41 KONTROL
PRETERM
3 7,5
117,5500 28,92303
KONTROL ATERM
17 42,5
118,1912 66,43281
Kelompok kasus KPD yang memiliki usia kehamilan 37 minggu preterm berjumlah 8 orang, dan kelompok kontrol preterm berjumlah 3
orang. Kelompok kasus KPD yang memiliki usia kehamilan ≥37 minggu
aterm berjumlah 12 orang, dan kelompok kontrol aterm berjumlah 17 orang. Pada tabel diatas diperlihatkan rerata ketebalan masing-masing
kelompok berbeda-beda, namun selisih yang besar didapatkan pada kelompok kasus dan kontrol secara umum. Kelompok KPD preterm memiliki
rerata ketebalan selaput ketuban 81,96±65,44 µm, sedangkan kelompok KPD aterm memiliki rerata ketebalan selaput ketuban 68,39±62,82.Kelompok
kontrol preterm memiliki rerata ketebalan selaput ketuban 117,55±28,92 µm, sedangkan kelompok kontrol aterm memiliki rerata ketebalan selaput ketuban
68,39±62,82 µm. Seluruhnya tidak bermakna secara signifikan p0,05.
4.4. Analisis Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang diperlihatkan tabel 4.4. menunjukkan bahwa nilai mean ketebalan amnion kasus KPD adalah
73,14±62,36 µm, sedangkan nilai mean ketebalan amnion normal yaitu 118,09±61,68 µm, yang secara klinis menunjukkan adanya perbedaan
Universitas Sumatera Utara
42
ketebalan amnion dan dari uji statistik chi-square menunjukkan ada perbedaan yang bermakna p0.05.
Dengan demikian hipotesa dari penelitian ini yaitu ketebalan selaput ketuban pada kasus KPD lebih tipis daripada selaput ketuban pada
kehamilan normal, diterima.
Universitas Sumatera Utara
43
4.5. Diskusi
Dalam prosesing preparat selaput ketuban, dapat terjadi berbagai kesalahan, misalnya fiksasi sampel dengan jumlah cairan formalin yang
kurang memadai, sel-sel yang lisis maupun lapisan epitel terlepas sehingga dapat mempengaruhi pengukuran. Diantara kelompok kontrol,
terdapat 5 preparat yang mengalami hal tersebut, sehingga diambil jalan alternatif untuk mengukur bagian-bagian lapisan yang terpisah
kemudian menjumlahkannya. Lapisan epitel amnion tidak disertakan dalam pengukuran dikarenakan hal tersebut, namun diketahui bahwa
rerata ketebalan epitel adalah 4 µm. Pembesaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100x,
dengan maksud mendapatkan gambar dan visual lapisan korioamnion yang lebih baik sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan lebih
akurat. Analisa stastistik menunjukkan perbedaan ketebalan amnion yang
signifikan, dan secara klinis dapat dilihat pola perbedaan ketebalan amnion pada kedua kelompok dengan perbedaan nilai rerata yang
cukup besar walaupun simpangan baku pada kedua kelompok studi juga cukup besar. Hal ini mendukung dugaan penipisan ketebalan
selaput ketuban pada kasus-kasus ketuban pecah dini.
Dari kelompok kasus dan kontrol, masing-masing dipisahkan kelompok aterm dan preterm. Rerata ketebalan selaput ketuban masing-masing
Gambar 5. Korioamnion pada kasus ketuban pecah dini usia kehamilan 38-39 minggu. Pembesaran 100x.
Gambar 6. Korioamnion pada kehamilan normal 39-40 minggu. Pembesaran 100x.
Universitas Sumatera Utara
44
kelompok berbeda-beda, namun selisih yang besar didapatkan pada kelompok kasus dan kontrol secara umum.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN