Akses Air Bersih. Akses Jamban Pengelolaan Air Limbah Tempat Pengelolaan Makanan TTU Depot Air Minum Kedudukan. Tugas Pokok dan Fungsi

12 puskesmas pada tahun 2010 bayi dan balita yang ditimbang berjumlah rata-ratabulan 26.957 orang dari jumlah balita yang ada 44.529 bayi dan balita keseluruhan. 3. Kondisi Kesehatan Lingkungan Lingkungan mempunyai peranan yang sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan oleh karena itu upaya pemberantasan penyakit harus dimulai dari lingkungan yang sehat. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk. Salah satu faktor yang menunjukan tinggi rendahnya angka kesakitan suatu daerah yang disebabkan oleh sanitasi dasar terutama air bersih, pengelolaan makanan yang tidak sehat, tingkat kesadaran masyarakat yang rendah. Masalah yang sangat mendasar tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih, jamban, limbah rumah tangga, tercemarnya udara serta kondisi fisik yang memungkinkan berkembangnya faktor pembawa penyakit. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten adalah: 1. Memperlancar aliran sungai agar tidak ada genangan air 2. Kegiatan WSLIC–2 yang dimulai tahun 2001 s.d 2008 dan dilanjutkan dengan PAMSIMAS dengan pembangunan sarana air bersih sumur gali dan perpipaan sebanyak 81 kampung yang telah diakses air bersih. Pada Tahun 2010 dan sampai sekarang Kegiatan Pamsimas, yang telah terakses sebanyak 35 kampung. 3. Program CLTS untuk membangun kesadaran masyarakat membangun sarana sanitasi dasar dengan menggambarkan akibat dari ketidak adaan sarana tersebut, memicu malu buang air besar disembarang tempat. 4. Program Pansimas Penyedian air minum dan sanitasi bagi masyarakat Kondisi sarana kesehatan lingkungan sampai dengan Tahun 2010 adalah: a. Cakupan Rumah Sehat Jumlah Rumah di Kabupaten Pesisir Selatan 82.269 , dari jumlah rumah tersebut diperiksa sebanyak 7.761 dengan persentase 14,67 dan yang memenuhi syarat sebanyak 7.771, persentase rumah sehat sebesar 64,40 .

b. Akses Air Bersih.

Jumlah KK yang ada sebanyak 99.702, KK yang diperiksa 11.988, jadi Persentase keluarga yang diperiksa air bersihnya adalah sebesar 12,27 dan yang memiliki akses 13 terhadap air bersih adalah sebesar 8.639, jadi persentase akses terhadap air bersih sebesar 72,06

c. Akses Jamban

Jumlah KK yang ada 99.702, dari KK yang ada tersebut diperiksa sebanyak 10.594, dan didapat yang memiliki jamban keluarga sebanyak 5.601, Persentase rumah tangga yang memiliki jamban sebesar 44,752,87 .

d. Pengelolaan Air Limbah

Jumlah KK yang memeliki pengelolaan air limbah sebanyak 4.713 dari 10.524 KK yang diperiksa, jadi Persentase rumah tangga yang memiliki pengelolaan air limbah adalah sebesar 44,78 .

e. Tempat Pengelolaan Makanan

Jumlah TPM meliputi rumah makan, catering, warkop, warung jajan sebanyak 2.185 buah dengan jumlah yang dibina 748 buah. Yang memenuhi syarat 397 buah. Persentase TPM yang memenuhi syarat adalah 53,07

f. TTU

Jumlah TTU sebanyak 1.467 buah meliputi hotepenginapan, n dan pasar.dari jumlah tersebut yang diperiksa sebanyak 618 dan didapat memenuhi syarat sehat sebanyak 413 buah, jadi Persentase Tempat Umum sebesar 66,82 .

g. Depot Air Minum

Jumlah Depot yang ada sebanyak 87 unit, dari jumlah tersebut 46 unit depot air minum yang telah dikatakan laik sehat, jadi persentase 52,87 .

h. Tempat Penjualan Pestisida

Jumlah TP Pestisida adalah sebanyak 150 buah dan yang diperiksa sebanyak 81 buah sedangkan yang memenuhi syarat sebanyak 53 buah 65,43

5. Kondisi Perilaku Budaya

Hasil kegiatan promosi kesehatan sulit dilihat karena perubahan perilaku yang mengarah pada perilaku sehat banyak faktor yang mempengaruhinya.Dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak sadar menjadi sadar, dari yang sudah sadar akan manfaat perilaku sehat belum tentu akan terjadi perubahan perilaku sehat, bahkan masyarakat yang telah berperilaku sehatpun sangat sulit dipantau sampai seberapa lama bisa mempertahankan perilaku sehatnya. Salah satu indikator promosi kesehatan adalah Rumah tangga sehat yaitu 14 rumah tangga yang memenuhi indikator PHBS. Adapun indikator PHBS yang diberlakukan di Pesisir Selatan adalah menggunakan 10 indikator minimal dari Depkes diantaranya : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Pemberian ASI Ekslusif 3. Melakukan Penimbangan terhadap bayi dan balita 4. Melakukan Aktifitas Fisik 5. Biasa makan sayur dan buah-buahan 6. Tidak Merokok di dalam rumah 7. Melakukan Cuci tangan 8. Rumah Bebas jentik 9. Tersedia Air Bersih 10. Tersedia Jamban Perilaku masyarakat terhadap kesehatan pada tahun 2010 di Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.4. Persentase perilaku masyarakat terhadap kesehatan tahun 2010 NO PERILAKU PERSENTASE 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Penimbangan bayi Pemberian Aksi eksklusif Persalinan dengan tenaga kesehatan Aktifitas fisik Makan sayur dan buah Tidak merokok dalam rumah Biasa mencuci tangan Rumah bebas jentik Tersedia air bersih Tersedia jamban 66,67 29,15 80,00 82,86 85,71 28,10 38,57 66,19 89,05 52,87

A. Penyelenggaraan Program Kesehatan

Secara umum hasil yang dicapai tahun 2010 dari pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan SPM Standar Pelayanan Minimal adalah : 15 NO CAKUPAN TARGET th SPM CAPAIAN TH 2010 A. P ELAYANAN KESEHATAN DASAR 1 Kunjungan Ibu Hamil K4 2015 95 67,70 2 Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 2015 80 83,80 3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kesehatan 2015 90 80,10 4 Pelayanan Nifas 2015 90 66,70 5 Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani 2010 80 68,02 6 Kunjungan Bayi 2010 90 66,08 7 DesaKelurahan Universal Child Imunisasi UCI 2010 100 85,00 8 Pelayanan Anak Balita 2010 90 85.00 9 Pemberian Makanan Pendamping Asi pada Anak Usia 6 – 24 bulan Keluaraga Miskin 2010 100 100 10 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 2010 100 100 11 Penjaringan Siswa SD dan Setingkat 2010 100 100 12 Peserta KB Aktif 2010 70 79,11 13 Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit : 2010 100 92,14 14 Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 2015 100 97,15 B. P ELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 1 Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat miskin 2015 100 100 2 Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus Diberikan Sarana Kesehatan RS di KabupatenKota 2015 100 100 C. P ENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA KLB 1 DesaKelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi 24 jam 2015 100 100 D. P ROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1 Desa Siaga Aktif 2015 80 68,00 Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama masyarakat kurang mampumiskin, maka strategi yang dilakukan adalah mendekatkan rentang kendali pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan penempatan tenaga-tenaga kesehatan sampai ke tingkat nagari-nagari seperti penempatan bidan-bidan desa. Sampai tahun 2010 sebanyak 280 PoskesriPoskesdes yang tersebar di 342 kampung telah ditempati oleh bidan. 16 17 BAB. III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 3 tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja SOTK Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Dinas Kesehatan Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD maka kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi adalah :

a. Kedudukan.

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah unsur pelaksana pemerintah Kabupaten dalam bidang Kesehatan. 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

b. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam bidang kesehatan 2. Fungsi Untuk melaksanakan tugas sebgaimana tersebut diatas, Dinas Kesehatan mempunyai Fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang kesehatan d. Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

c. Susunan Organisasi