sama
dengan jangka w aktu ter hentinya Kontr ak akibat Keadaan Kahar .
25.4 Pada saat ter jadinya Keadaan Kahar , Kontr ak ini akan
dihentikan sementar a hingga Keadaan Kahar ber akhir dengan ketentuan, Penyedia ber hak untuk mener ima
pembayar an sesuai dengan pr estasi atau kemajuan pelaksanaan peker jaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar PPK memer intahkan secar a ter tulis kepada Penyedia untuk mener uskan peker jaan sedapat
mungkin maka Penyedia ber hak untuk mener ima pembayar an sebagaimana ditentukan dalam Kontr ak
dan mendapat penggantian biaya yang w ajar sesuai dengan yang telah dikeluar kan untuk beker ja dalam
situasi demikian. Penggantian biaya ini har us diatur dalam suatu adendum Kontr ak.
26. Bukan Cidera