5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kepemilikan bank berpengaruh signifikan terhadap kemampulabaan bank?
2. Apakah ukuran bank berpengaruh signifikan terhadap kemampulabaan bank? 3. Apakah kepemilikan dan ukuran bank berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap kemampulabaan bank?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh ukuran bank size
kepemilikan bank variable dummy secara parsial dan secara simultan terhadap kemampulabaan ROE pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode
tahun 2009 - 2012.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis diharapkan bahwa dengan melakukan penelitian ini
penulis dapat menambah pengetahuan tentang topik yang diteliti. Serta menambah wawasan tentang perbankan terutama mengenai ukuran dan
kepemilikan bank.
6
2. Bagi Investor dan Perbankan, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memprediksi dan mengambil keputusan.
3. Bagi akademis, menambah sebuah referensi dari bukti empiris dan ilmu pengetahuan tentang pengaruh ukuran dan kepemilikan bank
terhadap kemampulabaan pada bank-bank yang telah go public di BEI.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-undang perbankan RI nomor 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang ketentuan umum perbankan, 2004:139 yaitu:
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah
keuangan.
2.1.2 Fungsi dan Usaha Bank Umum
Menurut Siamat 2004:88, Bank umum sebagai lembaga intermediasi keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada unit
surplus maupun kepada unit defisit.
8
Bank melaksanakan beberapa fungsi dasar, yaitu:
1 Fungsi Pokok Bank Umum
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
b. Menciptakan uang. c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.
2 Usaha Bank
a. Menghimpun dana dari masyarakat. b. Memberikan kredit.
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang. d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atau perintah nasabahnya : 1 Surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank.
2 Surat pengakuan utang. 3 Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
4 Sertifikat Bank Indonesia SBI. 5 Obligasi.
6 Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun. 7 Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai
dengan satu tahun. e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
9
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga. h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak custodian.
j. Melakukan penempatan dana dari menambah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa
efek. k. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian
dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan
secepatnya. l. Melakukan kegiatan anjak piutang factoring, kartu kredit dan
kegiatan wali amanat trustee. m. Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing,
melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan efek, dan asuransi; dan melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit.
10
n. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang.
2.1.3 Jenis – Jenis Bank a. Dilihat dari Segi Fungsi Bank
1 Bank Umum
Menurut UU Perbankan No 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 3 tentang ketentuan umum, bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum
sering disebut bank komersil commercial bank.
2 Bank Perkreditan Rakyat BPR
Menurut UU Perbankan No 10 tahun 1998 pasal 1 tentang ketentuan umum. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
11
Sifat kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya rneliputi kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana saja, begitu pula dalam hal jangkauan wilayah operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayah tertentu
saja.
b. Dilihat dari Segi Kepemilikannya 1 Bank Milik Pemerintah
Bank milik pemerintah adalah bank dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga
seluuruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Bank milik pemerintah daerah pemda terdapat di daerah
tingkat I dan tingkat II di masing masing provinsi.
2 Bank Milik Swasta
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta.
3 Bank Milik Koperasi
Bank milik koperasi adalah bank yang kepemilikan saham- sahamnya bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum
koperasi.
12
4 Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing jelas
kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri.
5 Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara
mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.
c. Dilihat dari Segi Status
Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat maka bank umum dapat dibagi kedalam 2 macam, yaitu :
1 Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travelers cheque, pembukaan dan pembayaran letter of credit dan
transaksi luar negeri lainnya. Persyaratan untuk menjadi Bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia
13
2 Bank Non Devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan dari bank devisa, dimana transaksi yang
dilakukan rnasih dalam batas-batas negara.
d. Dilihat dari Segi Menentukan Harga 1 Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional