5
1.2. Rumusan Masalah
Ketuban pecah dini telah menjadi subyek dari banyak penelitian klinis dan epidemiologi dalam upaya untuk mengidentifikasi faktor
resiko predisposisinya. Penyebab KPD adalah multifaktorial, dan banyak dugaan bahwa KPD disebabkan defisiensi struktural ataupun
ketebalan dari korioamnion yang berbeda dengan kehamilan normal. Dalam upaya menemukan faktor predisposisi lain terjadinya
KPD, perlu dilakukanperbandingan ketebalan amnion pada persalinan dengan KPD dan hamil normal.
1.3. Hipotesa Penelitian
Ketebalan selaput ketuban pada kasus KPD lebih tipis daripada selaput ketuban pada kehamilan normal.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui profil ketebalan selaput ketuban pada persalinan dengan KPD dan hamil normal di Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK.USU – RSUP. H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring FK USU.
Universitas Sumatera Utara
6
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik demografipasien dengan ketuban pecah dini di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK.USU
– RSUP. H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring FK USU.
2. Mengetahui hubungan riwayat keputihan dengan ketebalan selaput ketuban kasus KPD di Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK.USU – RSUP. H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring FK USU.
3. Mengetahui hubungan riwayat merokok dengan ketebalan selaput ketuban kasus KPD di Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK.USU – RSUP. H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring FK USU.
4. Mengetahui perbandingan ketebalan amnion pada persalinan dengan KPD Preterm dan aterm dengan kehamilan normal di
Departemen Obstetri dan Ginekologi FK.USU – RSUP. H. Adam
Malik Medan dan RS Jejaring FK USU. 5. Mengetahui perbandingan ketebalan selaput ketuban pada
kelompok kasus KPD dan kontrol aterm dan preterm di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK.USU
– RSUP. H. Adam Malik Medan dan RS Jejaring FK USU.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti ilmiah mengenai profil faktor risiko ataupun predisposisi pasien ketuban
Universitas Sumatera Utara
7
pecah dini di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK.USU –
RSUP. H. Adam Malik Medan. 2. Hasil penelitian dapat menjadi data untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Ketuban pecah dini KPD merujuk pada pasien dengan usia kehamilan diatas 37 minggu dan mengalami pecah ketuban sebelum dimulainya proses
persalinan. Ketuban pecah dini preterm KPDP adalah pecahnya ketuban sebelum usia kehamilan 37 minggu. Ketuban pecah dini spontan adalah
pecahnya ketuban setelah atau dengan dimulainya persalinan. KPD memanjang adalah pecahnya ketuban yang terjadi lebih dari 24 jam dan
sebelum dimulainya proses persalinan.
1,4,5
Membran yang mengelilingi kavum amniotik terdiri dari amnion dan korion, yang merupakan lapisan yang melekat yang mengandung berbagai
tipe sel, termasuk sel epitel, sel mesenkim, dan sel trofoblas, tertanam dalam matriks
kolagen. Membran
ini mempertahankan
cairan amnion,
mensekresikan substansi baik ke dalam cairan amnion maupun ke uterus, dan melindungi janin dari infeksi yang melibatkan saluran reproduksi. Pada
usia kehamilan aterm, 8-10 wanita hamil mengalami ketuban pecah dini, dan para wanita ini memiliki risiko infeksi intrauteri yang meningkat bila
interval antara pecah ketuban dan pelahiran semakin lama.
1
KPDP terjadi pada kira-kira 1 dari seluruh kehamilan dan berkaitan dengan 30-40
kelahiran prematur. Hal ini kemudian menjadi penyebab utama yang teridentifikasi dari kelahiran prematur dan komplikasinya, termasuk sindroma
distress pernapasan, infeksi neonatus, dan perdarahan intraventrikular.
10
Universitas Sumatera Utara