Cara kerja METODE PENELITIAN

30 5. Karakteristik demografi: adalah gambaran demografi sampel penelitian yang meliputi usia, paritas, pekerjaan dan pendidikan 6. Riwayat merokok: adalah kebiasaan merokok yang rutin dilakukan subyek penelitian, dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. 7. Riwayat keputihan: adalah keluarnya cairan putih tidak berbau dari vagina subyek penelitian, baik fisiologis maupun patologis, diperoleh dari anamnesa pasien. 8. Usia kehamilan: adalah usia hamil subyek penelitian pada saat sampel diambil.

3.10. Cara kerja

Cara pengambilan sampel: 1. Setelah pasien melahirkan, plasenta beserta selaput ketuban dicuci bersih. 2. Sebagian selaput ketuban digunting pada daerah yangtidak dekat dengan plasenta. 3. Sampel difiksasi dalam tabung berisi cairan formalin 10 kemudian dikirim ke bagian Patologi Anatomi untuk dilakukan processing. Universitas Sumatera Utara 31 Cara processing histopatologi: 1. Dilakukan penilaian makroskopis keadaan jaringan, meliputi: ukuran, bentuk, konsistensi dan berat terhadap jaringan yang telah diterima bagian Patologi Anatomi. 2. Jaringan dimasukkan kedalam gelas beaker berisi alkohol 70 dalam inkubator bersuhu 600 C selama 45 menit. Proses ini disebut dehidrasi. 3. Setelah itu dilakukan proses penjernihan dengan memindahkan jaringan tersebut kedalam gelas beaker berisi larutan benzol dan diinkubasi selama 3 jam dalam inkubator bersuhu 600 C. 4. Kemudian dilakukan impregnasi, yaitu penyusupan lilin parafin kedalam jaringan. Jaringan tersebut dipindahkan kedalam gelas beaker berisi lilin parafin, diinkubasi selama 3 jam dalam inkubator bersuhu 600 C. 5. Jaringan dimasukkan kedalam cetakan berisi lilin parafin panas, selanjutnya didinginkan hingga membeku dan membentuk blok parafin. Proses ini disebut embedding. 6. Blok parafin dipotong hingga ketebalan 4-6 m dengan menggunakan mikrotom. Universitas Sumatera Utara 32 7. Potongan tipis jaringan ditempelkan pada gelas objek 8. Dilakukan deparafinisasi. Caranya sebagai berikut. Pertama preparat dimasukkan kedalam xylol selama 2 menit. Kemudian dicelupkan dalam alkohol 96 sebanyak 10 celup. Selanjutnya dicelupkan dalam alkohol 80 sebanyak 10 celup. Lalu dibilas dengan air mengalir. 9. Selanjutnya jaringan diwarnai dengan pewarnaan Hematoksilin- Eosin. Caranya sebagai berikut. Pertama preparat dimasukkan ke dalam larutan hematoksilin selama 2 menit. Kemudian dicuci dengan air mengalir selama 2 menit. Preparat kemudian dicelupkan kedalam HCL 2 sebanyak 10 celup. Lalu dicuci dengan air mengalir selama 1 menit. Preparat dicelupkan kedalam larutan amoniak 2 sebanyak 2 celup. Kemudian dicuci dengan air mengalir selama 1 menit. Selanjutnya preparat dicelupkan kedalam alkohol 96 sebanyak 2 celup. Setelah itu preparat dimasukkan kedalam larutan eosin selama 2 menit. Berikutnya preparat dicelupkan kedalam alkohol 96 sebanyak 10 celup. Lalu preparat dimasukkan ke dalam larutan carboxylol selama 1 menit. Kemudian preparat dimasukkan ke dalam larutan xylol selama 1 menit. Sisa xylol dibuang dan ditetesi etilen. Terakhir sediaan ditutup dengan kaca penutup. Universitas Sumatera Utara 33 Cara pemeriksaan ketebalan selaput ketuban: 1. Preparat histologi dari sampel diukur ketebalannya dengan menggunakan mikroskop Olympus BX43, dengan ukuran pembesaran lensa objektif 10x dan lensa okuler 10x pembesaran 100x. Universitas Sumatera Utara 34 2. Dengan software kamera digital mikroskop Olympus DP21, diperoleh gambar real-time dari preparat. Ketebalan amnion diukur tegak lurus terhadap lapisan-lapisannya, mulai dari basement membran epitel amnion hingga basal membran korion. 3. Hasil pengukuran dicatat dalam satuan mikrometer μm.

3.11. Analisis Data